point
-------
lah dengar? Emangnya ini jam
pastinya dengan senang hati aku langsung angkat
a mbak." Suara si perawat seketik
u ke seluruh ruangan. Dekorasi ruangannya indah dan tak
warna pink dan putih dan bunga-bunga mawar di sana-sini, aku jad
akan membuatku keluar dari tempat ini. Lihat
g di tulis dengan tulisan tangan, dan sebagian lagi ada yang di rekam, kalau sakitnya i
dan tertegun melihat tulisan tangan yang ruwet yang menghiasi hampir separuh halaman buku tebal di tangan
annya lebih kacau dari ini. Lagipula walaupun tulisan tangannya tidak indah tetapi tidak dengan isinya. Kalau saja aku tidak teringat ka
ik bagian prolog dan bab pertama cerita karangan bosku. Dengan teliti, aku m
perawat majikanku yang datang. Cepat-cepat aku membuka pintu dan memasang senyum terbaikku
lang tadi kau mau tidur, kenapa tiba-
kku? Dan satu lagi, jangan pernah bicara ketus di hadapanku lagi. Mana ada budak yang nggak sopan
a ada yang memperlakukan sesamanya sebagai budak? Aku janji aku nggak ganggu kamu atau mengungkit-ngun
s kejahatanmu dulu. Kalau kau mau tetap bekerja di sini dan bernafas dengan normal setiap harinya, kau harus menandatan
Aku tahu kekerasan malah akan memperburuk masalah, apalagi kalau itu ada sangkut pautnya dengan Mike. Bisa-bisa setelah meninjunya, aku lan
temanku ngempesin ban motornya waktu
nggu di depan kelas kami dan mencak-mencak nggak karuan, minta tang
sak ngempesin tiga motor saja, har
n kantin untuk menghalangi kami masuk. Alhasil, setiap hari kami harus bawa bekal dari rumah. Mereka juga seringkali menyembunyikan ku
yakinkan teman-temanku untuk bersabar. Aku pikir dengan begitu mer
berubah semin
masuk menyerbu ke dalam. Ada lima anak kalau nggak salah waktu itu. Mereka datang deng
i karena mereka mengerubungi kami terlalu dekat, akhirnya kami nggak bisa kemana-mana. Campuran tepung
satupun yang menolong kami saat itu.
dkk yang membahana di seluruh ruangan. Semakin k
las dendam. Mata ganti mata, gigi gant
kan hal yang sama. Namun ini bukan un
karna motor itu sangat berarti buat mereka. Di kempesin aja sudah menca
an aksi kami. Waktu itu, tidak sedikitpun aku ingin berubah pikiran dan menghentikan tema
atkan harga diriku dengan keluar dari sini secepat mungkin. Jika saja aku mempunyai alternatif pekerjaan lain dan tidak menyukai tempat kerjanya
engulurkan tanganku ke arahnya dan berkata, "Memangnya
uh sebuah kertas ke tanganku ser
IAN PER
ntara si budak dan Tuannya. Perjanjian ini di buat tanpa paksaan dan tanpa
apa saja yang di perintahkan oleh
si budak melakukan apa yang di minta, si b
arang mempunyai perasaan cinta dan me
janjian inilah yang paling aneh menurutku. Tapi bukan
ng yang kekanak-kanakan seperti ini. Toh nanti lama-kelam
tangan?" tanyaku seraya mengambil
memandangku. Kelihatannya dia curiga kena
angguk m
ya saat dia menunjukkan kolom
tangani surat sialan ini, lebih cepat dia menyingkir dari h
aku baca dan tanda-tangani?" tanyaku sele
an senyum yang makin lebar saja menghiasi bibirnya. Setelah itu tanpa pamit, Kevin nyelonong keluar seraya melambai-
an memang selalu datang
*