kk
inding oleh sebuah
hh
, dan kehadiran asing namun familiar menyeba
dah melepaskan tangannya. Senyuman jahat yang memikat
s, dia berkata, "Ref
l sekarang daripada beberapa tahun lalu. Kedewasaan yang memancar dari dirinya membuatnya sulit diabaikan. Tingginya 185 sentimeter, mengenakan kemeja hitam dan celana hitam. Pah menjadi orang yang paling penting dalam hidup Refa. Rasanya seperti mimpi baginya
sa, dan pikirannya
pria itu memanggilnya beberapa kali. Air mata Reva seperti ingin ke
benar mengaba
cat sekali?" Maya segera berdiri dia
ini, Maya bekerja sebagai pramugari di maskapai terbesar di Indones
apa, May, t
h Bu Ani, dan berbicara di telinganya, "Bu, aku minta maaf, sekarang aku harus pergi soalnya ada pekerjaan y
belum mengobrol, loh Ref, tapi ya sudahlah, pekerjaan memang lebih p
mberikan persetujuan,
ima kasih,,,,
t dia mengambil tasnya dan pergi. Dia keluar begi
begini, pulang di tengah acara, emang gak jelas! Aku juga kaya ngga nyangka bahwa dia akan datang hari ini,
SMA maka dari itu Mira tak pernah berbicara sekalipun dengan Refa. Mira bahkan
Farel akan datang, makanya dia ke sini dan mau
lang!" mereka be
_
l akan melakukan hal itu dengan tiba-tiba. Reva pikir Farel akan berubah dan
dia pernah percaya bahwa dia tidak akan pernah melihat Farel lagi. Namun s
tidak akan pernah bisa bersama karena mereka berasal dari dunia yang sangat berbeda. Ditambah lagi, dia tidak menyangka kalau mereka akan bertemu lagi setelah kejadian it
rus menerus berdering, panggilan itu berasal dari Maya, dia me
a dia kembali ke tempat tinggalnya. Refa
dak ada orang di dalam atau di luar kamar. Sep
, dan juga karena dekat dengan rumah sakit tempat dia bekerja. Tidak perlu naik bus dan mereka bisa tidur lebih lama. Lingkungannya sangat menyenangkan, dan harga sewanya juga sesuai anggaran
, Refa sadar bahwa sebagian besar perasaan merek
ganti piyamanya, dan kembali ke k
rdering, dan dia menoleh untuk me
al
.
elepon jika kamu tidak mau mengataka
ah sambung kali
telepon, dia mendengar
ri ku?" suara itu berb
ab Refa, suar
dari ku?" Farel meng
omong kosong ini? Kita kan sudah
h!" Farel menyela dan memutuskan telepon
itahunya? pikir Refa. Mengingat kembali kejadian di kamar mandi, Refa be
akan tetap menunggu? Apakah nanti dia
n untuk pergi ke bawah menggunakan jaket, dia t
punggung bersandar pada pagar, memegang
au inginkan?" Refa mendekati
g familiar, jenis yang membuatnya merasa seolah-olah dialah satu-satunya ga
rubah sedikit pun." Farel menatapnya tanpa berkedi
ah dengan dramamu! Aku tidak ingin menambah masalah baru, apalagi sekarang kita sudah memiliki kehidupan masing-masi
masih waras Refa" k
i? Hanya untuk bernostalgia de
dalam matanya. Dia kemudian berkata dengan s
ta-kata itu. Kamu menghilang selama tujuh tahun, dan hal
Farel i
_
ka sama ceritanya, jangan lupa ka
ollow dan tambahin ke
a kas