02: Per
at emosional. Tidak ada air mata yang keluar dari matanya, hanya ketenangan yang tampak begitu kontras dengan perasaan
tar, "Apa yang sebenarnya terjadi? Men
rus dikatakan. Wajahnya yang lembut terlihat begitu letih. Bahkan, dengan senyu
ena. Bahkan aku sendiri tidak tahu kenap
tu, janga
lena... Aku in
, Duc
eski suaranya datar. "Aku tidak pantas menyandang gelar itu.
tidak mudah membuka diri, dan saat ini, untuk pertama kalinya, dia merasakan kerapuhan dalam diri nyonya
namun dia berusaha menahan diri.
bih besar yang sedang terjadi," kata Helena dengan lembut. "Saya akan
saan. "Sudah cukup, Helena. Aku tidak ingin mengemis
di sebenarnya antara mereka berdua? Kenapa pernikahan ini bisa berubah menjadi seperti ini? D
rjadi," jawab Helena dengan suara penuh tekad. "Tetapi, tolong jangan menandatang
s kepala,
a mengerutkan dahi dengan tat
rat surat cerai yang ada di tangannya, ia menoleh ke arah je
... Saya tidak bisa menerimanya," serunya tegas, suara hatinya bergejolak. "Saya
kebingungannya sendiri. Setiap keputusan Atthy semakin sulit untuk dipahami, dan itu membuat hatinya sem
ng seharusnya sedang berada di ruang makan, nam
tanya seorang pelayan yang t
ng hari ini?" tanya Helena, m
engan ragu. "Tadi saya mendengar beliau membata
atanya setengah melotot. "Dan Tuan
usev mungkin sedang di kantor, karena Tuan
ya yang memuncak. Ia mengingat pesan terakhir dari A
kasih," serunya d
ergi, pelayan itu menamba
, ada satu hal lagi..." ka
tanya Helena,
an itu dengan wajah cemas. "Apakah kami
panjang. "Panggil pelayan pribadi Duchess
atinya penuh dengan pertanyaan. Setiap langkah
lupa mengetuk pintu dan langsung
a! Apa yang A
bicara, "Apa maksud dari dokumen yan
, dokumen perceraian untuk
Anda
mengetahui jika saya sendiri y
i dengan mereka? Apa ala
yonya. Kita hanya melakuk
pada saya, saya harus
emakin memanas, suara ke
usev, apakah Nyonya W
etiga pelayan yang tampak terengah-en
menemukan Duchess
ihat Duchess keluar mel
n Alwyn serempak
sa cemas kini berubah menjadi ketak
kalian baru member
-
indak. Sebagian besar waktunya dihabiskan di dalam, menikmati ketenangan dengan penuh tanggung jawab. Hal ini cukup mengejutkan bagi penghuni Manor, yang sejak awal memandangnya dengan kecurigaan. Mereka
knya. Atthy tidak hanya membawa dirinya dengan kewibawaan, tetapi juga menunjukkan kecerdasan dan ketenangan yang tak terduga. Hingga satu hal yang membuat se
-
maksu
bergetar menahan amarah. Mata tajamnya menusu." jawab seorang pelayan dengan wajah pucat pasi. "Tapi, salah
Sebelum dia bisa berkata lebih
perintahn
asuk dengan ragu. Wajahnya meneg
u penjaga baru?" Al
ang belakang... Duchess meminta saya memberikan ini padalena di dalam ruangan. "Nyonya Whitmore,
ngan ekspresi curiga. "Kenapa
s hanya bilang, Tuan Duke sudah tahu tenta
ara Helena meninggi, sorot m
dah pergi..." j
siapa?!" Helena nyar
tidak memberi tahu saya a
erani bersuara. Penjaga itu tampak seperti bayan-
A I
e meja. Kertas-kertas berham
aian. Asalkan Tuanmu membiarkan aku
mat tajam menyertai surat cerai
tap Alwyn yang berdiri kaku, wajahny
.." gumam penj
Siapa yang merekomendasikanmu?" suaranya lebih rendah
anya menjalanka
bawa bencana! Apa kau tidak berpikir dua kali saat me
mun sebelum ia bisa berbicara lagi, Alwyn mengangk
ngawal! Cari Duch
meninggalkan ruangan yang kini te
kertas itu dengan jemari gemetar. Matanya berg
-
r Hel
yangi. Terima kasih untuk segalanya. Maafkan aku kare
riam, aku sangat menyayangi mereka
aku bawa, karena semua itu bukan seleraku. Begitu juga dengan Stella, Bela, dan Rosa. Mereka
sa menitipkan mereka padamu. Aku mohon, minta tuanmu untuk membayar upah
, tanpa memberi peringatan. Namun, aku tahu, kau pa
pada Tuanmu, dan ak
nyayangimu. Kau s
-
elam dalam kesuny
an menunduk, sementara Alwyn menatap meja dengan wajah kelam. Tanga
pintu ter
kah masuk dengan riang, membawa tas peralatan medis. "S
ari suasana yang begitu berbe
lena yang tampak terguncang. Dan Alwyn, yang b
a?" tanya
untuk membuat Sarah menegakkan punggung. "Ini bukan waktu untuk bertanya. Ambil semua per
ludah. "Apa
-
hy yang tertunduk. Ia berusaha sekuat tenaga untuk melangkahkan ka
el tebal yang membungkus tubuh rapuhnya. Napasnya memburu, ber
ngan putus asa, langkahnya semakin berat,
i kereta kuda, dan bahkan itu kini tampak asing dalam lautan salju yang menyamarkan segalanya. Hutan yang mengelilingi wilayah it
, membuat dunia di sekitarnya tampak seperti labirin putih tanpa akhir. Tubuhnya yang terbiasa dengan gurun pasir panas dan
Ujung jarinya yang semula terasa ngilu kini berangsur mati rasa. Ketika akhirnya ia tak lagi s
erti memutar kembali nasibnya yang tragis. Dari seorang cucu bangsawan rendah yang bersahaja, menjadi Duchess dengan kekuasaan
berteriak meminta kehangatan yang tak pernah datang. Pelayan-pelayan yang dulu setia me
i kini berubah menjadi kehampaan. Ia tahu persis apa yang sedang terjadi-hipotermia. Kepalany
amah, ayahnya yang tegas tapi penuh kasih, suara tawa adik-adiknya di sa
atanya yang tajam, sikap dingin yang penuh wibawa, suara ya
..." bisiknya lemah
n yang menyesakkan. Apakah ini akhir dari segalanya? Apakah ia akan mati sendi
p langkah berat. Sesuatu mendekat-entah itu keajaiban atau kehancuran. Atth
nyian hutan yang mencekam. Atthy tidak tahu l
amnya lemah, sebelum kesadaran s
-