inya kian gelisah. Perjuangan yang hampir menemui titik frrustasi dalam membendung hasrat birah
dalam kenangan manis saat-saat masih pacaran dulu, namun obrolan dengan Ronald yang mau tidak mau terjadi selama ini, mulai benar-benar
saha tertutup itu terpaksa harus mendatangi toilet kantor untuk men
diarahkan pada lobang vaginanya. Sebisa mungkin dia mengontrol suaranya a
sa pada clitorisnya. Destri kembali menikmati aktivitas masturbasinya yang sudah beberapa kali dia lakukan di rumahnya, ketika hasratnya s
keperkasaan Rayhan suaminya sebelum berubah seperti sekarang. Jari jemari sebelah tangannya
pagi tampak menyembul besar, mulai memenuhi ruang fantasinya. Kedua jarinya makin liar terbenam di lobang vaginanya. "Ooooh Maaaas
lum bersih dari jari dan vaginanya, tiba-tiba ponsel dalam kantong roknya ber
an ya." Suara Ronald di balik ponselnya menyadarka
tar," sahut Destri seraya bergegas merapikan p
basah terkena cipratan air kran, juga dia pakai untuk mengelap cairan yang keluar dari dalam
hajat. Dua diantarnya petugas cleaning service yang hendak membersihkan
kiran sudah sangat sepi, namun tidak bisa menghilangkan perasan nervous Destri karena sadar saat ini dia terpaksa tidak m
ngantri," ucap Destri basa-basi saat di
ankan mobilnya meninggalkan area parkir. Beberapa saat suasanai saat pembiracaan Ronald mulai kembali membahas topik
tidak bisa lagi mengelak, malah menimpali apa adanya dan mulai tidak malu-malu lagi. Tentu saja Ronald menya
a dering dari ponselnya, "Ada telpon dari Mas R
ngabarkan jika malam ini dia kemungkinan tidak akan pulang,
t nginep di rumah selama Mas gak ada. Iya Mas, hati-hati di
gan," ucap Destri memberikan keterangan kepada Ronald. Padahal kakak iparnya itu b
ih, nanti mas temani
ita digrebek sama warga," bala
pasti nanti malam gak dapat jat
deh jangan bahas yang gituan mulu!" balas
kok marah sih, heh
ambil mencoba hendak mencubit pinggul Ronald. Namun jang
riak Destri d
t ke arah tangan Ronald yang sedang m
u nelpon Rayhan," ucap Ronald kalem yang sontak membuat wajah Destri
elihat Ronald menempelkan celana dalamnya itu ke hidun
nald. Lalu dengan kasar pula dia memasukan celana dalam itu ke dalam tasnya. Destri
onald seolah menyesali tindakan konyolnya.
ita sudah sama-sama dewasa," ucap Ronald m
menolehkan wajahnya. Beberapa saat hening dan mobil terus melaju. De
tanya Ronald yang kian membuat Destri te
il berhenti karena lampu merah. Ronald menoleh kear
erahan menahan malu. Dadanya berdebar dan bertarung antara mengijinkan dan tidak. Pada saat tadi sedang berkh
inya, biar gak penasaran," balas Ronald benar-benar nekad, walau ide gila itu
jika adik iparnya baru saja masturbasi di toilet. Entah mengapa Ronald sangat yakin jika birahi Destri tak tertahankan a
*