Rext
lu aku membukakan pintu mobil untuk Matilda. Dia nampak
g yang megah. Aula ini sudah dihias menjadi sangat indah, banyak balon, pita dan hiasan dinding lain
." Seseorang menghampiriku,
ke meja di bagian depan paling ujung sebelah kanan. Hanya terdapat dua kursi
ir." Matilda b
erdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan, aku mengenal yang laki-lakinya,
Matilda, saat mereka semakin mendekat
bisa menyempatkan waktu untuk da
ng berjaba
rtemu denganmu j
h. "Dimana
n dia masih
, aku ingin memperkenalkan d
puan yang tidak begitu asing. Sepertinya aku
lang tahun hari ini?"
i satu anak saja dan itu peremp
." Ia m
u. Tapi aku masih saja tidak bisa mengingat
aranya di mulai, k
ke atas panggung kecil di depan dan mulai berbicara. Dia ad
pku penuh harap, namun hal itu tidak terjadi lama, hanya beberapa detik saja. "Betapa bahagianya dia." Ia kemba
Timothy memandu semua tamu undangan untuk be
an yang sudah sangat baik dan selalu menemaniku disaat apap
nama itu disebut. "Amelie, dia ada j
um. Sekarang aku baru ingat jika Gwendolyn adalah salah s
at Amelie di antara mereka bertiga. Dia bahkan melewati aku dan Matilda, namun sepertinya dia sudah tahu ji
. Bahkan Gwendolyn harus berbisik kepadanya terlebih da
annya itu
'kan?" Aku berpura-pura t
diundang mungkin aku akan mengajaknya
lebih baik tidak."
Ap
lie dan kedua perempuan lain sudah turun dari panggung sehingga Matilda tak me
akan lebih menyenangkan
ua tamu undangan untuk saling berbincang. Aku sedikit menoleh ke ara
obrol dengan yang lainnya. Sementara aku hanya meminum jus stroberi b
et sebentar," ujark
, ia kemudian kembali fokus pada sm
ati Amelie. Matilda tidak akan melihatnya, namun bag
dan teman-temannya masih bisa terlihat dalam pandangan mataku. Amelie tampak b
kamu sudah masuk
bisik yang entah mereka tengah membicarakan apa. Sat
g cukup panjang. Dalam jarak dua puluh meter aku bisa meli
kan langkah terlebih dahulu, namun pan
ya dia sud
uar. Dugaanku benar, Amelie tampak berjalan melewati lorong yang
ahui jika ada yang mengikutinya. Aku bersembunyi dalam sebuah ruangan yang
ap yang sengaja tidak aku nyalakan lampunya. Perbincangan mulai kita lakukan
bersamamu sejak lama, kalian berdua bahkan sudah hampir menikah. Aku tidak ingin menghancurkan hubungan kalian, aku tid
merasa senang karena sudah bertemu dengan mate-ku
nghirup nafas dalam-dalam. "Aku, Rexton Rylee,