auh, dia segera menjelaskan, "Bima, ini... tidak seperti yang ka
i dengan permusuhan. Bima mengenal Refa dengan sangat baik dan dia tidak pernah berpikir bahwa dia adalah tipe orang yang suka main-main di belakangnya. Refa bahkan jarang menggunakan WhatsAp
askan situasinya kepada Bima, Farel tiba-tiba memb
ni, Refa merasa kep
ini akan terjadi padanya. Dia tiba-tiba mer
n familiar menghilang dari mata Bima, dan d
amu bicarakan?" Re
" Bima bertanya sambil menunjuk ke arah
bergetar saat dia berbicara. Secara teknis, dia tidak berbohong. Memang ben
k memberitahunya kalau kita baru saja berciuman di kamar mandi hotel?
i Bima menjadi gelap. Dia mera
untuk mengoreksi versi kebe
ka aromaku masih ada di bibirmu." Farel mengulurkan jari telunjuk
l melirik
pernahkah dia bercerita tentan
eritakan masa lalunya kepadanya. Selain masih berteman dekat dengan Maya, Refa tidak per
ngat dia cintai? Orang itu adalah aku," kata Farel, mengucapkan setiap kata dengan jelas. Refa merasa
mua yang dia katakan itu benar?" Suara Bima dingi
wanita yang cukup tenang. Namun, jika menyangkut hal-hal yang terkait dengan kejadian tujuh tahun lalu
u berbohong padanya? Kamu harus memberitahu semua yang telah terj
nyentuhmu? Apakah dia menciummu?" Bima berjalan menuju Refa. Selama Refa mengenalnya, ini adalah per
lebih dari itu. Mungkin itu karena Refa memiliki nilai-nilai tradisional, dan Bima memutuskan untuk melangsungkan pernikahan dan bersedia menunda melakukan hal seper
i melonjak hingga ke dada Bima, membua
a persetujuannya. Namun, jika dia mengungkapkan kebenaran sek
semuanya kepada Bima sehingga mudah baginya untuk memahaminya
ahu bahwa kita telah tidur be
m, benar-benar menghancurk
dengan begitu acuh tak acuh, dan dengan ekspresi acuh tak acuh di wajahnya. Ini tidak seharusnya terjadi – ras
malu..." ucap Refa dengan suara yang penuh
nya merah, sambil meraih kerah Farel dengan satu tangan. Bo
t bibir Farel saat dia melir
mpai sejauh itu. Sepertinya Refa s
u akan membunuhmu!" Dengan itu, Bima
u, Bima menyerbu dan melayangkan pukulan lagi. Kali ini, reaksi
an suara dingin, "Aku akan menerima pukulan ini karena kamu telah merawat Refa untukku selama bebe
n kamu mantannya, itu semua sudah berlalu. Kenapa kamu kembali mencarinya?" Kata bima emosinya tak terbendung lagi.. Dia
a saat itu? Delapan belas? Dia masih s
dapi tantangan dari musuh yang begitu kuat
Farel, dia menyerangnya
a, dia melayangkan pukulan ke wajah Bima saat dia