img RAHASIA DI BALIK CINCIN  /  Bab 2 Pertemuan Tak Terduga | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pertemuan Tak Terduga

Jumlah Kata:1412    |    Dirilis Pada: 16/10/2024

annya dari masalah rumah tangganya dengan Bima. Namun, perasaan kosong itu tetap ada. Rutinitas yang semula menjadi pelarian kini t

menjalin hubungan baik dengan banyak rekan kerja. Ada sesuatu tentang kehadiran Fajar yang berbeda. Dia perhatian, ramah, dan sel

eriksa beberapa laporan ketika Fajar

abar?" tanyanya sambil me

isa di wajahnya. "Pagi, Fajar. Baik, s

uk, ya? Tapi jangan khawatir, aku bawa amunisi,"

dengan rasa syukur. "Terima kasih, k

i beneran, kalau kamu butuh bantuan apa pun, bilang aja. Aku t

meja Sari berdering. Setelah beberapa detik b

n klien sore ini. Sepertinya kita akan kerja lebih dekat lagi h

n beberapa dokumen juga. Kebetulan, ini proyek pertam

aku senang bisa kerja s

rasakan saat bekerja dengan Fajar. Dia tidak hanya cerdas dan cepat tanggap, tapi juga membuat segalanya terasa lebih mudah. Set

kontribusi penting dalam diskusi, dan Sari merasa bahwa mereka berdua merupakan tim yang

r," kata Sari samb

persiapan kamu, kita nggak mungkin b

an halus antara mereka-sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Mereka diam-diam saling me

Fajar tak mau hilang dari pikirannya. Ketika lift sampai di lantai kantor, mereka melangkah keluar dan kem

selesai, Fajar menghamp

ini. Aku benar-benar belajar ba

lu rendah hati, Fajar. Kamu yang banyak memba

nada yang lebih lembut, "Dan... kalau kamu butuh teman bicara,

ebih cepat. Ada sesuatu dalam kata-kata itu yang menyentuh perasaannya yan

wab Sari akhirnya, mencoba menjaga percakapan

, tapi di dalam dirinya ada badai kecil yang sedang terbentuk. Ia memikirkan Bima, memikirkan pernikahan mereka yang sem

mulai muncul di pikirannya: apakah ini hanya ketertarikan sesaat? Atau ada lebih dari sekadar perhatian yang Fajar tunjukkan? Dan yang lebih pentin

perti biasa. Ia melepas sepatu, menggantung tas, dan berjalan menuju ruang tengah. Televisi yang biasanya menyala, kini mati. Mej

enar merasa bahagia dalam pernikahan ini. Apakah sudah begitu lama hingga ia hampir lupa bagaimana rasanya? Dan, lebih mengkhaw

an. Nama **Fajar** muncul di layar. Jantungnya berdeb

, lalu mengangkat

baik aja setelah hari yang panjang tadi," suara Fajar terdengar han

jar. Aku baik-baik aja,

kamu benar-benar luar biasa hari ini," ujar Fajar, pujiann

. Aku senang kita bisa b

n dari Fajar. Bima adalah suaminya, dan ia masih ingin pernikahan ini berjalan baik. Namun, kenapa setiap

an?" tanya Fajar lagi,

sadar, lalu menyesali kata-katanya. Ia merasa terlalu terbuk

... kamu baik-baik aja, kan? Maksudku, aku bis

un-tahun bersamanya tak pernah menyadari kesedihan yang ia rasakan? Tapi ini bukan hal yang bisa di

tahu harus mulai dari mana," akhirnya

siap. Tapi kalau kamu butuh teman b

ia merasakan ini dengan Bima. Semakin lama, Sari semakin sadar bahwa perhatian Fajar bukan hanya sekadar hubungan profe

ri pelan. "Aku hargai itu. Mung

u Sari tak bisa melihatnya. "Aku

lam diam, ia menatap cincin pernikahannya lagi. Cincin itu masih di jarinya, namun ikatan yang dulu begitu kuat kini terasa begitu rapuh. Ia tak b

rus berputar di benaknya. Apakah ia benar-benar bisa memperbaiki pernikahannya? At

n masuk. Dari Bima. Pesan singkat yang hanya menga

inya semakin berat. Malam itu, ia berbaring di tempat tidur, merenungi hidupnya yang ta

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY