menggigit tulang. Dewi Karunyan tidak bi
at cepat, dan hampir tidak bisa dipahaminya. Dia ti
g sudah disediakan mbok Jum. Dia menyisir rambut panjangnya dan mengepangnya, ketika mende
ar! Kita harus
dua. Dewi terduduk lemas. Tapi aneh kalau tidak ada yang melihat mereka berdua. Mereka berdua pastilah sangat
h satu mbok emban atau jongos bapaknya yang melaporkan
ngkut pekerja bapaknya menuju ke Parak. Mereka memakai baju hitam dan membawa ber
sebanyak itu untuk
ntu kamarnya terkunci dari luar. Dia berusaha mendobrak pintu itu, dia b
dengan kesendirian. Dewi terduduk di lantai dengan lem
erhapus oleh badai besar. Bahkan titik itu belum lag
harapan itu, dan kemudian dia sadar. Jendela itu bisa dibuka dengan mudah. Dewi be
ri menembus di
*
kan bapaknya pada Ammar, yang sekarang ditahbiskannya sebagai kekasih hatinya. Sehingga jadilah Dewi yan
ampai di dusun itu, Dewi sudah bisa melihat bubungan api di cakrawala. Dar
ya me
lu jawaban. Sebentar saja orang-orang berlarian ke arahnya. D
k! Ndara Kamawijaya nga
ah kita b
berdiri melingka
isa melawan ndara
ap ndara Kamawijaya? Bukankah selama ini dia selalu men
bukan korupsi!
taian! Kita har
erteriak
n lelaki risau itu. Anak itu menangis dalam diam dan langsung
Pak!" Tangisnya sambil men
g menggendong anaknya dan ber
ny
khawatiran tentang perdebatan mereka tentang akankah mereka akan lapor polisi atau tidak. Mereka bergegas mencari keluarga mereka masing
lelehan air mata dan seruan tertahan. Jadi bapakn
nangis
ya sekarang sudah hancur, sudah lebur. Bukan hanya secara fisik,
n atau tanpa tindakan brutal bapaknya ini, dia pasti akan sendiri. Dia tahu kal
berjalan dengan tertatih, kakinya sakit, bahkan berdarah, dia ba
-acakan dijambakinya sepanjang ja
angnya, menggunjingkan wajahnya yang berbeda. Dia ingat
k gundik ndar
elingkuhan ndara Kama
ng jualan r
gkuh dengan ndara Kamawijaya, tapi ndara Kamawijaya me
ah dem
idak pernah menanyakan
*
an dengan sangat cepat, bagai kilatan gambar tak beratura
. Tapi Dewi tidak peduli. Dia duduk d
ia menurut ketika Dewi diseret ke kamarnya dan sekali lagi dikunci di da
*
uhnya diseret melewati jalan tanah yang tak rata. Sakit. Sa
Hanya sedikit cahaya yang bisa dilihatnya. Ammar tidak tahu dia mau dibawa ke mana.
edua juga akan menikah. Ah, di mana mereka sekarang, ya? Di ma
peda hati Am
gat membenci Dewi, kenapa Dewi mesti tersenyum padanya kemarin. Kenapa Dewi har
eh di pipi Ammar. S
*
menan
g satu ini jangan
ng mati sebanyak ini? P
nya, Nyai! Dia memiliki kekuatan
bih besar dari pa
daripada kekuatan kita
iliki kekuatan ilmu hitam! Tapi ak
n apa it
dendam dan
m kesadarannya. Dia hanya merasa janggal. Berarti dia tidak diseret oleh n
*
ihatnya adalah tumpukan tulang di tengah gua. Tulang-tulang
gagal. Tubuhnya lemah. Kemudian dia mendengar suara langkah kaki mendekatinya
ita muda me
ngun?" Tanya w
mengan
itu sudah bangun!"
an yang ditidurinya. Seorang wa
ira dia tidak akan
u baik-baik
meng
i lapar, k
n membantu Ammar dan melayaninya dalam diam. H
*
padanya. Dia tidak pernah menolak perintah bapaknya. Dia sel
epompong kesendirian. Dia bukan lagi Dewi yang dulu. Dia adala
ya. Dia akan berdiam di sana sampai malam tiba. Dia tida
hari it
mbawa mobil besar. Mereka hendak menangkap bapaknya. Dewi hanya mema
buah suara lembut men
olehkan
eorang wanita yang berada di sebelah Dewi. De
yang pada malam Sabtu. Hanya kami berdua. Tidak ada larangan bapak lagi! B
erkejut. Dia m
lam itu, Bu," kata mbok Jum, "Dia tidak pernah mengucapkan kata
?" Tanya sang polisi w
jadi buruh musiman di sini saat panen. Kalau s
ana, Mbok?" Tanya
hari itu. Dengan mata kepalanya sendiri, mbok Jum melihat bagaimana De
Saya membiarkan ndara putri ikut dengan Ammar," isak mbok Jum, "Dan sekarang s
ri mendengar kabar bahwa ada seorang kepala desa yang mengamuk dan membakar dusun di kawasan desanya. Dia membunuh banyak or
gitu menyeramkan. Sisa-sisa rumah yang masih berantakan, belum selesai dibersihkan, banyak benda-benda y
eharusnya dusun itu diubah n
*
ah sehat
mar berubah menjadi orang yang kuat luar dalam. Dia menjadi s
ubuhnya tinggi kurus bernama Lasmi, wajahyha nampak galak dan menantang. Wanita kedua bertubuh kecil pendek, berambut panjang dan cantik, bernama
a, mereka bertiga mengajari Ammar ilmu kanuragan dan ilmu hitam. Dan, inilah bagian yang paling disukai A
lang, Mar?" Tanya Ag
ersenyu
ia tidak mau membayangkan pulang ke rumahnya, ke dusunnya, yan
n minta tolong pada Pak Agus
rtiga ber
olong ap
pikiran menyunggingkan sen
janji saya pada Dewi
enjengit. Dia menat
an itu sangat berbaha
r te
, meminum darah mereka dan memanggil Pancasona, saya rasa perm
nya Lasmi dan Agus hampir
kita melakukan puj
pernah melakukan pujon sebe
embantumu!" Jawab agus mantap dan penuh
a tidak bisa melawan godaan melakukan puj
akti! Agar bayi itu kelak bisa membalaskan dendam
an Dewi bisa bersatu, walaupun mereka sudah dilerai oleh takdir ya
ya, mereka butuh waktu satu bulan un
*
ng menjelang musim kemarau. Ud
knya sudah dikeluarkan dari penjara, bapaknya hanya dipenjara selama tiga bulan, tidak lebih ti
tas biasa. Dewi Karunyan menangis. Dia sedih dan menyesal kenapa dia
k. Dewi merasakan belaian angin diperutnya. Aneh! Angin
membuatnya tidak bisa tidur. Dan Dewi
*
seorang anak laki-laki yang sehat. Yang menjadi buah bibir warga sekitarnya. Menjadi bahan pergu
Dewi Karunyan dikirimi bayi secara gaib, karena selama ini memang tidak pernah terlihat hamil. Berita simpang siur itu begitu heboh, tapi D
dengan penuh kasih sayang dan
*