ie's
ka berdua adal
kakak angkatku. Kedua foto itu diambil dengan pose yang hampir sama, Matilda berdiri
Amelie. Kamu sudah mengu
i dengan hanya sekali mengedipkan sebelah mata. Huft, tidak ma
tidak mendengar p
dua pulus satu tahun yang lalu, pintu rumah ini diketuk dan aku sudah ada dalam keranjang bayi lengkap dengan sebuah pakaian dan secarik kertas yang s
etiap orang butuh privasi!" Matilda melangkah
l right." Aku m
n rumah. Melongok keluar dari jendela kamar kakak perempuanku, aku me
aku segera keluar dari kamar u
melie?!" teriak Matil
in aku akan pulang nanti malam, jangan kunci pintun
tomboy dengan rambut pendek berwarna ungu dengan gaya peek a boo. Sementara dua temanku yang lain adalah Gwendol
am itu. Tidak banyak kendaraan yang berlalu-lalang,
eh seorang DJ perempuan berkulit hitam, di sekitarnya oran
n!" ujar Chesna, jarang sekali ia memuji la
kemeja putih dengan tiga kancing paling atas yang terbuka membuatnya tampak hot dan sexy. Tidak hanya itu, kedua lengannya juga digul
kasihku," ujar Hailey, ia memang memiliki karakter seperti M
giliran Amelie untuk mendapatkannya," ujar Gwendolyn, li
nya kasar di atas meja. "Tapi aku tidak mras
mang aku juga melihatnya sama seperti ketiga temanku yang lain, dia tampan, ho
asih duduk bersama ketiga temanku saat
mataku seketika buram. Sepertinya ak
ta bermain truth or dare
mena
dolyn yang pertama, aku kedua, kemudian disus
dare?" ta
." Gwendolyn m
ujar Chesna. "Ceritakan p
"Tidak bisakah per
dengan jujur." Hailey mendukung pen
benarnya aku juga sudah sangat menunggu. Itu adalah pengalaman yang
ar Chasne, tersenyum puas. "Sekarang
kannya dengan hati-hati. "Dare," jawabku y
Gwendolyn untuk memberikan dare kepadamu." Chasne mengangk
an lakukan sex pert
rikan tantangan seperti ini kepadaku. Seketika aku menyesal, seharusnya
duduk sembari menundukkan kepala. Nampaknya ia sedang dalam masalah
pi lihatlah, dia sepertinya sed
an apapun, Amelie." Gwend
ang memilih dare," uj
dia menolak, itu bukan masalah. Jika dia menerima, kamu harus melanjutkan tantangan dari kami sampai selesai." Hailey memb
nku seketika berubah samar, namun saat mataku me
bersamaan dengan itu degup jantung
aunya yang menenangkan. Dia melihat ke arahku, lal
canggung. "Bisakah
da wajahnya. "Tentu." Ia s
lantas duduk. "Ehm, kamu
embali hadir di wajahnya, ia mengusap tengkuk l
san nafasnya yang dingin bisa terasa di
ku berwarna pink. Dress yang aku kenakan memiliki warna
aku seperti berada dalam kurungannya. Jarak kita semakin dekat
lin aku mendapat
kita memesan kamar hotel un