penerbitan, dia tidak pernah menyangka bisa diundang ke acara semewah ini. Hawa dingin AC bercampur dengan wangi parfum mahal yang memenuhi ruangan, membua
usan dengan klien-klien besar, dan malam ini, dia meminta Naya untuk menemaninya. Naya sempat menolak
la, siapa tahu kamu bertemu seseorang yang menari
sibuk dengan percakapan mereka, sebagian tertawa dan lainnya berbincang dengan inte
hitam yang terlihat mahal dan pas membalut tubuh atletisnya. Matanya gelap, memancarkan kesan dingin sekaligus
ya?" tanya pria itu tiba-tiba,
ka akan diajak bicara. "Oh, tidak..
berdebar kencang, bukan hanya karena rasa ma
k tatapan matanya. "Kau terlihat berbeda dari kebanyakan orang
in aku memang bukan tipe orang yang
dang mencoba membaca pikirannya. "Aku Leon," ucap
enyebutkan namanya. Ada sesuatu yang aneh tenta
setiap kalimatnya memiliki beban yang membuat Naya merasa harus memperhatikan dengan seksama. Ia tidak banyak berce
resah. Seolah-olah ada rahasia besar yang disembunyikan oleh pria ini. Dan meskipun Leon t
i karena acara sudah selesai. Naya merasa sedikit kecewa harus mengakhiri percakap
h, hampir seperti bisikan. Ada jaminan dalam kata-katanya, s
alan pergi bersama Sara, hatinya masih berdebar. Di tengah rasa penasaran dan kerag
a. Dia adalah seorang bos mafia yang berbahaya, dan hidupnya penuh dengan kekeras
lai terjebak dalam jaring k
lah ada sesuatu yang memanggilnya kembali. Entah kenapa, ada daya tarik kuat yang tak bisa ia abaikan. Begitu mereka sampai di luar hotel, an
jak tadi kau diam saja," tan
i lamunan. "Oh, ya. Aku baik-baik saja
u cinta pada pandangan pertama," ca
ecil. "Kamu be
a cukup lama. Kamu belum pernah kelihatan tertarik sama pria l
amanya Leon. Dia... tampaknya seorang pengusaha. Ta
erius? Itu selalu tanda b
ng berlalu. Ada sesuatu tentang Leon yang begitu memikat-mungkin justru karen
i-hati, Nay. Orang yang terlalu menarik bias
gi benaknya. Mereka berpisah di pintu masuk parkiran, dan Naya melangkah menuju mobilnya. Saat
ay
k, dan di sana, berdiri Leon dengan wajah serius namun memi
terkejut, "b
ya cara sendiri untuk menemuka
membuat bulu kuduk Naya merinding. "Ke
, dan aku tak bisa mengabaikannya," jawab Leon dengan nada yang tenang namun pasti
menenangkan diri. "Kau membuatku terdenga
a itu. "Mungkin kau memang seperti itu. Aku tertarik
riak memperingatkan bahwa Leon adalah orang yang berbahaya, tapi ad
rus kukatakan," Naya akhirn
takan apa-apa. Aku hanya ingin kau tahu, kita pasti akan bertemu lagi. Dan saat i
eon begitu dekat, namun ada jarak tak terlihat di anta
ang bagus, Leon. Aku bahkan tida
udian berkata pelan, "Terkadang,
k dijelaskan. Tapi aku tidak ak
diksi-begitu misterius dan menawan, namun ada sesuatu y
. "Itu keputusanmu. Tapi aku berharap, sei
di tempat. Hatinya penuh pertanyaan, tapi satu hal yang pasti-pertemuannya dengan Leo
ambu