mah Kenanga. Cukup lama Dion berdiri di situ. Dia baru beranjak ketik
caraan romantis dengan Kenanga. Dion tersenyum miris mengasihi dirinya send
mengacak ramb
. Lalu, Dion melangkah ke arah lemari pakaian. Pandangan laki-laki itu
eskan semua sebelum besok pagi, atau Kenanga akan membuangnya. Gerakan tangan Dio
dan berkabut saat membaca beberapa baris kalimat. Tanganndiri. "Kenanga hamil? Ya Tuhan, aku aka
ik kemudian, Dion teringat akan Risma. Wanita itu juga tengah mengandung anakny
epala Dion dipenuhi beberapa pertanyaan. Berbagai pikiran berkecamuk d
g oleh Kenanga!" desis Dion kemudian melipat kembal
rtuju pada surat kehamilan Kenanga. Dia tidak yakin jika
empat tinggal Kenanga. Laki-laki itu melirik sekilas pada Kenanga
ih. "Jadi, kita mau ke mana
eng lemah. "Aku tidak tahu, Kak. Aku
pun Kenanga tidak melihatnya.
antas menampakkan diri di depan
ng. Apa aku harus membawamu ke rumah
etapi menginap di rumah laki-laki lain sangatlah tidak etis. Kenanga t
butuh waktu berpikir, Ken. Tidak mungkin, kan, kamu pergi dalam keadaan l
anmu, Kak. Apa tidak sebaik
Laki-laki itu menoleh sekilas, lalu pandangannya ke
menjagamu, Ken! Malam ini tidur saja di rumahku. Aku juga
udi itu. Devano selalu datang di saat yang dibutuhkan. Kenanga heran dengan sikap Devano yang berubah dingin
gi seorang laki-laki untuk menjalin hubungan serius. Merasa d
ak kelasmu ini ganteng, Ken?" tanya D
hanya berp
tidak punya pacar, kan?" sahut Devano
itu. Dia pun segera memalingkan wajah dengan pipi bersemu m
berpikir aneh-aneh!" Devano membelokka
ntai dua. Meskipun berteman lama dengan Devano, Kenanga belum pernah datang ke rum
i yang menjulang tinggi. Seorang security dengan sigap membuka pintu dan me
megah. Devano menoleh pada Kenang
t tidur di dalam mobil, kan?"
. "Eh, em ... iya. Ini r
Ini rumah calon istriku yang tidak pernah kumili
ng ART segera mendekat dan menurunkan koper Kenanga. Kenanga
aku tidak apa-apa tinggal
lik Devano dengan al
bawa perempuan lain ke rumahmu?" tanya Ke
rnya aku senang jika dia cemburu. Sayangnya, itu tidak mungkin
Maafkan a
a Devano lalu mengajak
tanya begitu. A
eliau yang akan mengantarmu ke kamar. Selamat istirahat, Kenanga!" ucap Devano men
g masih berdiri di tempatnya. Laki-laki itu mena
ga. Tapi minta maaflah atas situasi yang tidak kuin
*