/0/20083/coverbig.jpg?v=c9202c9922d7c69a2d94fd4a95e7d092)
Seorang wanita biasa terjebak dalam dunia gelap mafia setelah jatuh cinta dengan bos mafia yang tampan namun berbahaya. Hubungan mereka dipenuhi dengan gairah yang mematikan, balas dendam, dan keputusan sulit antara cinta dan moralitas.
Malam itu, Naya berusaha menyesuaikan diri dengan suasana pesta yang mewah di sebuah hotel bintang lima. Sebagai seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan penerbitan, dia tidak pernah menyangka bisa diundang ke acara semewah ini. Hawa dingin AC bercampur dengan wangi parfum mahal yang memenuhi ruangan, membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Ia bukanlah bagian dari dunia gemerlap ini-sebuah dunia yang dipenuhi oleh orang-orang kaya, selebritas, dan orang penting.
Temannya, Sara, yang mengajaknya ke acara ini. Sara adalah seorang public relations yang sering berurusan dengan klien-klien besar, dan malam ini, dia meminta Naya untuk menemaninya. Naya sempat menolak, merasa tidak cocok dengan lingkungan tersebut, namun setelah didesak oleh Sara, ia akhirnya mengalah.
"Jangan terlalu serius, Nay. Nikmati saja. Lagipula, siapa tahu kamu bertemu seseorang yang menarik di sini," goda Sara sambil menyeruput koktailnya.
Naya hanya tersenyum kecil. Ia memandang sekeliling, melihat orang-orang yang tampak sibuk dengan percakapan mereka, sebagian tertawa dan lainnya berbincang dengan intens. Ia mulai merasa sedikit canggung dan berjalan ke arah bar untuk mengambil minuman.
Saat Naya tengah menyesap minumannya, tiba-tiba seorang pria berdiri di sampingnya. Sosoknya tinggi, dengan jas hitam yang terlihat mahal dan pas membalut tubuh atletisnya. Matanya gelap, memancarkan kesan dingin sekaligus misterius. Wajahnya tegas, dengan rahang yang kokoh, dan ada aura magnetis yang membuat Naya tak bisa berpaling.
"Apa kau tidak menikmati pestanya?" tanya pria itu tiba-tiba, suaranya dalam dan menenangkan.
Naya terkejut sesaat, tidak menyangka akan diajak bicara. "Oh, tidak... maksudku, iya, aku menikmatinya,"
jawabnya terbata-bata. Ia merasa jantungnya berdebar kencang, bukan hanya karena rasa malu, tapi juga karena pria itu begitu memikat.
Pria itu tersenyum tipis, namun ada sesuatu yang gelap di balik tatapan matanya. "Kau terlihat berbeda dari kebanyakan orang di sini. Seperti tidak benar-benar ingin berada di pesta ini."
Naya tersenyum canggung. "Ya, mungkin aku memang bukan tipe orang yang biasa datang ke acara seperti ini."
Pria itu menatap Naya lebih dalam, seolah-olah sedang mencoba membaca pikirannya. "Aku Leon," ucapnya singkat, memperkenalkan diri tanpa basa-basi.
"Naya," jawabnya, merasakan getaran aneh saat menyebutkan namanya. Ada sesuatu yang aneh tentang pria ini, namun sekaligus membuatnya tertarik.
Mereka mulai berbicara, dan semakin lama, Naya semakin merasa nyaman. Leon memiliki cara bicara yang tenang, namun setiap kalimatnya memiliki beban yang membuat Naya merasa harus memperhatikan dengan seksama. Ia tidak banyak bercerita tentang dirinya, hanya sesekali memberikan jawaban singkat tentang pekerjaannya yang 'mengurus bisnis keluarga'.
Namun, di tengah percakapan mereka yang semakin akrab, ada sesuatu yang membuat Naya merasa resah. Seolah-olah ada rahasia besar yang disembunyikan oleh pria ini. Dan meskipun Leon tampak begitu menawan, ada sisi gelap yang mengintai di balik sikapnya yang dingin dan tenang.
Sebelum Naya sempat bertanya lebih jauh, Sara tiba-tiba muncul, mengajak Naya pergi karena acara sudah selesai. Naya merasa sedikit kecewa harus mengakhiri percakapan mereka. Namun saat ia bersiap untuk pergi, Leon meraih tangannya dengan lembut.
"Kita akan bertemu lagi, Naya," kata Leon dengan suara rendah, hampir seperti bisikan. Ada jaminan dalam kata-katanya, seolah ia yakin bahwa pertemuan mereka bukanlah yang terakhir.
Naya hanya bisa mengangguk pelan, masih terbawa oleh pesona pria itu. Saat dia berjalan pergi bersama Sara, hatinya masih berdebar. Di tengah rasa penasaran dan keraguan, ada sesuatu yang membuatnya ingin tahu lebih banyak tentang pria misterius itu.
