img MENJEMPUT ISTRIKU  /  Bab 4 Mencurigakan | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Mencurigakan

Jumlah Kata:2265    |    Dirilis Pada: 04/10/2024

4: Mencu

*

ERITA

*

an Xipil. Dari pusat Kota Nauruan, beralih ke sebuah wilayah yang masih dalam yurisdiksi Ko

iliki belasan desa yang nasibnya kurang lebih sama. Desa-desa kecil yang sangat terisolasi, namun luasnya belasan kali lipat dari

a, diperlukan waktu sepuluh hari dengan kereta kuda karena medan yang sulit. Namun, jika berkuda, perjalanan itu dapat dit

ksasa yang terselubungi pasir, membentuk cekungan menyerupai mangkuk raksasa. Di tengahnya, terbentang sabana luas sejauh mata memandang. Sedangkan di bagian selatan, terdapat h

but. Karena ketidakpedulian Count Veraga, banyak bandit perampok yang bersembunyi di perbatasan hutan. Medan yang berat dan berb

anak lelaki berusia enam tahun, berlar

aja yang baru tiga bulan menginjak usia delapan belas

Huf..

ngatur napasnya yang terengah-engah

berlari seperti itu?" tanya Ashton, ayahnya,

a datang," jawab Damian d

sambil menjaga nyala ap

," jawab Dimi deng

mbawa surat," balas Atthy meledek adikn

Dimi dengan wajah semringa

n Atthy bersamaan d

u kota Kerajaan," lanjut Dimi, bangga

nya. Ashton hanya menanggapi deng

a, Dimi?" tanya Ash, mas

ua puluh tahun lalu, Ash tidak pernah sekal

ron Galina'," jawab Dimi sambil menyerahkan surat it

kmu," ujar Ash sambil menepuk

seru Dimi, bertanya

"Bangsawan bergelar

aku!" seru Atthy terkekeh meli

ntuk keluarga kita," ujar Dimi berkilah, k

masuk ke dalam rumah untuk memberik

erjaannya menempa besi, semen

ebagai pandai besi. Bahkan, Atthy sering ikut berburu di hutan bersa

ota," ujar Ashton, menyerahkan sura

a?... Untukku?" tanya R

wab Asht

anya Rowtag lagi, masih

ihat dengan jelas. Di situ tertulis,

ulai membacanya. Beberapa saat kemudian, wa

ku, tapi untukmu," ujar Rowta

situ jelas tertulis BARO

. Mungkin, mereka mengira aku sudah m

Ia tidak tega melihat wajah keriput ayahnya semak

ini untukmu, Ash... Karena Atthy adalah putrimu," ujar Rowta

annya dengan Atthy?"

untuk putri sulungmu, Atthy,"

Ia terkejut, lebih dari keterkeju

atamu rabun. Berikan padaku, biar aku y

g surat itu untukmu," jawab Rowtag samb

aya. Dia terus melirik ayahnya dan memandangi surat itu berulang kali, seolah-olah ma

anya Rowt, sengaja melempark

a yang jelas terlihat di wajahnya. "Lamaran ini... untu

n senyum nakal, balas

u Ash, suaranya penuh pertanyaa

rmal," jawab Rowt dengan tenang

a kembali menelusuri tulisan itu, seolah-olah

ari Ibu Kota Kerajaan?" tanya A

m menggoda. "Aku tidak tahu apa-apa tentang itu. Aku tida

, masih terperangkap dalam ketidakpercayaan yang mendalam. Di luar, angin berembus pelan, memb

-

ar di dinding kayu rumah mereka. Aydan, adik lelaki Atthy yang berusia tiga belas tahun, duduk di sampingnya, bersebelahan dengan si kembar Dimi da

bicaraan dengan santai, meskipun matanya tetap fokus pada hidangan yang hampir habis d

ya tenang, tetapi hatinya bergejolak. Entah ke

dari Ibu Kota, bukan?" tanya A

irannya masih berusaha memaham

at lamaran pernikahan

ra. Sejenak, hanya suara kayu te

jah ayahnya ke kakeknya, lalu kembali ke kertas yang sekar

, nadanya dipenuhi kebi

. "Atthy, aku tahu ini sangat mendadak... Kami tidak akan memaksamu, tapi k

Dengan seseorang yang bahkan tak dikenalnya? Hidupnya di Caihina selama ini sederhana-d

y, aku mengerti perasaanmu. Tapi seperti y

n. "Ayah... Aku belum ingin menikah. Aku sa

sa menjadi kesempatan untuk kehidupan yang lebih baik. Pikirka

ng penuh harapan. Mata kecilnya berkilauan, menatapny

-

idur. Rumah sederhana itu memiliki empat kamar. Rowt dan Ash masing-masing menempati kamar mereka sendiri, sement

selalu ceria dan cerewet. Ia adalah salah satu sumber kebisingan di rumah yang sunyi ini, terutama setelah Di

akaian, Gafy tiba-tiba bertanya dengan mata b

dari luar rumah hanya melirik sekilas, kemudian menjawa

angat dan sedikit kesal, meskipun dia tetap melanjutkan

an. "Entah," jawabnya sambil mengangkat bahu, "Aku tidak ter

di wajahnya. "Kak, kalau kakak pergi ke Ibu Kota, kakak akan melihat banyak hal ba

kit meledek. "Kenapa? Kau ingin pergi ke Ibu Kota?" tanyanya,

hu dengan jelas bahwa itu akan sangat sulit untukku. Aku memang menginginkannya, tapi bukan berarti aku harus mendapatkannya... Aku bertubuh lemah, sulit bagiku meninggalkan tempat ini dengan keadaan kita sekarang... Tapi, sama s

akan ke Ibu Kota Kerajaan, tapi Alpen, wilayah Utara. Sangat jauh dari Ibu Kota... Surat itu mem

Wajahnya memerah, seolah kecewa, namun tetap ada harapan yang berkilau

hu, Gafy tidak hanya berbicara soal melihat dunia luar. Adiknya menginginkan harapa

darah bangsawan, status mereka terlalu rendah untuk menarik perhatian sebesar itu. Kakek adalah seora

ena Atthy melamun terlalu lama, "Tapi kak.

aku sudah mengajarkanmu? Ada dua kemungkinan untuk ini: untuk melemahkan atau menguatkan salah satu pihak... masalahnya, kedudukan kakek sangat jauh untuk bisa terlib

h akan

ffith, atau siapa yang telah merekomendasikanku.'' Atthy menghela napas

menjawab, masih dengan keyakinan polos di mat

dunia di luar sana?'' tanya Atthy, menatap ser

n penuh harapan, seakan dunia yang ad

jawabnya akhirnya, meskipun perasaan tidak pasti masih menggelayuti hatinya. Ia ingin sekali memberikan adikny

ke mana pun dan melihat banyak hal baru di luar sana,'' k

idurlah!'' seru Atthy, sambil mendorong a

k bisa lepas dari perbincangan yang baru saja terjadi. Semua ucapan keluarganya, harapan-harapan mereka tentang lamaran, membayangi benaknya.

anggal. Lamaran ini buk

g menarik benang di

-

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY