uhan bangunan di perbatasan Suriah dan Turki. Napasnya tetap stabil meski jantungnya berdetak cepa
ndera berada di dalam ko
Lima anggota timnya telah lebih dulu menyusup ke dalam area, bergerak dalam
dalam ti
npa menimbulkan kebisingan. Arya memberikan isyarat lalu masuk ke dalam
Dari arah kanan, terdengar langkah kaki mendekat. Arya mengangkat tangan, memberi kode. Dua angg
bangunan yang telah ia hafalkan sebelum misi dimulai. D
target di
urit memasang peledak kecil di engsel pintu, menghitung mundur sebelum
kat, memeriksa setiap sudut. Di dalam, seorang wani
g mata penuh ketakutan, nam
itu berbisik pelan seolah
ai melepaskan ikatan di pergelangan t
a beberapa saat sebe
Anda keluar," kata Arya dengan nad
ah dan hampir terjatuh. Arya segera menangk
harus seg
uncang bangunan. Arya terhuyung ke belakang semen
Mereka sudah mengeta
annya, berlindung di balik meja. Dari luar, s
ah berubah menjadi pertem
imbulkan pecahan beton yang beterbangan ke segala arah. Arya menekan tubuh Al
erbicara melalui radio, m
asuk utama. Musuh datang d
membawa target keluar
eja. Tiga orang musuh bergerak mendekat dari koridor. Tanpa me
ya dengan waspada seolah mencoba memahami siapa pria
sini," kata Arya. "Tetap di belakang
kipun wajahnya masih
Mereka harus mencapai tangga darurat yang terletak di
a butuh ekstr
sih terlalu panas. Heliko
. Ia mengaktifkan mode peta digital di jam tangannya, melihat denah bangunan
anya sambil menar
di bagian depan gedung. Beberapa musuh masih berjaga di koridor belaka
tanah, suara langkah kaki terdengar dari belakang. Ar
Arya mendorong Ala
ah satu musuh. Namun, jumlah mereka lebih banyak dari yang ia perkirakan. Ary
Ia menghindari serangan lawan dan menebas leher pria itu dengan satu ger
tanah dan mengunci pintu di belakangnya. Ia menoleh ke arah Alabaik-baik saj
perlahan. "Saya
etakutan, ada sesuatu dalam sorot matanya-keteguhan yang tid
i sini," ujar Arya de
kah masuk ke dalam kegelapan terowongan, m
nya cahaya redup dari lampu tak berfungsi yang berkelap-kelip di beberapa titik,
siap menghadapi kemungkinan ancaman. Alana men
melewati ini?" tanya A
kompleks," jawab Arya sambil terus melangkah. "Jika tid
meskipun rasa tidak nyam
ngangkat tangan, memberi isyarat kepada Alana untuk dia
dalam terowonga
n merapat ke dinding. Ia menarik Alana mendek
ah itu sema
ya. Jika musuh menemukan mereka, pertempura
, menunggu momen yang tepat. Namun, sebelum ia bisa b
suk ke terowongan! Mereka men
Musuh sudah menduga
mereka semakin cepat.
Arya kepada Alana. "Tetap di sini da
gu, tetapi akhi
elangkah lebih dekat, ia melemparkan pisau kecil ke salah satu dari
a bisa bereaksi, Arya menembak mereka dengan pelu
Alana. "Ayo, sebelum mereka
a kemudian, mereka tiba di ujung terowongan dan
h tertutup dengan
n cemas. "Apa yang harus
ghancurkan puing-puing akan terlalu beresiko, bisa menarik leb
o dan berbicar
ama tertutup. Apak
aya. Ada tangga darurat di sisi kiri terowongan yang mengarah
Tidak ada pilihan y
ita akan
na. "Ikuti saya,
meng
n keluar yang mungkin membawa mereka ke kebebasa