ng wanita berusia di atas 40 tahun yang ti
s Elisa sambil menunda pekerjaannya, dan menyalami tamu dadakannya,
ama Eyang. Kita yang ke sana atau Eyang-nya yang diminta datang ke si
yakin sama yang gituan." Elisa m
onald. Kenapa sih masih belum me
kan aktivitasnya, lalu menatap wajah Arsiti yang terlihat semringah. "Mengap
li mengenal wanita yang sehari-harinya berprofesi sebagai pedagang minyak
a pun sudah berkecupan. Secara kan punya suami gagah, tamp
ya dimana?" Elis
onald!" Arsiti yang mulutnya tidak pernah diikut sertakan dalam pelatihan dan penidikan
jadi saya yang aneh?" tanya Elisa. "Mas Ronald itu bukan monster. Selama ini saya
bibir manis nan berbisa milik si lambe turah yang sama sekali tidak pernah menyesal
ajar. Pasti ada apa-apanya. Saya punya keyakinan kalau Bu Ronald diguna-guna sama suaminya sen
ali menyiangi dan menyiram bunga-bunga yang selalu dirawa
berapa kali Arsiti datang mengompori, sekaligus menawarkan solusi bertemu dengan dukun
' geram Elisa dalam hati. 'Tapi aku sudah punya solusinya, gak
Ronald!" Arsiti kembali m
dak pernah berubah. Tetap cinta, sayang dan baik sama kaami. Jadi kecurigaan ibu sama sekal
Bu!" sergah Arsi
umbar aib rumah tangganya di depan Arsiti. Apalagi sampai harus mendatangi guru spi
terserah. Saya hanya sekedar ngasih tahu sebelum segalanya terlanjur hancur. Memangny
pelakor ya silakan. Maaf, untuk saat ini, saya tidak berminat mend
Baru kali ini dia mendapat calon mangsa yang sebegitu susah dipengaruhinya. Padahal menurutnya, Elisa bukan seseorang yang ter
a setiap pagi pergi kerja dengan seoran
onald. Sudah seminggu dia diantar jemput, karen
al dan marah dengan mulut mercon Arsiti yang selalu tidak pernah bosan me
mengerti dengan semua urusan rumah tangga orang lain. Arsiti mencurigai Ronald selingkuh dengan a
empat menyiram. Sejatinya siang menjelang sore itu Elisa sedang nyaman-nayamnnya dengan
menancapkan duri dalam hatinya. Terdengar seperti bersimpati namun ujung-ujungnya mencibi
tunggu!" pan
ga dan topi besar warna hijau muda it
u?" tanya Elisa
enarik tangan Elisa agar lebih mendekat
ri kita. Walau si pelakor super cantik, tapi akan segera luntur dalam hitungan menit!" Arsiti menambahkan bu
isnisnya Bu Ronald makin laris manis dan berkembanng pesat mengalahkan bisnisnya Pak
ra-pura excited untuk mengejek d
kin hanya dengan sekali saja berobat sama beliau, Bu Ronald dijamin menemukan arti
n mengalahkan kekuasaan Tuhan yang punya kewenanga
rti dukun internasional kalau pasiennya banyak da
l juga pengusaha sukses, gak bakal miskin kalau cuma ngeluarin uang dua puluh juta sih, hehehe." Wajah Arsiti seperti m
terkikik dalam
jauh beda usianya dengan Bu Ronald. Jadi gak bakal serem. Beliau itu dukun paling ganteng yang
ya, saya mau masak dulu, sebentar lagi anak-anak saya pulang," pungkas Elisa sesaat seb
maki Arsiti sambil melangkah pulang dengan tangan hampa.
sa dukunnya Arsiti. Patinya lebih aman dan mudah. Secara pake mantra-mantra dulu si Evelyn pasti nurut buat disetubuhi. Kalau perlu, ak
*