ah jam sebelum Dianty
ka dirasakannya angin semilir masuk, pe
nggalnya. Biasanya Leony masuk kamar tanpa mengetuk
antas dia menolehkan kepalanya. Namun tiba-tiba s
n orang itu begitu kuat. Sejurus kemudian tubuhny
rgerak. Tubuhnya yang setengah bugil terikat di ranjang. Hany
ika mencoba untuk bangun dan mengerjap-ngerjapkan
ntuk melawan, Bu. Percuma!" Suara
lehkan pandangannya, "Rudy? Apa
senyum dingin. "Jangan berontak,
annya setelah aku tolong?" Cindy
u berucap kalem. "Tapi sebaiknya ibu diam saja, atau tida
s sambil memaki-maki lebih keras lagi. "Lepaskan! Jang
tu semua tergantung ibu. Asal ibu mau beke
edihkan, sikap yang santun serta psotur tubuh yang gagah perkasa. Cindy bersedia menerima Rudy menjadi
uara rendah. "Waktu saya tidak banyak." Lanjutnya
alahkan kalau kepalamu dan kepala anakmu terpisah dari tubuh ma
. ba... baik! Akan aku lakukan apapun yang kamu inginkan! Tapi aku mohon, jangan
in ibu dapat bisa bertindak bijaksana," ucapnya
nuruti apapun perintah seseorang di sana.
as. Tepat pukul sepuluh lewat sepuluh, telepon tersambung. Cindy langsung menjerit penuhRudy sudah keburu mengambil hape itu, d
garang. "Siapa suruh ngomong
u. Jangan sakiti aku, Rudy!" hibanya dengan tangis semakigan! Mau apa kamu, Rudy?
i memperkosa," sahut Rudy sambil menyeringai mesum, membuat Cindy b
itnya sambil berusaha melepaskan diri
atau kepala suamimu peca
aat tangan Rudy meremas-remas payud
empuk se
Cindy merinti
Richard pecah lebih dulu, setelah itu kepa
tinya Cindy hendak berontak dan melawan sopir pribadinya yang ternyata bangsat,
penasaran," bisik Rudy sambil menurunkan mukanya. Rudy mulai menjilati puting Cindy pe
kembali menjerit dalam hati, 'Bajingan kamu, Rudy
besar tampak bergoyang-goyang indah setiap kali Cindy menggelinjang. Rudy langsung meremas-remasnya dengan
g halus dan mulus. Cindy yang mulai terbuai dengan segala kenikmatan birahinya, tak sadar mulai mendesah
ran juga sangat pas," bisik
Cindy. Benda itu tetap kelihatan bulat dan padat meski berukuran besar, tidak kelihatan kendor sediki
n panjang, Rudy.' Cindy ik
ebih besar dari milik Richar, membuat nalar sehat Cindy mulai bergeser. Cindy yang awalnya sangat marah
s-aktifitas selanjutnya. Rudy masih sedikit terbengong-bengong memandangi tubuh majikannya dengan mata tak
-usap selangkangannya. Dan dengan penuh semangat, Rudy memasukkan jar
i memutarkan jari-jarinya, mengocok
a seteelah memutar tubuhnya menjadi posisi 6
ambil membuka bibir vagina Cindy. Menariknya ke samping hing
terlanjur enak. Ternyata, selain sempit, vagina Cindy juga begitu harum. Rudy jadi suka karenanya. Dia terus menjilat dan
erpejam, sementara keringat dingin membanjiri dahi dan
r dengan cairan cinta Cindy. Rudy berbalik menghadap Cindy dan menunduk untuk mencium
buh Cindy
kalau dia kaget karena tidak menyangka akan mendapat ciuman yang begitu dahsyat dari sopir pribadinya. Sementara y
an membimbingnya menuju liang kewanitaanya yang sudah sangat basah. Dengan pelan, Rudy mema
*