di pinggiran kota. Bangunan itu tampak usang dan terbengk
Aria, "Alamat ya
k yakin apakah mereka harus masuk ke sana. Ia takut mengh
uk," kata Aria, "Kita
dipenuhi keraguan. Ia memegang erat tanga
ti. Udara di dalam bangunan itu dingin dan
ata Aria, "Aku merasa
lap dan sempit. Di dinding, terdapat luk
ta Aria, "Ada sebu
tu. Pintu ruangan itu terb
Aria, "Aku tidak yakin
n yang sama, tetapi ia tidak bisa mundur. Ia harus menemukan M
," kata Dimas, "Kita ha
terdapat sebuah meja besar yang terbuat dari kayu tua. Di ata
ta Aria, "Ada sebu
Di dalam kotak itu, terdapat sebuah foto tua. Foto itu memperlih
as, suaranya ber
n seksama. Wanita dalam fot
ihat wanita ini," kata
ya Dimas, terke
n beringin tua," jawab Aria. "Wanita itu dud
gat akan kenangan masa lalu, kenangan tentang Maya ya
kata Dimas, "Setiap hari, ia selalu
tanya Aria
ia ingin aku melihatnya, mungkin ia in
tahun lalu, tentang Maya yang selalu menunggunya di taman
as. Ia merasakan kesedihan yang mendalam dalam diri Dimas, dan ia ingin
u," kata Aria, "Aku akan m
apan yang menyelimuti hatinya. Ia percaya bahwa Aria akan membantunya untuk menemuka
k yang berarti tentang keberadaan Maya, namun juga rasa penasaran yang semakin membara. Foto Maya di taman kota, ya
banyak tentang taman itu," kata Aria,
iki makna khusus bagi Dimas. Di sana, ia merasakan k
di bawah pohon beringin tua. Dimas terdiam, matan
lakukan di taman ini?" tanya Aria, be
membaca buku di sini," jawabnya, "Ia suka duduk di bangk
asa ia baca?" tan
Ia selalu membawa buku yang berb
itu," kata Aria, "Kita harus mencar
ke arah langit. Ia tidak yakin apaka
asa," kata Aria, "Kit
Maya. Ia pergi ke perpustakaan kota dan mencari informasi tentang buku-
Aria, "Aku menemukan sebuah buku yang
, terkejut. "Aku ingat
i buku itu," kata Aria,
kisah cinta sepasang kekasih yang bertemu di taman kota. Kisah cinta
kata Aria, "Ada sebu
imat itu berbunyi: "Cinta sejati tidak akan pern
Maya," kata Dimas, "Ia ingin aku
a. Ia merasakan kehadiran Maya, me
an Maya," kata Aria, "Kita
edihan yang menyelimuti hatinya. Ia percaya bahwa Aria akan membantunya untuk menemu
lain, sesuatu yang mungkin terlewatkan. Aria, dengan ketajaman matanya, menemukan sebuah ukiran kecil d
Aria, menunjuk ukiran itu
ngenali ukiran itu, ukiran yang pernah ia
as, suaranya bergetar. "Aku meng
h menceritakannya padaku
lalu terpuruk dalam kesedihan, se
Kamu harus mengingat Maya, mengingat cintanya, mengi
aca. Ia merasakan kehadiran Maya, m
, "Kita harus mencari tahu siapa
an itu. Ia pergi ke perpustakaan kota dan menca
Aria, "Aku menemukan seorang tukang u
a?" tanya Dim
h tukang ukir yang terkenal dengan
engukir inisial 'M' di bangku itu,"
suka bercerita. Ia dengan senang hati menceritakan tentang masa lalunya, tentan
'M' di bangku taman kota?" tanya Aria, "Ukirannya be
inar. "Oh, ya," jawabnya, "Aku ingat. Aku men
a?" tanya Dim
arta, "Tapi aku ingat ia selalu datang
pemuda itu?" tany
ngat wajahnya," jawabnya, "Tapi aku inga
Ia teringat akan kemeja biru muda yan
Anda mengukir ukiran itu?" tanya A
ar-binar. "Aku ingat," jawabnya, "Aku men
unnya?" tanya D
mengatakan bahwa hari ulang tahunny
Ia teringat bahwa hari ulang tahun
ih," kata Dimas, "Anda
ngan perasaan lega. Mereka mendapatkan p
g mengukir inisial 'M' di bangku itu," ka
edihan yang menyelimuti hatinya. Ia percaya bahwa Aria akan membantunya untuk menemu
ambu