da Zeus yang berdiri di hadapannya. Ya, sepulang dari rumah sakit, pria itu langsung mengajak Vintari makan bersama,
eminta Vintari untuk masuk ke dalam,
lengan Zeus. "Kita belum memba
Apa yang ingin kau bahas? Bukankah permintaan
"Zeus, memangnya kau m
ng menerima atau menolak, tapi aku lebih memilih menja
aling mencintai." Vintar
menurutmu dua orang menika
rti itu, Zeus," se
a Vintari. Refleks, Vintari memundurkan tubuhnya hingga terbentur ke dinding
pria itu sekuat tenaga, tapi sayangnya tenaga gadis itu tak mampu membu
rima perjodohan ini, karena aku tidak ingin berdebat dengan kedua orang tuaku. Menikah lalu memiliki ana
pernikahan layaknya pekerjaan. Vintari hendak ingin mengelu
Jangan banyak melawan." Zeus menjauh dari Vintari, pria itu berba
a lain!" seru Vintari dan sukses mem
h mengatur perjodohan ini. Sekalipun aku tidak suka, tapi aku tidak ingin membuat kekacauan. Seperti yang
os dalam hatinya. Sungguh, gadis itu tak mengerti kenapa sampai Zeus
*
tengah duduk di kantin. Terlihat raut wajah gadis itu tampa
duduk di sampingnya. "Andre, apa yang har
tatapan bingung dan tak mengerti. "Apa
ahnya kasar. "Aku ak
"Kau akan menikah? Wait ..
h karena dijodohkan, bukan karena hamil. Kau ini bicara sembarangan s
ar tentang Ducan Group. Jika benar kau dijodohkan dengan p
u tahu sejak dulu aku menci
Zayn. Tidak mencintainya. Bedakan antara mengag
encintai Zayn!" sembur
sayangnya Vintari tidak pernah berani untuk berhadapan dengan Zayn. Setiap kali Za
la dirinya harus menikah dengan Zeus Ducan. Takdir sepertinya sed
meminumnya perlahan. "Lebih baik kau tenangkan
emikirkan ini." Dia bangkit berdiri dan mengambil tas dan ponselnya. "An
kau butuh bantua
a melangkah terburu-buru menuju ke perpustakaan. Membaca buku dikehen
i sayangnya Vintari tidak sampai untuk mengambil buku itu. Berkali-kali, Vintari ber
liki rak buku tinggi sekali
membantu Vintari mengambil buku, dan memberikan buku
ka dia terkejut melihat sosok pemuda di hadapannya. Perlahan, pipi gadis itu
lalu Zayn hendak meninggalkan Vintari, d
cegah
tanya Zayn seray
a aku suka bermain basket," ja
membicarakanmu," balas Zayn dengan senyuman di wajahny
au sudah membantuku." Vintari menjadi salah
kasih. Tidak usah berterima kasih lagi. Ya
langkah pergi meninggalkan Vintari. Tampak tatapan gadis itu tak lepas me
i dalam sekejap senyum itu sirna tergantikan dengan kemuraman dan kepu
lakukan?" Vintari membenturka