img Jerat CEO Tunangan Paksa  /  Bab 3 hidupnya tidak akan pernah sama lagi | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 hidupnya tidak akan pernah sama lagi

Jumlah Kata:977    |    Dirilis Pada: Hari ini21:24

han Azrael-pria yang baru saja dia kenal, tapi seolah sudah menguasai setiap sudut hidupnya-terus mengganggunya tanpa henti. Matahari yang menyinari kamarnya tida

membayangi. Ia merasa seperti ada sesuatu yang tak terlihat membelenggunya, menahannya di tempat yang tak bisa ia

uah keputusasaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Setelah semua yang terjadi, setelah pengkhianatan yang ia terima, kini ia terj

yang kamu pilih, Melinda, maka kamu harus siap menghadapi segala akibatnya."* Kalimat itu terngiang begitu kuat, seolah-olah setiap kata adalah jan

am Melinda pada dirinya sendiri, menatap cermin dengan

ada. Namun, suara ponselnya yang berdering tiba-tiba memecah kesunyian. Melinda men

an. Aku akan menunggumu di kantor besok

irinya, namun juga ada ketakutan yang menggerogoti jiwa. Waktu. Itu kata yang paling menakutkan bagi Mel

rat, seperti terjerat dalam jaring yang semakin mengikat. Hatinya ingin melawan-ingin mengatakan tidak pada Reyhan, tetapi rasa takut itu be

a menginginkan sesuatu, dia pasti akan mendapatkannya. Dan Melinda... melawan pria sekuat itu sama sekali bukan pi

uara gemetar, meski ia tahu kata-katanya mungkin tidak berarti apa-ap

ang memberontak, sesuatu yang mengatakan bahwa dia tidak bisa memilih Reyhan hanya karena ancaman yang disampaikan dengan begitu dingin. Tapi ada juga bagian dari di

kacau. Saat itu, teleponnya berdering lagi. Melinda menatap layar po

erlalu lama. Jangan membuat

hu bahwa ini bukan hanya tentang Reyhan. Ini tentang dirinya sendiri. Tentang harga diri yang sudah hancur, tentang pengkhianatan

akin cemas. Setiap orang di sekitar kantor itu tampak sibuk, tapi semuanya terasa kabur di matanya. Ia hanya ingin melihat Reyhan, b

rkejut. Seakan-akan ia sudah tahu bahwa Melinda akhirnya akan datang. Tatapannya yang d

ya lebih lembut dari biasanya. "Kamu

ya. "Aku datang untuk mendengar alasanmu, Reyhan," jawab Melinda, suaranya bergetar namun berusaha

belumnya. Aku menginginkanmu sebagai tunanganku. Tapi ini lebih dari sekadar kesepakatan. Ini tentang siapa kamu dan apa

kali ini, ia harus memilih dengan bijak. Namun, bagaimana bisa memilih antara keb

da, suaranya hampir tak terdengar. "Tapi aku tahu,

yang kamu pilih, Melinda, maka kamu tahu, semuan

asti: apa pun yang ia pilih, hidu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY