img PEMBALASAN DI KEHIDUPAN KEDUA  /  Bab 3 Kematian yang Menyakitkan | 4.69%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Kematian yang Menyakitkan

Jumlah Kata:2037    |    Dirilis Pada: 21/10/2024

ran infus yang berada di sisi kiri. Ia mengerjap, berusaha meli

isahkan cahaya sedikit pun. Pupus sudah harapannya u

ungnya dalam kegelapan. Tanpa disadari air matanya mengalir dera

n? Baguslah!" ke

g datang, Sarah. Ia memejamkan mata ketika lampu

mengangkat tangan perempuan yang terbaring tersebut. Ia mem

apa

hari, beruntung Anda masih hidup," s

liknya," desah A

onya," ujar Sarah, menopang tubuhnya d

Anda membuat saya mendapat pundi-pundi uang ya

ang pelayan. Suaminya ingin dia tetap hidup dan kembali merasa

sa dilawan oleh siapa pun juga, termasuk Adelia. Perempuan itu menarik n

ma di sini," gerutu Sarah dengan ek

h Adelia deng

i tempat tidur. Tentu saja dirinya tidak

ia dan memilih pergi. Adelia termangu, mengangkat tangannya

njung sembuh dan merasakan sakit yang teramat

" lirih Adelia putus asa. "Cuma kamu y

ginya setelah waktu berlalu cukup lama. Sementara luka yang di de

n bau menyengat yang membuat Adelia semakin tersiksa. Dia berharap

osella tidak kunjung datang. Tubuh Adelia semakin kur

n infus yang diberikan oleh Dina. Perempuan itu bahkan tidak

m kamar yang ia tempati saat ini. Hanya kegelapan, ras

t Adelia membuka mata dan mengernyit ka

ng berada tepat di atasnya. Ia melihat sekeliling dan terpaku p

datang dengan hadir sosok tersebut. Ia terisak pela

akhir

idup di tempat seperti ini," potong Rose sem

dari saudara tirinya tersebut. Matanya dat

jendela yang tertutup papan dari luar. Ia te

menginginkan mu,

u," lirih Adelia, masih memandang Rose. "Ka-kalau b

termangu. "Mau ke mana? Tidak ada tempat u

lio

lia bagai di timpah batu. "Dan harta Bagaskara otomatis jatuh ke tanganku.

berbohong, Lio tidak akan meninggalka

takan kalau saudara kembarnya sudah tidak ada. Beberapa

bahunya. "Adelio meninggal dalam kecelakaan mobil, otom

lio ketika terakhir mereka bersama lima tahun silam. Kini hanya kenan

nnya. "Aku tidak perlu harta itu, Rose. Ambil, tetapi tolong keluarkan a

bisa mencari uang sendiri tanpa harta dari Bagaskara, satu-satunya keingin

san aku dan Mama mengirim mu ke neraka ini," bisik Rose

ngan jijik. Ia mengambil masker dan mengenakannya, berusaha menghalau b

aku t

umnya adalah pacar ku," potong Rosella. "Ya. Dia pacarku dan aku menyodorkan mu padanya dan me

au Mas Bagas p

u, kamu tidak tahu betapa senang

a ular. Padahal selama ini dia memberikan seluruh kepercayaannya pada saudara

k di simpan di sini, menjadi bone

gila!" desis Adelia

dan Mama hanya menggunakan kesempatan yang ada," sahut Rosella ente

takan oleh Rosella. Dirinya lah yang meminta

ketika bersama sang Bunda. Akan tetapi, semua berubah sa

mereka cukup umur. Wanita itu mengirim Adelio untuk bersekolah asrama di luar

etelah menikah dengan Bagas. Ia bahkan menerima Rosel

dengan jijik. "Bagas bahkan tidak tahu kalau kamu

simbah air mata. Perempuan cantik yang sedang duduk

arusnya kamu lega, aku masih berbesar hati merawatmu, Liaku

rus

jar Rosella. "Melihatmu meraung kesakitan k

ah p

duduknya dan berbalik. "Tahukah kamu, kal

h mengatak

i sini." Rosella menyusuri pinggiran jendela. "Aku juga belum puas k

ngin mencabik-cabik seorang Rosella. Sayangnya, untuk menggerakkan satu jari sa

adari hal tersebut. Ia bahkan percaya jika Rosella menikah de

ebak di tempat terkutuk ini. Mereka tertawa bahagia di a

kup?" tanya Adelia

a. "Karena itulah aku berada di s

s dari tempat terkutuk ini dan dapat menghirup udara segar. Namun, kedatanga

ndekati Adelia. Wanita cantik itu mengelus pipi tirus Adelia secara l

tanya Adelia hati-hati de

an Rosella seperti saat ini. Namun, perempuan

i bahkan tangannya terlalu berat untuk di gerakkan. Tidak ayal, ia taku

" Dengan rasa sakit tentunya, di sini, tempat ini akan jadi peristi

-jangan, ak-aku belum mau mati," iba Ad

geluarkan pil kecil dari dalam, mencengkram rahang Adelia dan memaksanya me

njemputmu," bisik Rosella kemudian tertaw

seperti ini. Di temani oleh musuh dalam selimut

a, Mama tirinya. Jika saja saat itu dia tidak menginginkan pelukan dari seorang wanita

dada serta pusing, membuatnya meringis kesakitan. Tidak lama k

u kalau Adelia mati," ujar Rosella yang masih terus memandan

elia di racun. Semua orang akan mengira d

itkan seperti ini," desah Rosella terdengar sendu. "Tidak apa, dengan begini

mendapatkan bahagianya. Akan tetapi, dirinya tidak menduga kebah

"Rose...tolong aku tidak dapat..." ucapan Adelia

at senyum kemenangan terpancar di wajah Rosella ketika nyawanya tercabu

di titik ini," ujar Rosella terdengar begitu jauh, sebelum

kenangan semasa hidupnya. Di awali ketika ia terlahir ke dunia

ya. Bagaimana bisa takdir mempermainkan dirinya sedemikian ru

n Rosella dan Risma. Ia merasakan kebencian y

nmu, Rosella! Tidak akan!" desi

elai tubuhnya. Perlahan ia membuka mata dan mengernyit ket

ka ia terbangun di kamarnya dulu. Kamar penuh k

dan terjatuh tepat di depan kaca besar. Ia meraba waja

mana b

Adelia tergemap dan berbalik,

img

Konten

Bab 1 Kembalikan Kalungku Bab 2 Memohonlah Bab 3 Kematian yang Menyakitkan Bab 4 Menjalankan Rencana Bab 5 Mendapatkan Pestamu Sendiri Bab 6 Tidak Mau Naik Sepeda
Bab 7 Sistem Yang Sudah Busuk Dari Dalam
Bab 8 Bukan Levelnya
Bab 9 Demi Kebaikan Lia
Bab 10 Selamat Datang di Neraka, Bro!
Bab 11 Anggap Tidak Mengenalku
Bab 12 Kartu Milikmu
Bab 13 Membutuhkan Bantuan Rasya
Bab 14 Rekaman Video
Bab 15 Memberi Pelajaran
Bab 16 Tidak Ingin Menerima Pegawai Panjang Tangan
Bab 17 Rencana Rosella
Bab 18 Bertemu di Kafe
Bab 19 Bujuk Rayu Rosella
Bab 20 Ingatan yang Menyakitkan
Bab 21 Playing Victim
Bab 22 Panggil Aku Lio
Bab 23 Terlalu Bodoh
Bab 24 Rosella Juga Anakmu
Bab 25 Jebakan
Bab 26 Ultah Bersama Anak Yatim
Bab 27 Tradisi Turun Temurun
Bab 28 Siapa yang Istimewa di Sini
Bab 29 Keluarga Saling Membantu
Bab 30 Banger and Mash
Bab 31 Orang yang Salah
Bab 32 Memerintah Pemilik Rumah
Bab 33 Kenwood House
Bab 34 Tiga Kata Ajaib
Bab 35 Pemberian dari Orang yang Berharga
Bab 36 Memberi Pelajaran Pada Rasya
Bab 37 Bukan Lawan yang Sepadan
Bab 38 Bukan Sekedar Pembantu
Bab 39 Ultimatum Alex
Bab 40 Menyiapkan Mental dan Hati
Bab 41 Jangan Libatkan Aku
Bab 42 Dana Beasiswa
Bab 43 Hukum Sosial
Bab 44 Memotong Tangan dan Kakinya
Bab 45 Bantuan yang Dibutuhkan
Bab 46 Membawanya Keluar dari Sana
Bab 47 Tidak Ada yang Gratis
Bab 48 Saatnya Anda Memilih
Bab 49 Meracuni Otak Monika
Bab 50 Membalasnya Dua Kali Lipat
Bab 51 Syarat yang Diberikan
Bab 52 Pria yang Kuat
Bab 53 Jatuh Koma
Bab 54 Telah Sah di Mata Negara
Bab 55 Wasiat Kakek Abian
Bab 56 Ikut Bersama Abian
Bab 57 Nyonya Rumah yang Baru
Bab 58 Majikan yang Tidak Dianggap
Bab 59 Kuberikan Semua yang Kamu Inginkan
Bab 60 Aku Bisa Memuaskanmu
Bab 61 Tidak Ada Lagi yang Kutakutkan
Bab 62 Siap Menanggung Semua Resiko
Bab 63 Perubahan Amanda
Bab 64 Aku Adalah Peraturan Itu Sendiri
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY