img PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA  /  Bab 2 Memohonlah | 3.13%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Memohonlah

Jumlah Kata:2060    |    Dirilis Pada: 21/10/2024

rnya yang kusam. Tubuhnya terasa bagai di hantam r

t luka memanjang menghiasi tangannya. Luka akibat cambukan

stri pertamanya. Pria itu tidak ingin Rosella, ist

osella, ia akan mendatangi Adelia untu

a." Terdengar sebuah suar

kannya dengan kasar di meja. Perempuan keturunan Sunda itu menarik t

majikannya berdiri. Membuat Adelia terjatuh ke

a Rosalia melihat kondisi Anda yang mengenaskan!" seru

kas dengan mata nanar. Perlahan ia berdiri, me

yang diberikan oleh sang suami. Namun, ia tidak berani membantah ucapa

engan napas tersengal. Adelia tidak sanggup lagi ka

ster panjang untuk menutupi lebam di tubuhnya. Ia menyendok nasi dan sup yang s

lia sembari memejamkan mata, berusaha

ngat jarang kamu dapatkan!" lanjutnya ke

panggilan, membuat Adeli

ih berjalan ke jendela. Dadanya berdegup kencang, tatkala melihat seora

kedekatan Ibu dan anak di bawah sana. Terlihat jelas senyum b

," isak Adelia. "Lihat ke a

rkannya tiga tahun silam. Namun, nasib kembali tidak berpihak kepadanya,

atas perintah suami mereka. Sejak itu dirinya terkurung

Jangan..." ucapan Adelia terhe

inya. Ikatan yang di pasang setelah ia berusaha perg

bertemu dengan anak kita," ujar Rosella dua tahun s

ti dan hanya bisa melihat dari kejauhan. Dia bahkan tidak yak

agar tidak lagi merasakan penderitaan. Namun, harapannya hilang sekelip ma

ng Anda tangisi, hah?" ketus S

lebih layak di bandingkan makanan Anda, Nyonya Lia."

pan Sarah. Melihat majikannya enggan untuk berbicara dengan

r

kati Adelia dan mencengkram dagunya. Ia

saya, berani sek

ku ti

ri lagi? Kurasa...Anda butuh teman tidur," p

on jangan," cicit Adelia deng

i. "Jangan tunjukkan wajah Anda di jendela kalau Tuan Adrian ber

tap

a cahaya yang bisa Anda lihat?" tanya Sarah menunjuk

gi mendengar dan melihat wajah Adrian meski hanya dari jauh. Ad

di jendela. Jangan tutup jendelanya, kumohon jan

sungkur ke lantai. Ia memandang sang majikan yang

ini. Dasar tidak punya harga diri," e

layaknya bayi di dalam rahim. Ia tersenyum sembari meraba perut

arga diri. Demi bisa melihat sang putra tumbuh sehat dan berkecukupan,

l di benaknya. Anak itu memberikan oa

r

rbangun dari pembaringan. Di depan pintu Bagas memandangn

gangi kepalanya yang terasa n

tapnya lekat. Pria itu melemparkan tubuh Adelia ke atas ranjang kemudian

nah tunjukkan wajahmu di depan Adrian!" lirih Bag

kan mengulanginya lagi." Adelia menangkupkan tangannya

l

a ketika Bagas menampar wajahnya. Ia bergeming

akut kepada nenek sihir sepertimu!" se

aku menyingkirkan mu!" Bagas turun dari r

Ia bahkan masih tidak mengerti dengan maksud perkataan

pernah tunjukkan wajahmu yang buri

luar dari kamar, mengaba

nakk

nya berbalik. Ia menajamkan telinga, berusaha menangk

unduk, membuat Bagas mengernyit. Sedetik kemudian pri

sebelumnya. Mata Adelia bahkan mampu membuat nyali

n kalian dengan kejam memisahkan Ibu dari anaknya! Di mana

n menarik rambut Adelia kencang. Kali ini, tidak ada rintihan da

ikah dengan Bagas Radithya Wijaya. Hal ini membuat Bagas t

u

ke wajah perempuan cantik itu. Tidak cukup sampai di situ, pria terse

mang pantas diberi pelajaran, Lia!" ge

ihat KDRT yang dilakukan oleh majikannya dengan senyum terkembang. Diri

an bajunya dan mengoyak pakaian perempuan yang berada di bawahnya tersebut. Menyad

yanimu, tidak," rintih Adelia

ku melakukan ini padamu?" Bagas menyeringai, turun d

geleng, turun dari ranjang,

aa

arg

tersentak ketika Bagas tanpa ampun melayangkan pendeng ke punggungnya

ang berusaha di redamnya sedaya upaya. Bagas yang merasa tidak puas karena

nyeret perempuan tersebut kembali ke ranjang. Napas

nghentikan lecutan ku!" seru Bagas dengan wa

aa

a telanjangnya. Ia memejamkan mata sembari mengg

hari-hari sebelumnya. Dirinya ingin menghukum sang suami denga

iak Bagas dengan napas memburu ketika

sang istri, tetapi wanita itu memilih bungkam. M

uarkan banyak darah. Berharap sang wanita merintih dan

telah bersimbah darah. "Aku tidak akan membiarkanmu menjadi istri pembangkang, Li

