001:
cerna setiap kata yang terlontar dari suaminya. Duke Hugh Griffith, yang seharusnya menjadi pelindung dan pasangan hidupnya, berdiri denga
giku, kau tidak lebih baik dari mereka yang mengemis perhatian pria di jalanan
an, namun pikirannya berkata untuk tetap tenang. Ini adalah pernikahannya-meskipun hanya di atas kertas. Keluarganya menaruh harapan besar padanya, dan Atthy t
lah ia hanyalah objek yang tak layak mendapat perhatian. Sorot matanya menunjukkan kesombon
kah kau pikir pernikahan ini hanya tentang ambisi dan kepalsuanhaleyah Galina. Kau harus ingat dari mana asalmu. Jangan biarkan gelar 'Duchess' di at
'? Yang terhormat Duke Hugh Griffith, aku bukanlah boneka yang bisa kau mainkan sesu
akaian yang berantakan seolah menjadi saksi bisu dari perdebatan sengit antara dua jiwa yang terperangkap dalam pernikahan po
a yang bisa kau manipulasi hanya karena aku telah menikmati tubuhmu," desis Hugh, menambah tajam setiap ka
berkata seperti itu padaku, di malam pertamaku sebagai istrimu? Apakah ini yang kau anggap pantas? Sudah tiga bulan sejak pernika
ingin. "Aku ingin kau mengerti, Atthaleyah. Aku ingin kau sadar akan posisimu, agar tidak terlena
iku?! Jadi, kau katakan aku hanyalah alat dalam permainanmu? Bahwa keberadaan dan perasaanku tid
rpancar dari Atthy. "Apakah kau akan terus bersilat lidah denganku? Lalu, apakah kau s
inginkan. Aku ingin menentukan jalanku sendiri, hidup sesuai keinginanku, bukan berdasarkan ambisi dan atura
i kupahami tentang dirimu. Namun, aku akan memberimu pilihan. Aku telah cukuo mendengar keinginanmu, kau bebas pergi darik
arus berjanji. Janjikan padaku: jangan usik keluargaku, jangan sentuh mereka, biarkan mereka hid
esalan yang samar-sebuah perasaan yang hampir membuatnya goyah. Namun, ego dan keinginan untuk mempertahankan kontrol segera mengua
membuatku takkan terus hidup dalam bayang-bayangmu. Aku tidak akan menja
at, namun dia tidak bisa menahan keinginannya untuk pergi, mencari kedamaian,
u yang lebih dari sekadar perasaan yang biasa. Ketika Atthy membelakanginya memperlihatkan pu
haley
nya matanya yang bereaks
terdengar lebih dingin saat akhir
a sedikit pun goyah. "Janga
firasatnya berteriak lebih keras dari sebelumnya. Bahwa
-
biasa. Namun, begitu keluar, ia langsung disambut ole
erbisik. Begitu menyadari kehadi
hatikan mereka satu per satu.
tela, mencoba tersenyum m
ek, matanya tetap menga
u isyarat. Yang lain menegakkan bahu, berusaha terlihat
" tanya Hugh akhirnya, nadanya
enggeleng cepat. "Tidak, Tuan. Kami hanya
lalu rapi untuk
erjadi. Namun, Hugh tidak berhenti. Ia hanya menghela napas
kalian berencana melakukan sesuatu... pa
berdiri lebih kak
at ia akan mengetahuinya. Dan ketika saatnya tiba..
-
iapkan?" tanya Helena, kepala pel
an juga Dr. Windfold untuk melihat ko
t terkejut. "
Kau urus saja dia!" suara Hugh semakin tegang. Ekspresinya tetap di
lam hati. Kenapa pria setenang
ingin tahunya. Profesion
ya penuh tanda tanya. Namun, sesuatu dal
pelayan pribadi Atthy yang mas
pa yang mereka sembunyikan sampai har
ni majikannya
lian tunggu?! Mas
ketika melihat kondisi kamar. Matanya membelalak, tangannya menutup mulut. Ru
Helena, cepat mend
as, seolah meminta pertolongan tanpa mengatakannya. Namun, di
dah akan menerima simpati. Justru karena itu,
, saya a
nya serak. "Tinggalkan aku...
pa rapuhnya Atthy, dia menahan dirinya dan menurut. Dengan berat ha
nya. Namun, ada sesuatu yang mengganjal. Pelayan-pelayan it
yang tidak m
-
ng makan, Helen
olong berikan ini pada Duchess!" I
tetap menerimanya. "Tuan Alwyn, maaf, bisakah
wyn tampak waspada
uk. "Ya, tolong
anjut dan pergi. Namun, hati
narnya terjad
-
ukan di pintu
ata Helena sebelum menye
ik saja?" tanyanya, mencoba
amar. "Aku baik-b
ebuah dokumen untuk Anda...'' ujar Hele
senyum pahit terbentuk di bibirnya. Helena bisa melihatnya-mat
hess?" tanya
a dengan mata kosong. "Aku sudah tidak puny
s, saya tidak
, mengacungkan surat cerai dari Hugh dengan ekspresi
erperangah, nyar
makan siang. Pikirannya penuh amarah. Ingin rasan
tangani surat itu, tangan