edang b
kan tentang masa k
tentang masa lalunya, tentang ibu kandungnya, tentang ib
nya adalah kenakalannya sendiri yang membuat ibu angkatnya
u dia tidak pernah peduli pada ibu angkatnya itu. Dan sekarang Sapto benar-benar menyesal, karena dia sama sekali tidak
ghapus ai
u berkelahi, ketika dia selalu pulang paling terakhir dari sekolah karena dihukum
sekolahnya adalah sekolah kehidupan. Sekolahnya adalah pengalaman nyata. Dan sekolah ilmu hitam. Malu dan menyesal adalah
enikah dengan pria tidak be
*
ada perubahan besa
menganggap bahwa Annisa berubah karena dia sudah menemukan jalan hidupnya untuk menjadi guru, t
mun?" Tan
g ters
hanya sedang memperhatik
a, melihat anak bungsu mereka yan
ya, dia menyerah karena tidak tahu ada apa de
g ters
rubah sekali. Dalam artian yang bagus, si
ebih ceria dan
ng me
lahnya, Mas,"
s te
sau, to, Dik? Dia cantik, cantik sekali. Pasti banyak yang suka. Jang
ndang Dimas
" Lintang ag
Dia menandang keheranan ke arah orang t
nya Annisa dengan
menahan geli, dia segera perg
ang Lintang d
in aku,
mendekat
enikmati hidupmu, kamu sekarang terlihat
a diminta dia bercerita tentang rumah tahfidz di
i ada seseorang di rumah tahfidz itu
*
ari pesantren datang ke Tintrim. Bambang menyambut dengan suka cita rombongan itu. Mereka berbincang dengan antu
ncar, ustadz. Warga jug
garnya. Berarti memang Tintrim sudah beru
z. Yang akhwat sekitar seratus lima puluh. Dan
lah. Semoga dimudahkan. Tidak salah dulu almarhuma
Seharusnya dari dulu dia bertanya
smi tujuan kunjungan ke Tintrim, Sapto
tahun tidak di Tin
ng te
lulus SMA, ketika saya masih delapan belas tahun, kurang lebih suda
i Bambang bukan orang ya
tadz?" Tan
kemarin ketika dia meruqyah Sita. Bambang terpesona
Sapto dari Fatih dan Fadli. Tapi baru kali i
Saya cuma ingat saya itu nakal, berandalan, preman, saya ingat itu semua. Tapi saya ti
belum pernah bertemu langsung dengan Sapto, dia hanya tahu kharisma Sapto dari gosip yang beredar. Dia dulu hanya tahu kalau Sapto adalah seorang legenda Tint
masi tentang Tintrim, setelah dia kuliah di Mesir
eru Bambang tiba-ti
kut ter
, Mas? (Ada
ngagetkan," kata Bam
juga t
apa-apa
Sapto sekolah di Tintrim,
keningnya keherana
h, M
yang mungkin bi
terk
kira, Mas?"
g ters
tar ke rumahny
*
lanan yang cukup jauh ke Padang L
reka sampai, "Ibu saya dulu guru SD di Tintrim. Si
, Mas? (Namany
ri Purwati, Pak,
kepala Sapto, nama manusia adalah nama yang cukup sulit dihafalkannya. Entah
masuk,)" kata Bambang mempersilahkan Sapto mas
rumah yang asri yang penuh dengan pohon dan tanaman hias. Mun
ada suara gemericik air, entah di mana, mengingatkan Sapto pada rum
rusaha duduk dengan tenang. Sebentar lagi dia akan bertemu dengan
to A
lnya, wanita sepuh bertubuh kec
o mengingat wanita sepuh itu. Sapto segera berdiri dan menyambut
to,
Sri," ja
berpa
ng apik, (Aku tahu kamu akan menjadi orang baik, Mas Sapto. Aku tahu kamu bisa
*
idupan barunya di T
arga Tintrim. Mereka sekarang begitu pengertian, b
belas atau dua puluh tahun yang lalu. Entahlah. Wiwit
nta. Kala itu Wiwit dengan mudah terpikat oleh bujuk rayu seorang pria dewa
benar luluh luar dalam pada pria dewasa itu. Wiwit yang begitu lugu, dengan mudah termakan bujuk rayu Hando
semua t
edikit. Banyak tetangga yang mencibir, mengejek, menghina dan bahkan mengusir Wiwit dari Tintrim. Tidak ada satupun yang percay
pak tidak kuat menahan semua rasa. Bapak meninggal sebulan kemud
iwit memang hamil dengan Handoyo. Apabila memang terbukti Handoyo adalah bapak dari anak yang dikandung Wiwit,
rnya tidak ingin melakukan hal itu, Tapi ibunya memaksa. Sang ibu t
n bahkan ratusan warga desa, Wiwit dan ibunya dengan berani melakukan sumpah
*
mi. Dan Wiwit yang menanggung semuanya sendiri. Dia menanggung rindu pada Handoyo, yang benar-benar dicintainya, benar-benar diharapkannya
itu Handoyo dan ibunya dayang ke r
" Tanya Handoyo murka. Wajahnya yang dulu dipuja Wiw
pasti tahu kalau Wiwit tidak pernah berhubungan dengan pria lain se
ucapanmu itu!"
