h tak kunjung hilang. Di satu sisi, perasaannya terhadap Leon semakin mendalam, tetapi di sisi lain, ada ketakutan
k berhasil. Setiap kali dia melihat ponselnya, hatinya berdebar. Ia berharap ada
restoran kecil di pusat kota. Naya setuju, berpikir bahwa menghabiskan
dengan nada penuh rasa ingin tahu setelah mereka memesan
elisah. "Ya, kami masih bertemu. Tapi...
natap Naya dengan serius. "
iri. "Dia... tidak seperti yang kukira. Dia bilang ad
a. "Apa maksudnya? Apa dia bilang di
banyak. "Dia bilang dunia yang dia jalani tidak aman, dan kala
kamu harus berhati-hati. Pria seperti i
elepaskan diri. Pesona Leon begitu kuat, dan meskipun ia tahu bahaya
mui Leon. Ia butuh waktu untuk berpikir, untuk menjernih
tika dia melangkah ke luar, pandangannya tertuju pada sebuah mobil hitam yang famil
ntang siapa Leon sebenarnya. Ketika ia melangkah ke sebuah gedung tua di dekat sana, pintu belakang terbuka sedi
ang dikenalinya-Leon. Suaranya t
mua transaksi selesai minggu ini. Pastikan s
dan dingin, berbeda dari cara bicaranya saat mereka berdua
ni langkah yang aman?"
. Kita sudah terlalu dalam. Dan aku tidak akan membiarkan siapa pun
a sisi lain dari pria ini-sisi yang belum pernah ia lihat. Naya perlaha
lik, ia menabrak se
, matanya penuh curiga. "Siapa k
ti sejenak. "Aku... aku hanya
di belakangnya. Matanya langsung terfokus pada Naya, dan w
yadari siapa dia. Tapi Leon tak memindahkan tata
"Aku... aku tidak tahu. A
dalam. "Kau tidak seharusnya berada di s
irnya memberanikan diri untuk b
. "Aku sudah memperingatkanmu, Naya. Dunia ini gelap,
ngar pengakuan Leon secara langsung membuat segalanya teras
askan segalanya. Naya merasa seluruh tubuhnya gemetar.
ng lebih lembut. "Tapi sekarang kau sudah tahu, Naya
ng semakin dalam, tetapi juga ketakutan yang tak bisa diabaikan. "Apa kau
l, tapi aku tidak bisa mengubah siapa diriku. Kau sudah masuk terlalu dalam, dan
naran itu terlalu berat untuk dihadapi. Perasaan cintanya yang mendalam semakin membingungkannya. Meninggalkan
yang tersisa: apakah ia akan bisa melepaskan diri dari pesona mematikan
asa dingin di hatinya jauh lebih menusuk. Dia berjalan tanpa arah, mencoba memproses semua yang baru saja terjadi. Leon, pria yang selama ini membuatny
aya mengeluarkannya dan melihat nama Leon di layar.terdengar dari seberang, tenang,
jawab Naya, suaranya bergetar. "
endirian. Aku ak
g," Naya menyela dengan cepa
njang. "Aku mengerti. Tapi aku tidak bisa membiar
nya pelan tapi tegas. "Aku butuh ru
a menjawab. "Baik. Tapi jika kau butu
nya lepas begitu saja. Tapi yang paling mengganggunya adalah, apakah dia ingin benar-be
amar mandi, mencuci wajahnya dengan air dingin, berharap bisa menjernihkan pikirannya. Namun bayangan Leon
selnya yang tergeletak di meja. Di kepalanya, pertanyaan terus bermun
r sepadan dengan semua ris
mengatakan bahwa dunia ini berbahaya, bahwa dia tak bisa menawarkan keamanan ata
tok-
menuju pintu, jantungnya berdegup kencang. Dia tidak menunggu
terdengar suara
buka pintu. Sara berdiri di depa
Ada apa? Kau kelihatan tidak baik," ka
meskipun senyum itu tak sampai ke matanya
n bohongi aku. Kau kelihatan seperti habis melih
enaran. Dia butuh seseorang untuk berbagi, dan Sara adalah sahabatnya
menatapnya dengan cemas
m akhirnya berbicara. "Leon... dia
Matanya melebar, penuh keterk
ar dia berbicara dengan orang-orangnya. Mereka bicara tentang transaksi, tenta
oses informasi tersebut. "Oh Tuhan,
matanya. "Aku tidak tahu. Aku mencintainya, tapi dunia ini
harus hati-hati. Orang seperti Leon tidak akan membiarkanmu pergi begi
at, baik secara emosional maupun fisik. Leon mungkin tidak akan pernah membiarkannya pergi, da
au harus berpikir dengan hati-hati. Apa yang kau inginkan? Apa yang
n sesuatu yang bisa dia tinggalkan dengan mudah. Leon sudah menguasai hatinya, dan mesk
b Naya akhirnya. "Tapi satu hal yang pasti,
i dalam hatinya, ketakutan dan kebingungan terus berkecamuk. Leon telah mengungkapkan sisi tergelap dari dirinya, dan kin
ambu