uah bus dengan rute yang kutuju tiba. Bergegas aku naik, berharap segera sampai rumah
kaum pria. Aku ragu sejenak, menimbang-nimbang apakah sebaiknya menunggu b
aha mencari celah di antara tubu
diri, terhimpit di antara penumpang lain. Bau keringat dan
nan yang tidak rata. Aku berusaha menjaga ke
u mulai menempelkan tubuhnya. Awalnya, ak
h. Pria itu terus mendorong tubuhnya, membuatku terje
untuk tetap tenang. Aku mencoba menggeser
di belakangku menyentuh pahaku. Aku t
gannya mulai meraba-raba, bergerak naik hingga menyentuh bagian pribadiku di l
kesempatan ini untuk menggesekkan bagian tubuhnya yang menonjol ke arah pa
agian pribadiku, membuatku merinding. Aku berusaha menahan diri, tetapi sentuhan it
semakin
semakin kehilangan kendali. Aku merasa tubuhku lemas, ti
n bagian tubuhnya ke d
a dari mulutku. Pria itu terus bergerak, membuatku mel
rus memanjakanku hingga aku mencapai klimaks berkali-kali. Setelah itu, ia
berusaha merapikan diri, tetapi tanganku gemetar. Setelah itu, aku keluar dari bus, berja
gi selain pulang menuju ke r