meng
esa. Kita lihat, kalau anak ini laki-laki berarti aku hanya berhubungan denganmu, Mas. Tapi kalau perempuan, aku akan seger
takut, besok semua orang akan tahu bahwa dirinyalah yang selama i
alah dengan keberanian Wiwit, lagipula dia sebenarnya malu jadi tontonan warga
*
m, dukun langganannya, yang dulu memb
Pujon tidak bisa dilakukan dalam waktu satu malam!)" Teriak mbah Lasiyem. Dia tidak suka dengan
gis-nangis, sekarang saat pelet itu tidak mau hi
sambil tersenyum menahan geli. Mbah Lasiyem murka mendengar pertanyaan Hand
i juga marah dan bisa jadi mengusirnya. Handoyo terpekur. Dai tidak bisa hidup tanpa orang tuanya. Bahkan sampai setua ini dia masih tergantung p
*
. Hidupnya hancur, masa depannya hancur, lebih-lebih hatinya, hatiny
Dia hendak menyusul Handoyo. Wiwit
agal. Dan janin yang dikandungnya lah yang menjadi
nya yang meninggal berjenis kelamin laki-laki. Paling t
ua terlihat lebih sejuk dan nyaman di Tin
iat mengubah diri menjadi lebih baik lagi, dan yang kedua karena ada Bambang Sujatmiko, temannya dulu, ah! M
ng. Wiwit mendengar kaba
Siapa tahu dia
*
dirimu dulu, N
mu. Untung mbok Ragil mendengar suara tangismu ketika dia sedang jadi buruh panen. Mbok Ragil segera menc
wah? Bukankah dia dulu pernah tinggal
Kusumo. Ndara Kusumo mengelak dan bilang dia tidak tahu menahu tentang bayi yang ada di dalam rumah itu
" Bisi
memga
masih bisa menyelamatkan diri. Dia ditolong orang baik yang tinggal ditepi sunga
nemani Dyah yang masih begitu muda di rumah. Kemudian ib
Dia menghapus ai
Aku terlambat!" B
iam. Dia t
itu aku patuh dan meminumnya sampai habis. Setelah itu aku tidak ingat apa-apa lagi. Kukira aku tertidur. Tapi ternyata
. Bu Sri menundukkan kepal
dak bisa melindungi Dyah yang sebelumnya bercerita bahwa kamu adalah anak dari kekasih yang
emua cerita itu dalam hatinya. Me
Dyah, bu?" Ta
dang Sapto t
idak ta
ia tidak mau mempercayai kata-ka
ndara Ward
*
kan tentang perkataan Dimas waktu itu. Ada seorang usta
i har
Dimas. Tanpa perlu diberitahu, Lintang bisa paham
etulan semua kursi di teras Fadli sudah terisi dan kemudian ustadz
ntang bahkan sudah merasa bahwa ustadz i
enyeng
nih!" Bisik
ng te
ku saja yan
u rombongan dari Tintrim datang menengok Ya
ng sama aku, sih?" Tanya Li
a nam
dari belakang. Lintang menoleh. Ternyata At
ng me
bilang mas Dimas, lo! Tapi aku nggak tahu mas Dima
-tawa, tidak kalah dengan gadis remaja. S
ggil mas Dimas,
mas. Dia tersenyum dan memgan
anya Lintang," kata Dimas
, ustadz," k
ling berbincang dengan akrab. Lintang cukup terkejut ketika tahu bahwa Bambang adalah teman sekela
silaturahmi ke rumah bapak ibu," kata Bambang sembari berpamitan. Dim
-tanya, apa mungkin Bam
*