mengganggu dirinya. Pria itu muncul di benaknya pada saat-saat tak terduga-di tempat kerja, saat ia pulan
tatapan mata yang seolah bisa menembus dirinya membuat Naya tergila-gila. Tapi ia juga tahu, perasaan itu tidak sepenuhnya no
7. Aku harap kau datang." Pesannya singkat, tapi penuh keyakinan. Naya menatap layar
da biasanya. Di sudut kafe, Leon sudah duduk dengan tenang, mengenakan kemeja hitam yang pas di tubuhnya. Wajahnya terliha
nya langsung mengunci pada di
etak jantungnya yang tiba-tiba berdebar kenc
" jawab Leon tanpa basa-basi, "dan mungk
mencoba membuka pembicaraan dengan ringan. "Tap
lebih baik tidak kau ketahui. Tapi aku tak ingin berbohong padamu,
ingin menyelimuti dir
ngkin tidak kau setujui. Ada sisi gelap dalam hidupku, Naya. Sesuatu yang tidak bisa ku
kutan mulai merayap di benaknya. Leon tidak pernah memberikan banyak detail,
hirnya bertanya, suaran
penuh arti. "Sebutan itu sudah sering kuden
n segera berdiri dan pergi. Tapi entah mengapa, ia tetap duduk di sana. Mungkin ka
i?" tanyanya dengan suara bergetar
dapi jika terus bersamaku. Aku tidak bisa menjanjikanmu kehidupan yang norm
an kesungguhan, seolah-olah ingin melindunginya sekaligus
kau seperti cahaya," jawab Leon, suaranya rendah namun penuh emosi yang dalam
dan keinginan untuk tetap dekat dengan pria ini. Pesonanya begitu kuat, bahkan ketika
ani hidup seperti itu," Naya berkata j
"Aku tidak akan memaksamu. Kau bebas memilih. Tapi jika kau mem
nuh bahaya, dan cinta kepada pria seperti Leon akan mengorbankan banyak hal. T
api aku ingin tahu lebih banyak tentangm
a. "Kau akan mengetahuinya, Naya. Tapi semakin kau m
an jujur tentang bahaya yang mengintai. Namun di sisi lain, pesona Leon terlalu kuat untuk diabaikan. Dan meskipun
jauh ke dalam dunia Leon-sebuah duni
angkan pikirannya, tetapi justru membuatnya semakin resah. Percakapan dengan Leon berputar-putar d
embuat Naya terhenti. Sebuah mobil
n Leon menatapnya dari dalam mo
g," katanya tanpa memberi
ada peringatan di dalam benaknya, ia tak bisa menolak
eon mengemudi dengan tenang. Mereka tak berbicara selama beberapa menit,
Leon memecah kesunyian.
ndela. "Aku masih memikirkan apa yang k
akan memaksamu untuk menerima semuanya. Tapi kau perlu tah
Leon dengan tajam. "
h meremehkanmu, Naya. Justru sebaliknya. Kau kuat, lebih dari yang kau sa
s memilih untuk bertahan hidup," Na
adar soal kekayaan dan kekuasaan. Ini soal bertahan. Dan kadang, kau h
ta-kata Leon penuh dengan kesan ancaman, seolah-olah ia telah memberikan peringatan ter
..." Naya menghela napas dalam-dalam, "Kenapa ak
k ingin kau terlibat, tapi aku tidak bisa menahan diri. Kau membu
ara Leon yang sulit dijelaskan. Di balik kedinginan dan peso
elumnya, Leon?" tanya Naya tiba
aan itu. Bibirnya tersenyum, tapi t
u tidak bisa mengizinkan diri untuk merasakannya. Terl
Naya, matanya mencari
akhirnya menjawab. "Sekarang, ka
tu yang selama ini tak tersentuh oleh siapa pun. Tapi bersamaan dengan itu, ada perasaan takut. J
pelan, hampir tertawa sarkastis pada dirinya sendiri. "Aku
getir. "Ya, kau benar. Aku bahaya. Tapi k
isa menahan diri lagi. "Dan itu yang paling menakutkan.
lebih lembut. "Aku juga tidak bisa menjauh
ujan semakin deras di luar, tetapi di dalam mobil, suasana teras
adalah awal dari sesuatu yang jauh lebih gelap dan rumit. Cinta ini tidak akan sederhana, da
nya sekali lagi. "Kau masih punya waktu untuk berpikir, N
yang luar biasa di dadanya. Ia tahu Leon tidak berca
ap Naya akhirnya, sua
engan lembut. "Ambil waktu sebanyak yang kau butuh
ar dari mobil. Saat ia melangkah ke pintu apartemennya, hujan yang turun m
lam di dalam diri Naya. Pesona berbahaya Leon telah memenjarakan hatinya, dan kini, ia har
ambu