an meregangkan tubuhnya yang terasa kaku karena
dah kosong, dia hendak beranjak dari duduk nya
liot yang sadar dengan
efill m
alih gelas kosong di tangan gadis itu. " Di dapur ka
agipula tinggal menuangkan dari kulk
uman yang sudah kembali terisi di gelas nya, dia menggese
n senyum lebar nya, dia langsung me
utnya saat Alana akan kembal
rjaan gue itu." U
ian gue tambah kalo ada yang kurang." Jelas nya
an nya. Tidak bisa menampik jika pria itu memang tampan, apalagi sifat goodboy nya yang menam
Alana tersentak karena terkejut dengan pria itu yang tiba-tiba me
lah tingkah, menarik lapto
u
e
ekik merasakan rasa dingi
gah tadi kini membasahi pangkuan nya. Tidak sen
Eliot yang masih
eserta es yang tumpah di atas rok Alana. Beberapa
ia masih memegang laptop n
ti-hati Eliot juga turut membersihkan nya. Tanpa meminta ijin terlebih dah
n dalam membersihkan pahanya. Membuat pergerakan pria itu
erlebihan, seliar apapun pergaulan nya, dia tidak p
ks." Ucap pria itu
laptop nya dan mengambil alih tisu yang digu
dulu." Beritahunya, merasakan rasa lembab di b
ung
r
amun spontan kembali terduduk saat merasakan lemas di kakinya karena terlalu lama duduk. Hen
dengan nada berat itu sema
gadis yang terduduk di pangkuan nya itu. Merapat
gera bangun dari pangkuan Eliot dan mendorong pria itu, dia j
semakin mulai berani dan menggerakkan bibir nya dengan lebih bebas. Memanggut bibir atas dan ba
u membelit lidah nya. Sekujur tubuhnya terasa merinding dengan sentuhan pria itu, Alana bisa merasakan pahan
pas setelah Alana kekurangan n
r Alana, berlanjut sampai ke ragang hingga membuat Alana mendongak. Perempuan
uar dari bibir perempuan itu. Tangan besar Elio
ong ti
itas kedua orang itu terhenti. Alana segera mendoro
natap penampilan gadis i
ng, segera dia berdiri dari pangkuan pria itu. Tanga
gue yang cek." Titah Elio
mun sebisa mungkin terlihat biasa saja. Alana mengangguk dan berl
telah melihat Alana yang
uk nya dan mengecek siapa yang dat
ya keluar setelah meli
pria paruh baya berpakaian ku
esanan
liot, baik dia maupun Alana
idak memesan sama sekali." Dengusnya y
apartment in
t ber
69." Ba
r, menahan emosi untuk tidak meng
Ini unit 16
matanya ke pintu dan nomor yang tertera
a enteng yang membuat Eliot benar-benar
erg
asuk ke dalam dengan wajah memerah. Alana yang s
Siapa yan
ol emosinya dan berusaha untuk tenang. Senyu
orang aneh emang.
?" Tanya Alan
dan dia salah masuk unit.
gaimana bisa ? Kamu
nya ken
erizinkan masuk ke sini, se
ngat, beberapa jam sebelumnya saat dia masuk dan langsung di tahan oleh petugas keamanan. Barulah s
at, karena hampir kebanyakan dihuni oleh k
an tangan nya. " Karena sudah bere
hati-hati
r
r
h sial
i lempar dengan keras ke arah tembok. Wajah pemilik ruangan itu memerah menatap layar di de
nyentuh gadis ku."
at kedua orang di dalam layar
kamu sanga
t, tatapan nya menghunus tajam dengan tawa sumbang yang
n membuat mu berter