img DI ANTARA DUA LELAKI  /  Bab 3 Kenangan Masa Lalu | 15.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Kenangan Masa Lalu

Jumlah Kata:1588    |    Dirilis Pada: 16/10/2024

ggunung, pikirannya terus melayang kembali pada masa lalu. Siang itu, di ruang kerjanya yang sepi, Lina duduk di

pria yang pernah menjadi bagian penting dari hidupnya muncul kembali,

rsi. Ia memejamkan mata, membiarkan pikirannya tenggelam ke m

kecil. Setiap sore, mereka selalu bermain bersama di taman dekat rumahnya. Taman kecil yang penuh dengan po

tika mereka berdua bersandar di batang pohon besar di sudut t

n senyum hangat khasnya. "Aku mau jadi petual

mau pergi jauh? Nanti siapa yang ak

nanti aku pergi, aku pasti bakal balik. Lagipula, kalau aku

di dadanya. Sejak dulu, Ivan adalah seseorang yang ia andal

ucapkan. Ketika SMA, Ivan mulai dikenal sebagai sosok yang populer di kalangan teman-teman mereka-tampan, cerdas, dan selalu

di pinggir kota yang ramai, Lina ingat betul percakapan mereka. Mereka

masa depan, Lin?" t

a menoleh, mena

setelah kita lulus nanti. Kamu bakal ke mana? Ak

selalu bersama, dan pikiran bahwa Ivan akan pergi membuatnya merasa hampa. "

sulit diartikan. "Lin, apa kamu pernah berpikir... kalau mung

nnya terhadap Ivan tak pernah diucapkan, ia tahu bahwa ada sesuatu yang lebih di hatinya. Tapi pada saat itu, L

Mungkin," jawab Lina pelan

dan waktu berlalu begitu saja. Setelah lulus, Ivan benar-benar pergi ke luar negeri, dan mereka perlah

anya. Bagaimana jika saat itu ia menjawab berbeda? Bagaimana jika ia

g keseimbangan yang selama ini ia coba pertahankan. Ardi, yang dulu adalah sosok yang membuatnya jatuh cinta, kini tera

Ivan dulu? Pikiran itu t

u sisi, ia merasa bersalah karena memikirkan pria lain di luar suaminya. Namun, di sisi

a aku inginkan?" ta

ah yang berbahaya. Namun, perasaan yang muncul setiap kali memikirkan Iva

elnya dan menuli

nang bisa ngobrol lagi. Mungkin ki

bahwa pertemuan berikutnya dengan Ivan mungkin akan membuka lebih

us berputar, antara kenangan masa lalu dan realita yang ia hadapi sekarang. Ada sesuatu tentang Ivan yang menariknya kembali ke masa lalu, sebuah masa

kirimkan tadi hanyalah permulaan dari sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang ia takuti sek

ya. Ardi duduk di seberangnya, tenggelam dalam ponselnya seperti biasa, tanpa ada percakapan di antara mereka. Mereka te

rcakapan. "Hari ini kam

, "Kerja, seperti biasa. Ada meeting penting s

ai mendingin. Ia menunggu Ardi menanyakan rencananya, atau mun

ya meletakkan ponselnya dan me

egitu antusias. "Aku ada beberapa pekerjaan di kantor, dan mungkin mau k

k banyak bereaksi. "Oke, ja

dan Lina hanya bisa termenung. **Inikah yang disebut pernikahan?** batin

erasaan yang selama ini terkubur kembali muncul ke permukaan. Setiap detik yang ia habiskan be

eka baru berusia sepuluh tahun, dan Ivan baru saja mendapatkan sepeda baru dari oran

cil tempat mereka tinggal. Lina masih bisa merasakan angin lembut yang meniup rambutnya, tawa Iv

ak kamu keliling dunia, Lin," kat

ecil saat itu. "Ya,

pergi melanjutkan studi di luar negeri, sementara Lina memilih kuliah di kota yang sama dengan keluargan

takdir sedang mempermainkannya. Bagaimana jika ia memilih Ivan dulu? A

an masuk. Lina membuka pesan itu,

tepat. Ngobrol sama kamu kemarin bikin aku banyak ingat masa

dulu kita nggak pernah bicarain. Seolah-olah Ivan sedang m

kini berada di persimpangan besar dalam hidupnya. Apakah ia akan membuka pintu itu dan membiarkan kenangan masa lalu k

n itu, suara panggilan telepon dari su

n nggak bisa pulang cepat.

formal seperti telepon bisnis semakin membua

alam hatinya, ia bertanya-tanya apakah

agi, melihat pesan Ivan yang masih menunggu balasan. Ta

ampur aduk, Lina

um selesai, Ivan. Mungkin kita harus bicara

tahun-tahun terhadap Ivan tidak lagi bisa ia abaikan. Masa lalu mereka tidak hanya

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY