ang baru saja terjadi di dalam mobil. Rania, yang awalnya kesal dan frustrasi, sedikit melunak begitu mereka masuk ke pusat perbelanjaan mewah i
mu suka film romantis," ujar Adriel dengan nada lembut, berus
ng mulai menghiasi wajahnya. "Baiklah, kita tonton saja. Tapi
ngan lembut. "Jangan khawatir, Rania. Aku
layar yang sempurna. Setelah film selesai, mereka keluar dari bioskop dan langsung menuju restoran mew
enyum manis, menarik kursi untuk Rania. Ia memesan h
iya. Semua ini indah, Adriel. Tapi apakah ini bisa menyelesaikan masalah kita?" suaranya
mu marah. Aku ingin kamu tahu, Rania, kamu sangat berarti bagiku. Aku
rapa tas mewah, menyentuhnya dengan jari-jari halusnya, menikmati setiap detik di dalam toko. Tanpa menunggu lama
kmu sekarang," kata Adriel, menyodorka
akan, kemudian melirik Adriel dengan tatapan yang penuh arti. "T
desainer yang hanya dapat dijangkau oleh kalangan tertentu. Adriel membayar semuanya tanpa ragu. Rania t
h tenang. Rania menggandeng tangan Adriel, seolah-olah semua yang terjadi sebelumnya ti
a untuk membuatku merasa istimewa," ujar Rania, s
untuk melupakan amarahnya. "Aku hanya ingin membuatmu bahagia, Ra
nton bioskop, belanja tas dan pakaian branded-adalah cara yang sangat mudah baginya untuk mendapatkan apa yang
el, kamu ingin aku bahagia. Tapi kamu juga harus tahu, aku bisa melakukan ini tanpa kamu.
-kata Rania. Namun, senyum manis Rania yang tak terbantahkan
bahwa kekayaannya tetap menjadi miliknya. Semua yang dilakukan Adriel-memberikan segala yang ia inginkan-hanya me
nia bahagia, mengingat segala kebahagiaan yang tak ia dapatkan dari keluarga dan kehidupannya yang rumit. Tapi R