adi. Dia merasa terjebak dalam labirin emosi yang rumit. Rasa sakit yang masih tera
ulai berkencan dan menerima dia, Bima adalah sosok yang sederhana, tidak seperti cowok-cowok keren lainnya, tapi dia sangat baik
kan terjadi pada saat yang kritis seperti ini. Kem
ahwa ponselnya telah menerima banyak pa
kapkan kekhawatiran Maya. Refa segera menjawab bahwa dia baik-baik s
dan Farel selain Maya. Sebagai sahabat Refa selama sekolah menengah, M
berdua berpisah se
ima, tetapi sepertinya tel
ima, kejadian ini terlalu m
ekarang dia harus menanggung akib
menyadari bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dirahasiakan
_
alaman sebuah rumah megah. Farel keluar dari mobil tanpa ekspresi di wajahnya, berjalan me
an. "Farel, kamu sudah kembali. Ayahmu dan aku sudah m
u ruang makan dan duduk di samping ayahnya, Nandr
g ingin ku tan
a kebingungan melihat e
gan Refa, apa yang sebenarnya kalian ber
rtanyaannya, ekspresi Nandra da
akan, Nak?" Nyonya Amanta m
musatkan pandangannya pada ayahnya,
g lalu dan belum pernah kembali ke Indonesia sejak itu. Di
ra Refa mengatakan semua kepadanya dan dia cukup pintar untuk menebak bahwa orang
idak nyaman dengan tat
n kepalanya. Jawabannya terdengar seperti
ali, mengapa kamu m
h 'ya' atau 'tidak'. Aku i
ra, ekspresi Farel m
h berlalu. Hanya saja..." Nandra tidak sempat menyelesaikan kata-
ois
resi ibunya. Setelah menerima jawabannya, Farel berjalan
untuk beristirahat," Nyonya Amanta memang
leh, meninggalkan ibunya yang ter
? Aku harap tidak, sudah cukup lama dia tidak bertemu gadis
negara mereka. Nyonya Amanta berharap agar keadaan di antara
usannya sendiri," kata Nandra dengan suara yang sedikit pahit.
Dia mengambil ponselnya dan
sampai lama!" katanya dengan nada yang se
unci salah satu laci dan mengeluark
a memiliki kecantikan yang khas dan senyumannya membuat le
ecantikannya meskipun dia mengen
nmu," gumam Farel dengan su
yang tergambar di foto itu, ya
alaman sekolah, dan... gad
_
sama ceritanya, jangan lupa kas
ollow dan tambahin ke
a kas