img RAHASIA DI BALIK CINCIN  /  Bab 5 Titik Awal Perselingkuhan | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Titik Awal Perselingkuhan

Jumlah Kata:1315    |    Dirilis Pada: 16/10/2024

pat yang sepi, dikelilingi oleh tumpukan berkas dan komputer yang menyala. Proyek yang mereka kerjaka

ngat. "Kita sudah hampir selesai, S

ih kencang dari biasanya. "Iya, Fajar. Aku nggak bisa percaya kita bisa

tian. "Aku senang mendengar itu. Kadang, aku mer

berkurang, dan dia merasakan ketegangan di udara. Ia tahu mereka seharusnya tidak berad

yek ini," Sari mencoba membujuk dirinya s

sa tidak nyaman, tapi aku merasakan ada sesuatu yang lebih di a

ng semakin dalam. Dia mengingat wajah Bima, suaminya, yang sekar

suara pelan namun penuh keyakinan. "Kita bisa jadi teman, tapi

ekuensi dari pilihan itu menghantui pikirannya. Namun, saat Fajar menggengga

jar berbisik, matanya bersinar dengan harapan.

meluap. Fajar mendekat, dan tanpa sadar, bibir mereka saling mendekat. Dalam sekejap, keduanya

alangi. Sari merasakan detak jantungnya berdegup kencang, membuang jauh rasa bersalah yang selama ini mem

elah mereka terpisah, wajahnya memerah.

ia tidak sepenuhnya setuju. "Aku mengerti, tetapi aku juga merasa ada se

in kuat di antara mereka. Momen-momen itu terasa berharga, seolah-olah waktu terhenti di luar sana. Meski mereka tah

i ke realita. Sari melihat jam dinding, dan sebuah rasa takut me

pulang ke rumah?" tanya F

uara hatinya mengingatkan akan tanggung jawabnya sebagai istri. "Aku ha

l yang mudah. Di dalam pikirannya, bayangan Bima dan kecurigaannya berputar-putar. Namun, malam itu, saat ia melangkah

n itu. Malam ini menandai titik awal dari perubahan besar dalam

ika dia membuka pintu rumah, suasana sepi menyambutnya. Bima belum pulang, seperti biasanya

yang aku lakukan?" gumamnya pada diri sendiri. Momen manis bersama Fajar terasa seperti pengkhianatan. Dia tahu bahwa

rkejut melihat nama Bima di layar. Deng

larut, mungkin sekitar jam 10," suara Bima terdengar

pekerjaan yang harus diselesaikan," jawab Sar

t. Aku akan membawakan sesuatu untukmu," Bima menawarkan, da

ia terdiam sejenak, merasakan kerinduan pada s

nanti, ya?" Bima mengakhiri

tampak peduli padanya semakin memperdalam perasaannya. Tetapi, perasaan bersala

-

bertemu Fajar di kantor, rasa ketertarikan itu terus menguat. Mereka semakin sering menghabiskan waktu bersama, baik dalam proye

s kantor, Fajar menatap Sari dengan serius. "S

erlihat santai, tetapi hatinya b

ita berdiri," Fajar memulai, menggenggam tangan Sari. "A

mannya. "Fajar, kita sudah membahas ini. Aku sudah m

tapi aku tidak bisa berpura-pura lagi. Aku suka p

en lama yang penuh kebohongan. "Fajar, aku juga merasakannya. Tapi... aku tidak tahu

arusnya dan tidak seharusnya," Fajar menek

an. Kebahagiaannya tampak seperti ilusi yang telah p

rian. Kita bisa mencari jalan keluar bersama. Apakah kamu mau mencoba

tawarkan Fajar, tetapi ketakutan akan konsekuensi menghantuinya. "Aku butuh wa

sini, siap menunggu jika kamu ingin menjelajahi perasaanmu

g sulit, dan hatinya terbelah antara dua dunia yang berbeda. Dalam perjalanan pulang, dia berulang kali memikirkan hidupnya-sat

i yang sulit dijangkau. Dia memasuki rumah, dan saat melihat foto-foto mereka berdua yang tergantung di dinding, dia menyadari bahwa tidak ad

ambu

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY