b me
ratus meter, bahkan dari sudut tertentu di sungai Ammar bisa melihat pagar rumah D
elihat rumah Dewi dengan jelas. Dia bahkan bisa melihat Dewi yang sedan
gin berada di sisi Dewi saat in
lih rupa, baru data
ghela naf
bisa,
, "Jangan pergi dulu! Tetaplah di sin
mejamkan
i janjimu pada Dew
an Agus barusan, dia sebenarnya ingin,
uangkan cintamu! Janga
mi buliran menetes terus tanpa henti.
Pak!" Bisik Ammar,
keluar
meng
ya dan kakak saya kalau m
gin membalask
an kepada Agus bahwa dia tidak peduli lagi dengan dend
Ammar sendirian. Dia membiarkan Ammar berpikir dan meresapi
*
ang berwajah begitu bergembira, begitu sumringah, begitu bahagia. Wajahnya begitu bercahaya. T
iyin! (Ndara, sudah panas, ayo,
mungil itu. Dia juga gemas melihat bayi tiban it
cu, kan
um men
gen tak cubit! Pengen tak uye
atangan bayi itu membuat rumah itu
ara? Kalau saya panggil den Ar
ak kecil yang terkantuk-kantuk itu. Dia merasa bayi mungil itu
saya minta tolo
h, Nd
pintar tidak, Mbok? Saya ingin tahu A
n kenapa Ndaranya itu malah
kan mencari masalah b
kanya. Dia menit
ayi ini dari
gak mendengar
bisa berpikir seperti
ter
apa yang mengirim bayi ini, M
hwa Dewi tidak perlu lagi mencari tahu siapa yang men
bok?" Tanya
ia mengangguk juga. Dia memang tid
*
a Lasmi kepada Lasiyem dan Agus, "Kita
arus mencari tempat baru d
ih punya satu misi yang
ulu sementara waktu
yem memandangn
karena Ammar
menga
nap
tnya dilema dengan
mkan matanya
pi sungai sambil melihat rumah gadis itu. Besok lagi, kau akan menolong orang lain, orang lain, orang lainnya lagi dan tiba
tu yang akan kamu lakukan!
di gundik seorang lelaki hidung belang! Dan bilang tidak akan ikut lagi berkelana! Tapi l
nyemprot Agus, ketika Amma
sudah mengajari saya banyak hal selama ini," kata Ammar
a berpandanga
mu belum menguasai ilmu berali
gelengkan
in melihat Dewi dari dekat, setelah i
semua t
ambil nafas dulu," kata Agus m
dia duduk di
n kamu lakuka
ters
rang pintar. Saya akan mencoba berpura-pura menjadi orang pi
tersenyu
sudah ahli dalam ilmu hitam dalam waktu sin
perlu ajian alih rupa?"
gelengkan
sepertinya tidak ada seorang pun
a tidak mengenalimu
ters
pasti mau menyimpan semua rahasia it
memang sudah memahami apa yang akan dihad
percaya kamu pasti bisa menak
yukur, dia sangat senang mend
*
eranjak
itari perapian. Mereka diam dan te
kin Ammar ak
kekuatan yang ti
rlalu lembut untuk
terse
dak ingin balas dendam. Dia ha
a dia
apa yang ada pa
ke arah Lasiy
itu bern
*
rumah ndara Kamawijaya. Dia melihat Ammar masuk ke rumah
ke arah Lasiy
anjutkan perjalanan inilah saa
ya menghela
mau menunggui pemud
dak berani mengejar cintaku. Dan sekarang aku menyesalinya. Aku
hembuskan na
indungi pemuda
leh, dan
ada diriku sendiri," bisik Agus, "Ketika melihat dia bisa bertah
ang pemuda yang hampir tewas dikeroyok warga karena mencuri. Mereka membantu Agus, merawat Agus atas dasar kasih sayang dan mengajar
merasa
! Aku akan menemanimu di sini!" Kat
u akan menggunakan tempat untuk mencar
. Dan merasa bahwa persahabatan mereka m
*
a buah dusun. Ada dusun Parak
enjadi korban, dan sisanya yang masih hidup, memilih untuk pergi sejauh-jauhnya, menghilangkan luka dan trauma. Seme
a pun ditinggal begitu saja, berbagai fasilitas di desa itu menjadi mangkrak, berdebu, berlumut dan mulai rusak, menciptakan keseraman baru. Hal itu membuat warga desa yang masih be
n. Mungkin berita itu memang benar adanya, atau hanya berita boh
carik, yang langsung diterima dengan baik oleh pak Kades yang saat itu se
memutuskan untuk menjadi pedagang saja. Dia membeli sebuah rumah dan tak lama kemudian menikah dengan seorang
n dengan pandangan sinis orang-orang di sekitarnya. Dia tet
hitam. Desa Parak Ageng yang berubah nama menjadi T
*
r. Atau memang ndara Kamawijaya tidak benar-benar tahu seperti apa wajah Ammar. Mereka hanya meminta bantuan k
mar ketika melihatnya bermain dengan Arjo yang suda
g saat itu baru memasang
Arjo adalah kirim
hampir terlonjak. Dewi ter
hu kamu adalah Ammar. Terima kasih sudah
akan mengenalinya, pastilah Dew
enaliku, Wi," b
menga
engan lelehan air mata, "Aku akan memban
mendengarnya. Tapi biarlah, dia tidak akan menyia-nyiakan kesem
i oleh Dewi tanpa banyak bertanya. Salah satu syaratnya adalah
*
aya akan mantu. Apalagi ketika calon menantunya itu a
ar memiliki rencana lain. Agus t
*
tu syarat yang diajukan oleh Ammar kepada Dewi Karunyan sebelum mereka menikah. Rumah mereka harus tertutup rapat dan tidak boleh dimasuki oleh oran
dia belajar ilmu hitam. Dan tidak ada satu pun orang yang keberatan. Mereka
kuno itu menjadi salah satu keluarga terkaya di Tintrim, selain itu kepandaiannya dalam meramu ilmu hitam memb
adi seorang wanita penggila ilmu hitam. Dia sangat menyukai berbagai macam a
un demikian. Dia sangat suka belajar ilmu hitam walaupun masih kecil, dia kadang
uka melihat, mengamati dan kemudian mengambil sikap. Dia tumbuh nyaris sama seperti Amm
*
ghela nafas panjang. Dia mema
dak boho
menggelengk
ungan dengan aku?" Tan
air matanya. Wajah can
h berhubungan dengan lelaki la
ma kalinya dia tidak berhati-hati ketika bermain dengan w
n anak yang akan kamu lahirkan! Tapi kalau kamu ketahuan bohong, a
a takut ketahuan kalau dia sebe
*
ninggalkan bayi itu di puskesmas Tintrim sendirian, dan kemudian bayi itu diangkat ole
bayi itu diangkat oleh pembantu ndara Kusumo agar semua mudah diatur dan ndara Kusumo
*