img Scarlet Regret  /  Bab 10 Cage of sins | 19.61%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 10 Cage of sins

Jumlah Kata:1197    |    Dirilis Pada: 24/02/2025

inju yang keras. Wajahnya memerah, api kemarahan men

diriku yang menidurimu?" Suara Adr

n yang membakar di dalam hatinya. "Marah?" Ia menanggapi dengan tawa yang mengejek.

dibaca. Tersinggung? Bisa jadi, karena selama ini tak ada seorang

di wajahnya, menambahkan, "Apa kep

koh, ditumbuhi kumis brewok yang terawat, tampak menegang, seola

" Tangannya dengan kuat menarik rambut Kayshila

kit pada intinya masih belum reda juga. Demi Tuhan, Kayshila tidak ingin hal itu kembali terjadi. Tidak masalah ji

unuhku, tapi kumohon jangan menyiksaku dengan perbuatan hi

elai rambutnya ingin tercabut dari kulit kepala. "Dan apa kau lupa, apa yang telah kau perbuat padanya? Huh?

lakunya, kenapa tidak langsun

amannya dari rambutnya yang kusut. Namun, kebebasan itu hanya sesaat. Tatapan pria itu tet

a rendah, nyaris berbisik, namun mengandung

, matanya membulat saat melihat Adrik melepaskan ika

k hingga wajah mereka hampir sejajar. "Menghukummu," suaranya rendah, berbisik di a

, melainkan sebuah janji akan penderitaan. "Tapi aku tidak ingi

anya. "Aku mohon... sakiti saja aku, pukul aku, lakukan apa p

in, tak menunjukkan sedikit pun belas kasihan. la menikmati rasa takut yang terpancar dar

akan semudah

gerikan daripada teriakan apa pun. "Aku ingin kau tahu bagaima

batasan. Tubuhnya bergetar, napasnya tersengal, dan kesadarannya hanya dipen

bisa lari, jangan berharap siapa pun akan menyelamatkanmu." la mencondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat, suaranya nyaris

rdengar di antara napasnya yang memburu. Matanya membulat, penuh ketaku

in lalu yang tak berarti apa-apa. Perlahan, ia meraih dagu Kayshila, men

tipis, matanya berkilat dingin. "Bukanka

eri. "Aku ingin kau mengingat ini baik-baik," bisiknya, nyaris seperti des

ipinya. "Aku mohon..." Suaranya hampir putus, har

san pilu yang menggema di ruangan itu. Tak ada belas kasih da

ng rakus, ia kembali menyesap

terasa menyayat. Bajingan itu... bukankah tadi ia berkata tak sudi menyentuhnya? Namun nyatanya, iblis tetaplah iblis dan Adrik adalah iblis dalam wuju

ita itu?" tanya Abercio, mengkori la

uhnya sembari melepas

g baru saja kau lakukan di ruangan it

g jelas. Apa maksudmu?" Se

aimana jika wanita itu hamil

kakinya. Apa kejadian lima tahun

rkan janin itu detik itu juga!" Jelasn

ri atasan sekaligus sahabat bajingannya

emainya memastikan keadaan Kayshila. Dia bukan Adrik yang tak memiliki

lau bagaimana pun kejamnya seorang manusia, dia teta

nya menghilang seketika, begitu jugalah dengan rasa dendam, sakit yang memba

r yang benderanya seakan menguap begitu saja. Mata sayunya tak lekang menatap ventilasi udara di atasnya. Perlahan, lakrimasinya kembal

agi sambil memukul-mukul dadanya tat

enar berada dalam kegelapan seakan tak ada arah dan tangan yang mau menggenggam d

cela." Tapi, kini, Kayshila hanya mampu berkata," Maafkan, aku Tuhan, ini terlalu berat. Aku tidak mampu memikulnya."

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY