tiga orang yang berada di sofa terkejut. "Dimana sopan s
a ada di sana. Liam Argantara merupakan kakak Jack, seorang miliarder muda, watak tegas serta dingin Liam mampu
g saya inginkan hanyalah pertan
da dengan Jack yang gelisah, terus menatap tajam Laura.
a?" tanya Liam
ia bilang bosnya yang be
artikan, lalu menghela napasnya kasar. "Disini ada
siapa yang bertanggung
an dan kakinya bergetar hebat karena menahan tangis, untuk mendongak saj
Jangan buang
, tidak peduli dengan reaksi Jack setelah ini. Wanita itu perlahan mengangkat tangannya, m
ati seseorang yang baru saja Laura tun
andangannya terpusat pada Adnan yang sedang memukuli Liam, bukan Jack.
Pak Liam?" tanya Laura panik men
Jadi dia harus bertangg
ar. Dengan sisa keberaniannya, Laura mendongak menatap Jack yang berdiri tidak jauh dari sana. Dengan segenap
a, t
ia harus bertanggung
kus dengan kalung yang di pakai wanita itu, ingatan masa lalu kembali terputar di kepalanya. Liam memejamkan mata
h itu mengambil keputusan. Padahal bukan Liam yang harus bertanggung jawab atas se
g akan mengurus semuanya," ucap Adnan. Dia menarik
lang, L
n pak Liam dulu sebentar." Laura me
menyetujui permintaan Laura. Dia pergi dari sana sendi
keluar dari ruangan itu, dia sama sek
tai di sofa. Sama sekali tidak terlihat marah ataupun kesal karena keja
al sudah jelas bukan kamu yang bertanggung jaw
acuh. Lalu menggelengkan kepala. "Karena saya mau,
ap
berterima kasih pada saya. Jangan
uangan itu. Tidak ada gunanya berbicara pada pria angkuh dan dingin
*
or dengan nuansa gold rose, banyak tamu undangan serta wartawan yang hadir di sana. Hanya untuk menyaksikan pe
un Laura terlihat bahagia dengan pernikahan anak mereka. Namun tidak dengan kedua mempe
wajahnya pun membuatnya terlihat seperti bidadari. Tetapi kecantikan Laura tidak mamp
i bahagia nikah sama billionaire ganteng," ucap Flor
g dia rasakan hanyalah kesal dan sedih. Namun dia tetap terse
ng, Flo," sahut Lau
an," ucap Flo heboh, kemudian dia turun dari
seketika memanas saat melihat Jack didepannya, ingin sekali Laura menangis dan memukul Ja
idak tau kapan dia akan berekpresi seperti orang lain. Bah
luk Liam. kemudian bergantian memeluk Laura,
idak menetes, dia tidak ingin lagi menangis untuk orang seperti Jack. Ya
adanya, tak menyangka orang yang sangat dia cintai dulu bisa berbuat seperti ini padanya. Laura sangat mencint
kali lagi, memeluk Liam. Kemudian hendak memeluk Laura
a itu kecewa dengan dirinya. Jack masih mencintai Laura, hanya saja untuk bertanggung jaw
yum walaupun terpaksa, menyambut para tamu dengan hangat dan ramah. Jika di
lelah jika terus berdiri," tany
bahunya acuh. "Duduk saja," jawa
ntai seperti orang gila? Lihatlah kursinya ada di bawah sedangkan dirinya sedang ada di atas
yeba