Namun, yang tidak Naya sadari adalah bahwa Leon bukan sekadar pria misterius biasa. Dia adalah seorang bos mafia yang berbahaya, dan hidupnya penuh dengan kekerasan, kekuasaan, dan rahasia gelap yang bisa menghancurkan siapa saja yang mendekat.
Dan sekarang, Naya sudah mulai terjebak dalam jaring kehidupan Leon yang mematikan.
Naya berjalan perlahan di samping Sara menuju pintu keluar, tetapi pikirannya masih tertinggal bersama Leon. Setiap langkah terasa berat, seolah ada sesuatu yang memanggilnya kembali. Entah kenapa, ada daya tarik kuat yang tak bisa ia abaikan. Begitu mereka sampai di luar hotel, angin malam menyapa lembut wajahnya, tapi hal itu tak cukup mendinginkan perasaan hangat dan tegang yang ia rasakan sejak berbicara dengan Leon.
"Kau baik-baik saja, Nay? Sejak tadi kau diam saja," tanya Sara, memecah keheningan.
Naya tersentak, seakan dibangunkan dari lamunan. "Oh, ya. Aku baik-baik saja," jawabnya sambil tersenyum canggung.
"Kamu kelihatan seperti baru bertemu cinta pada pandangan pertama," canda Sara sambil mengangkat alisnya.
Naya tertawa kecil. "Kamu berlebihan, Sar."
"Jadi, siapa pria tampan itu tadi? Aku melihat kalian berbicara cukup lama. Kamu belum pernah kelihatan tertarik sama pria lain seperti tadi," tanya Sara dengan mata penuh rasa ingin tahu.
Naya terdiam sejenak, mencoba merangkai jawaban. "Namanya Leon. Dia... tampaknya seorang pengusaha. Tapi aku nggak tahu banyak tentang dia. Dia misterius."
Sara tertawa kecil, "Misterius? Itu selalu tanda bahaya, kamu tahu itu, kan?"
Naya mengangguk, tapi jauh di dalam hatinya, peringatan Sara seperti angin yang berlalu. Ada sesuatu tentang Leon yang begitu memikat-mungkin justru karena misterinya. "Aku tahu. Tapi... dia menarik. Aku nggak bisa menjelaskannya."
Sara menatap Naya dengan tatapan jahil. "Hati-hati, Nay. Orang yang terlalu menarik biasanya menyimpan masalah besar di belakangnya."
Naya tersenyum lagi, mencoba mengalihkan pikirannya dari Leon, tapi bayangannya masih membayangi benaknya. Mereka berpisah di pintu masuk parkiran, dan Naya melangkah menuju mobilnya. Saat ia merogoh tas untuk mencari kunci, suara langkah kaki terdengar mendekat dari arah belakang.
"Naya."
Suaranya dalam, tenang, dan begitu dikenalnya. Naya berbalik, dan di sana, berdiri Leon dengan wajah serius namun memikat, persis seperti beberapa saat sebelumnya di dalam pesta.
"Kau-" Naya terkejut, "bagaimana...?"
Leon tersenyum tipis. "Aku punya cara sendiri untuk menemukan orang yang aku ingin temui."
Ada sesuatu dalam caranya bicara yang membuat bulu kuduk Naya merinding. "Kenapa mencariku? Kita baru saja bertemu."
"Karena ada sesuatu tentang dirimu yang berbeda. Aku tak sering merasa seperti ini, dan aku tak bisa mengabaikannya," jawab Leon dengan nada yang tenang namun pasti. Tatapan matanya begitu dalam, seolah-olah ia melihat langsung ke dalam jiwa Naya.
Naya merasa dirinya gugup, tapi ia mencoba menenangkan diri. "Kau membuatku terdengar seperti teka-teki yang harus dipecahkan."
Leon tertawa kecil, tapi ada nada serius di balik tawa itu. "Mungkin kau memang seperti itu. Aku tertarik padamu, Naya. Dan aku jarang tertarik pada siapa pun."
Naya menelan ludah, bingung harus menjawab apa. Suara hatinya berteriak memperingatkan bahwa Leon adalah orang yang berbahaya, tapi ada sisi lain dari dirinya yang tak bisa mengabaikan pesona pria itu.
"Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan," Naya akhirnya mengaku, suaranya pelan.
Leon mendekat, langkahnya tenang namun penuh percaya diri. "Kau tidak perlu mengatakan apa-apa. Aku hanya ingin kau tahu, kita pasti akan bertemu lagi. Dan saat itu terjadi, aku harap kau akan memberiku kesempatan untuk mengenalmu lebih baik."
Naya terdiam, merasakan jantungnya berdegup kencang. Leon begitu dekat, namun ada jarak tak terlihat di antara mereka-sesuatu yang tak bisa Naya pahami sepenuhnya.
"Aku tidak tahu apakah itu ide yang bagus, Leon. Aku bahkan tidak tahu siapa dirimu sebenarnya."
Leon menatapnya dalam-dalam, kemudian berkata pelan, "Terkadang, lebih baik tidak tahu segalanya.
Beberapa hal terlalu rumit untuk dijelaskan. Tapi aku tidak akan menyakitimu, Naya. Itu janji."
Naya menatap Leon dengan bingung. Pria ini penuh kontradiksi-begitu misterius dan menawan, namun ada sesuatu yang membuatnya takut. "Bagaimana aku bisa mempercayaimu?"
Leon tersenyum lagi, kali ini lebih lembut. "Itu keputusanmu. Tapi aku berharap, seiring waktu, kau akan menemukan jawabannya."
Tanpa berkata apa-apa lagi, Leon melangkah pergi, meninggalkan Naya yang masih terpaku di tempat. Hatinya penuh pertanyaan, tapi satu hal yang pasti-pertemuannya dengan Leon bukanlah akhir. Itu baru permulaan dari sesuatu yang jauh lebih rumit dan berbahaya.
Bersambung...
Ketika seorang pria harus pindah ke kota lain untuk mengejar karier, ia dan kekasihnya menjalani hubungan jarak jauh. Meski sulit dan penuh tantangan, mereka berjanji untuk tetap setia hingga suatu hari mereka dapat bersatu kembali.
Saat hubungan mereka diuji oleh jarak dan waktu, seorang wanita tetap setia menunggu kekasihnya yang harus bekerja di luar negeri. Setiap tantangan yang mereka hadapi hanya memperkuat cinta mereka, meskipun banyak godaan yang datang menguji kesetiaannya.
Seorang anak laki-laki yang suka menulis puisi membuatkan puisi cinta pertama untuk teman sekelasnya yang cantik. Namun, saat ia membacakannya di depan kelas sebagai tugas sekolah, ia tak menyangka teman-temannya akan tertawa. Kini ia harus memilih antara merasa malu atau mencoba lagi.
Sari, seorang wanita karier sukses, memiliki kehidupan pernikahan yang tampaknya sempurna. Namun, ketika ia mulai jatuh cinta pada koleganya, Fajar, rahasia kelam suaminya terungkap. Ternyata, suaminya juga berselingkuh. Dalam keputusasaan, Sari harus memutuskan apakah ia ingin menyelamatkan pernikahan atau meraih kebahagiaan dengan Fajar.
Lina, seorang wanita yang menikah bahagia selama 10 tahun, merasa suaminya, Ardi, mulai menjauh. Ketika ia bertemu dengan Ivan, teman masa kecilnya, api lama menyala kembali. Lina dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan dalam pernikahan yang mulai dingin atau mengikuti hatinya yang kini bergejolak pada Ivan.
Seorang siswa yang berbakat dalam bermain piano bertemu dengan siswi baru yang memiliki suara indah. Mereka berdua bekerja sama untuk kompetisi musik sekolah, dan melalui melodi, perasaan cinta mulai tumbuh di antara mereka.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Sejak kecil Naura tinggal bersama dengan asisten Ayahnya bernama Gilbert Louise Tom, membuat Naura sedari balita sudah memanggilnya "Dady". Naura terus menempel pada laki-laki yang menyandang gelar duda tampan dan kekar berusia 40 tahun. Diusianya yang semakin matang laki-laki itu justru terlihat begitu menggoda bagi Naura.
Kehidupan Raissa berubah drastis setelah kehilangan pekerjaannya dan terancam kehilangan panti jompo tempat dia dan ibunya tinggal. Panti tersebut akan digusur oleh seorang taipan muda, Arkhan Alvaro, pemilik lahan yang dikenal kejam dan tak berperasaan. Raissa, seorang gadis mandiri dengan tekad kuat, memutuskan untuk menghadapi Arkhan langsung, memohon agar dia membatalkan penggusuran. Namun, permohonannya terus ditolak oleh pria dingin itu. Hingga suatu hari, Arkhan mengajukan syarat yang tak pernah Raissa bayangkan. Dengan senyuman licik dan tatapan tajam, dia berkata, "Jika kau ingin aku menyelamatkan panti itu, aku ingin kau menjadi milikku. Sepenuhnya." Raissa terperangkap dalam dilema besar, antara menyerahkan dirinya atau menyaksikan orang-orang yang ia cintai kehilangan tempat tinggal. Hubungan mereka yang dimulai dengan paksaan perlahan berubah menjadi perang emosi-kebencian, cinta, dan pengorbanan yang menguras air mata.
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Kumpulan cerita seru yang akan membuat siapapun terbibur dan ikut terhanyut sekaligus merenung tanpa harus repot-repot memikirkan konfliks yang terlalu jelimet. Cerita ini murni untuk hiburan, teman istrirahat dan pengantar lelah disela-sela kesibukan berkativitas sehari-hari. Jadi cerita ini sangat cocok dengan para dewasa yang memang ingin refrehsing dan bersenang-senang terhindar dari stres dan gangguan mental lainnya, kecuali ketagihan membacanya.
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.