at cekikan sang suami. Tangan lemahnya berusaha melepaskan cengkeraman t

gan mata melihat sang suami sendu. Orang yang pal

. Ia tidak menyesal kalau harus mati di tangan Bagas, penyesalan

an?!!" pekik sebuah suara

njutkan aksinya mencekik Adelia. Ia sudah gelap mata benar-be

berusaha melepas cekikan Bagas. "Dia sudah tida

arkan diri dengan wajah lebam. Ia melepaskan tangannya

siksaan yang diberikan olehnya. Bagas tidak m

angku kepala Adelia. "Sebenarnya apa yang membuatmu gila s

lanjut Rosella menep

p Bagas tidak dapat be

ru Rosella dingin. "Sarah! Cepat obati Liaku!" Rosella memanggil Sar

saya

Rosella dengan w

kan sepatah kata pun. Pria itu sadar kalau dia sudah kelewa

dengan tubuh penuh darah dan mengepalkan tangan. Ia menyalahkan

aaf setelah sadar nanti," ujar Bagas dingin kemudian p

la menggeleng tidak percaya deng

95% dan membersihkan luka cambukan Adelia. "Kalau dia tidak

adik tirinya dan turun dari ranjang. Ia menunduk, memandang

stikan dia hidup Sarah, aku belum puas menyiksa nya." Rosella

img

Konten

Bab 1 Kembalikan Kalungku Bab 2 Memohonlah Bab 3 Kematian yang Menyakitkan Bab 4 Menjalankan Rencana Bab 5 Mendapatkan Pestamu Sendiri Bab 6 Tidak Mau Naik Sepeda
Bab 7 Sistem Yang Sudah Busuk Dari Dalam
Bab 8 Bukan Levelnya
Bab 9 Demi Kebaikan Lia
Bab 10 Selamat Datang di Neraka, Bro!
Bab 11 Anggap Tidak Mengenalku
Bab 12 Kartu Milikmu
Bab 13 Membutuhkan Bantuan Rasya
Bab 14 Rekaman Video
Bab 15 Memberi Pelajaran
Bab 16 Tidak Ingin Menerima Pegawai Panjang Tangan
Bab 17 Rencana Rosella
Bab 18 Bertemu di Kafe
Bab 19 Bujuk Rayu Rosella
Bab 20 Ingatan yang Menyakitkan
Bab 21 Playing Victim
Bab 22 Panggil Aku Lio
Bab 23 Terlalu Bodoh
Bab 24 Rosella Juga Anakmu
Bab 25 Jebakan
Bab 26 Ultah Bersama Anak Yatim
Bab 27 Tradisi Turun Temurun
Bab 28 Siapa yang Istimewa di Sini
Bab 29 Keluarga Saling Membantu
Bab 30 Banger and Mash
Bab 31 Orang yang Salah
Bab 32 Memerintah Pemilik Rumah
Bab 33 Kenwood House
Bab 34 Tiga Kata Ajaib
Bab 35 Pemberian dari Orang yang Berharga
Bab 36 Memberi Pelajaran Pada Rasya
Bab 37 Bukan Lawan yang Sepadan
Bab 38 Bukan Sekedar Pembantu
Bab 39 Ultimatum Alex
Bab 40 Menyiapkan Mental dan Hati
Bab 41 Jangan Libatkan Aku
Bab 42 Dana Beasiswa
Bab 43 Hukum Sosial
Bab 44 Memotong Tangan dan Kakinya
Bab 45 Bantuan yang Dibutuhkan
Bab 46 Membawanya Keluar dari Sana
Bab 47 Tidak Ada yang Gratis
Bab 48 Saatnya Anda Memilih
Bab 49 Meracuni Otak Monika
Bab 50 Membalasnya Dua Kali Lipat
Bab 51 Syarat yang Diberikan
Bab 52 Pria yang Kuat
Bab 53 Jatuh Koma
Bab 54 Telah Sah di Mata Negara
Bab 55 Wasiat Kakek Abian
Bab 56 Ikut Bersama Abian
Bab 57 Nyonya Rumah yang Baru
Bab 58 Majikan yang Tidak Dianggap
Bab 59 Kuberikan Semua yang Kamu Inginkan
Bab 60 Aku Bisa Memuaskanmu
Bab 61 Tidak Ada Lagi yang Kutakutkan
Bab 62 Siap Menanggung Semua Resiko
Bab 63 Perubahan Amanda
Bab 64 Aku Adalah Peraturan Itu Sendiri
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY