img Sweet Divorce  /  Bab 9 Discussion on the Beach | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Discussion on the Beach

Jumlah Kata:1895    |    Dirilis Pada: 24/08/2024

a yang bisa dia lakukan selain menatap lurus pada pantai di bawah sana. Dari atas sini, Pravara semakin merasa menyesal jika dia hanya akan menurut

a tidak yakin akan bisa melakukannya. Selain karena dia segan dengan Pandu, dia juga tidak bisa menatap laki-laki yang telah menjadi suaminya selama lima tahun

si yang dia tempati. Tetap saja dia tidak bisa merasakan keindahan malam ini dengan baik. Saat Pandu berkata jika mereka akan membicarakan hal in

terlalu lama menantikan buah hati yang hampir membuat mereka putus asa. Dan kehadiran Chanie yang

p kali kita membicarakan hal ini, aku tampak seperti orang jahat yang tidak mempunyai

tinggi dengan rambut yang tampak acak-acakan, karena angin kencang pantai itu berjalan mendekati Pravara. Tangan kanannya

leh dan membuat sesuatu yang memalukan. Karena dia memiliki refleks yang

an menahannya agar tidak terjatuh. "Hati-hati, astaga," ucapnya dengan su

, kedua tangannya bergerak menepuk -nepuk dres

buat Pandu menggeleng dengan cepat, mengusir hatinya yang tiba-tiba panas dengan detak yang tidak bera

di sebelah Pandu yang melangkah dengan tegap. Pravara sedikit melirik dan menyesa

patah katapun untuk mengurangi rasa canggungnya dengan sang suam

e dan keluarganya, Pravara merasa sangat berat untuk melangkah dan

l pinggang Pravara hingga mereka berjalan berdempetan. "Saya tidak mau kejadian tadi

ra mencoba menggeser dirinya, agar bahu telanjang tida

kur karena rasa hangat di tubuh suaminya yang dengan tidak tahu dirinya membuat dia juga ikut meras

epala sang istri. "Apa saya mem

rucap cepat, "Bukan seperti itu. Hany

yang protes, dan tidak ada yang berhak menegur kita. Kecuali, jik

memukul dada Pandu dengan kencang. Pemikiran kotor yan

n tubuhnya dengan badan kecil Pravara yang mana hal itu membuat si empu melotot kaget. "Saya hanya berpikir, selain

gatakan hal itu dan kembali menutup mulutnya rapat-rapat. Dia membiarkan Pa

i menunduk menatap Wajah Pravara yang tampak memerah. Sa

dan melepas rangkulan pada dirinya. Membuat dia merasa

sebuah peringatan. "Apakah dia akan mengambilkan sepatu hak tinggi ku?

di lengan laki-laki itu. Pravara pikir, apa mungkin Pandu kedinginan di sini makanya mengambil sebuah ja

angsung memakaikan jas miliknya tersebut pada tubuh menggigil samar Pravara.

pandangan darinya. Wajahnya semakin merona saat Pandu mengambil kedua

Pandu tersenyum tipis pada Pravara. "Ayo," ajaknya de

iki tangga ke bawah, menuju pantai! Pravara menatap Pandu dengan k

ai saat malam hari. Kamu

ar di wajahnya yang tadinya cukup pucat. Wanita itu bahkan berjal

.

gsur di hapus air. Pravara berjenggit pelan, merasakan sensasi dingin yang menyentuh kakinya. Dia menole

ang tampak sangat berseri-seri. Dia menggelengkan kepal

n hijau dan menempelkan ponselnya di telinga. "Halo? Ya, saya mengerti. Sudah, bahkan dia sanga

di pasir dengan alas sandalnya. "Indah sekali pantainya. Aku

ikan dan mengeratkan jas yang dipakai istrinya. "Saya s

n fakta itu. "Wah, jadi h

emaja mesum yang kelebihan hormon."

"Kenapa ucapan k

lah menatap mata bening wanita itu dengan inte

menuntut jawaban yang sekiranya dia inginkan. Pravara salah tingkah, dia menunduk tidak sanggup m

banyak sekali kesalahan kepada kamu. Apa yang saya lakukan selama 5 tahun pernikahan kita memang tidak diben

hkan saat aku pulang selarut apa pun, Mas Pandu tidak pernah marah. Kecuali, jika aku tidak meminta izin." Pravara mengangkat pandangannya, dia sedikit melirik kedua

yang tidak sengaja saya lakukan, sehingg

uka itu memang masih ada dari sejak masa mudanya, tetapi kenyataan tentang karirnya yang bagus. Membuat dia tidak lagi mempermasalahkan hal itu. "Aku mencoba untuk melupakanny

pa buruk sikapnya di masa lalu. "Berarti pertanyaan saya tentang kamu

ab Pravar

an segala hal yang menjadi patokan hidup saya." Pandu menghentikan Pravara yang akan membuka mulut. "Saya mengakui saya egois

itu mengganggu pernyataannya. "Saya bahkan membuat kamu mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari ib

rperikemanusiaan. Menghinanya dan membuat Pravara terpojok, dengan membawa g

as, ibu hanya menginginkan seorang cucu dan Menurutnya aku tidak akan pernah bisa memberikannya. Maka dar

urunan selain dengan kamu." Pandu

n baik, mendengar apa yang suamin

amu. Bisakah kamu mengerti, jika saya tidak ingin hidup selamanya selain dengan kamu. Saya telah bergantung semua hal, hanya

merasa jika mulutnya terkatup tidak t

perlu memikirkan saya dan bagaimana caranya mendapatkan keturuna

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY