selingkuhan Mas Angga?" A
ama yang diucapkan Mas Angga ketika matan
. Maksudnya apa? Apakah Mas Angga berselingkuh dariku? Mu
gkuh. Itulah yang aku tekankan pada hati. Sebelum beranjak dari tempat tidur, aku kecup pipinya dengan
uh. Kamar mandi berada terpisah dari kamar tidur kami. Oleh karena i
i meja rias. Namun, entah kenapa kalimat ya
tidur
s aku beranjak dari depan meja rias. Meskipun hidup kami sederhana, Mas Angga tidak
um,
n lengkap. Daster selutut yang bertali di pinggangnya. Jik
Rum." Mas Angga
ebentar aku
malam hari, dan dia memutuskan mandi di malam hari juga, aku akan mempersiapkan
eribadah, maka jawabnya iya. Sungguh membingungkan
hirnya aku pun terlambat datang bulan. Garis dua itu pun muncul, membuat perasaan bercampur aduk. N
a karena dia tidak romantis, lalu aku memutuskan untuk bercerai. Aku rasa, persoal
di sudah aku sediakan. Setelah mengukur tempera
selesai," ucapku,
u." Mas Angga mengucapkan terima
bentar aku am
p. Handuk aku serahkan padanya, Mas Angga pun sekali lagi mengucapkan terima kasih. Setelah dia
*
g. Aku baru saja menidurkan Bilqis di kasur. Agar tidak was-was,
sekali dia menelponku siang-siang. Untuk menghilangka
o, M
gadakan acara di rumahnya,"
aku kurang mengerti mak
ke sana n
yang pergi bagaimana?
ng sengaja menghindar dari temannya itu. Pengalaman yang
tanya Mas Angga lag
ma, aku malas saja." Terp
mu hargai teman-temanku. Apalagi
ku hanya bisa menghela nafas, dan membuangnya secara kasar. Andai Mas Angga tah
bela temannya. Karena itulah semua kejadian yan
embali menari-nari
*
agia hidup dengan Ang
tu Mas Angga keluar rumah sebentar untuk membeli ai
anya gitu, M
tidak bahagia, aku siap membahagiakanm
akan membuatku tertawa. Padahal, itu semua
kang. Semua itu aku lakukan agar menghindar dari Mas Fais
i ke belakan
menuju dapur. Sengaja mencari kegiatan untuk menghinda
ku bertanya, mata terbuka lebar.
ok, Rum. Cuma mau
, matanya tak berhenti melirik padaku. Semua aku
intai daripada mencintai," bisiknya di belakang pu
a Mas Angga memergoki saat itu juga. Untunglah Mas Ang
pa maksud Mas Faisal saat itu. Mungkinkah dia me
*
ari lamunan. Secepat mungkin naik
tersenyum, melupakan kenangan tak meng
nggu waktu petang datang menjamu. Biasanya aku akan memandikan Bilqis setelah
iatan lagi, selain menjaga, bermain dan mengedukasi
dan berdamai dengan keadaan. Besar harapan kebosanan itu terobati ket
akan tugas sebagai istri sebaik mungkin. Bersamaan
suatu saat kam
rus aku ucapka
*
mata, tatapan bertemu dengan wajah Mas Angga yang te
etiduran," ucapk
beranjak begitu saja. Kemudian, dia men
sud kamu
apa? Harusnya kam
bukan tipe orang yang gampang lupa. Hanya saja acara itu kurasa tida
Bilqis biar aku yan
udah m
ak tanya lagi. Leka
n seperti ini. Untuk apa aku berdandan, aku justru t
ntar,
gendongan Bilqis. Kembali kel
siap. Ayo
dari bawah sampai atas. Kem
in aku ma
Aku melakuka
dengan penampilan seperti
aku
sana akan hadir banyak orang. Jangan malu-maluin aku!" Mas Angga me
lagi aku seger
kesana tanpa polesan make up. Jika untuk meraih hati Mas Angga tentu aku bersemang
an? Berdandan agar Mas A
a jad