mah hantu dulu waktu SMA. Saat ini terasa sama menakutkannya sepe
lis itu dan di tambah lagi aku sudah memecahkan sesuatu.
ah dinding untuk mencari tombol lampu. Mungkmbol tersebut di dekat pintu masu
dan memperlihatkan pemandangan pali
tidur, cat tembok dan seluruh perabotannya serba putih. Hanya gordennya saja yang berwarna merah darah
n entah barang apa saja yang berserakan di atas lantai
ya ke arahku sambil masih sibuk mencakari kertas-kertas dokum
enar-ben
yang berbeda dengan bosku sejak bosku sakit karena takut mengganggunya, dan karena kesala
u-satunya untuk memperbaiki keadaan, aku harus segera membersihkan dan merapikan tem
guti setiap barang-barang apa saja y
tu lagi. Editanku masih belum selesai da
ong gara-gara masalah ini. Apalagi kalau sampai ketahuan aku menerima pekerjaan d
ana ini?! Aku benar-benar
r suara teriakan yang beg
a itu, aku pun ikut-ikutan berter
ak sanggup menyembunyikan semua bagian tubuhku. Ta
ya bisa masuk ke bawah meja, terdengar l
adi. Itu pasti Pak Dirga. Aduh!
saja sembunyi!"
gemetaran tak karuan men
ap saja di sana," ancamnya saat tak melihat ta
n aku mengeluarkan badanku dar
sudah melihat bayangan suami bosk
buat kamarku berantakan seperti ini?!"t
inta maaf," seruku cepat dengan badan yang masih saja terduduk di lantai. Sedikit pun aku nggak berani bergerak. Jangankan bangkit berdiri, memandang ke arah
ya lagi dengan na
lebih berhati-hati tadi supaya dia tidak
menjaga kucingnya Mike! Kamu in
di minta jaga Stel
ngnya. Suami Ibu Amelia ini sudah berhasil membuatku
mau? Itu bukan
.. sa
mu coba berdiri dulu, leherku sakit
dah gemetaran begini, mana
a menapakkan kakiku yang satunya lagi. Namun, baru saja aku menapakkannya ke lantai, kakiku terurkan tangannya, meraih lenganku d
obot 80 kg mampu di tar
, refleks tanganku juga meraih lengan
dengannya dengan tangannya yang masih menc
n kucing pun nggak bisa, jangan-jangan kerj
aat ini. Dengan cepat aku melepaskan peganganku dan bergerak menjauh. Namun tan
etelah membuat masalah, ya?"t
h-sungguh seraya mencoba menatap wajahnya a
pi
t ini bukanlah wajah seorang pria umur 50 t
enyelidik ini terlihat begitu muda. Tidak terli
idak terlihat seperti seorang sua
kan? Pandai ya
Pak Dirga, suami dari Ibu Amelia. Nggak mungkin suami Ibu
bantu yang lagi ngerjain aku supaya ketakutan. Karena seta
ki ini bukanlah ke
ang punya k
emuda kamu?! Nggak usah bohong! Cepat ngomong se
au aku suami Ibu Amelia?"tuntut
laki-laki di rumah ini kan cuma dua
i ada tiga. Papa, Mike dan aku - a
tinya?!"protes
embuktikannya ke kamu. Aku tinggal berteriak dan nanti kamu bisa tanya orang-orang di bawah tentang aku. Tapi kamu tau sendiri kala
ide itu cepat-cepat. Terlal
ngkin kamu punya foto keluarga yang bisa memb
i Z kenapa bisa sekertaris mama malah disini ngerjain t
angguk p
at sendiri di sana. Mungkin kucing nakal itu tadi menyenggolnya da
ri kaca, yang pecah bagian ujungnya gara-gara terja
yang tidak sengaj
ungut pigura itu d
Ibu Amelia, pria tua yang kemungkinan adala
u yang harus jelaskan, apa sebenarnya tugasmu di rumah ini!" tunt
yang bisa kulakukan hanya mengaku dan pasrah akan pu
*