img Sebuah Pengabdian  /  Bab 1 Sang Bintang Harapan | 1.43%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Sebuah Pengabdian

Sebuah Pengabdian

img img img

Bab 1 Sang Bintang Harapan

Jumlah Kata:1555    |    Dirilis Pada: 13/04/2024

nannya, mereka berteriak kegirangan. Bak telah terlepas dari sebuah bencana yang melanda mereka dan menentukan nasib mereka. Kini mereka

sing-masing. Namun mereka nampak tak terburu-buru. Mereka menepu

tkan pendidikanmu dimana?" tan

perusahaan. Hamid pasti juga sama sepertiku. Dia kan anak tunggal. Siapa lagi yang aka

gan dunia bisnis. Aku lebih suka menjadi tentara

gaimana dengan perusahaan ayahmu? Siap

n seseorang untuk menggantikannya mengurus perusahaan deng

saja bersama denganku. Lupakan saja impianmu untuk menjadi se

na yang harus ia pilih. Apakah harus mengikuti keinginannya untuk menjadi tentara

asalahnya! Biarkan Hamid memilih jalannya sendiri! Nanti juga ada cara lain untuk mengurus perusahaan ayahnya. Lebih baik sekarang

ada jalan keluarnya. Tapi, nanti kalau kau memilih untuk melanjutkan kuliah di bidang

ke arah gerbang. Mereka terus melambaikan tangan sambil menatap sekolah yang menjadi tempatereka menimpa diri itu. Rasa bahagia juga sedih bercampur menyatu dalam hati mereka. Mereka memang senang karena telah lulus dari sekolah menengah mereka. Namun di

lim dan Rafiq yang sempat meneteskan air mata segera menghapusnya dan kembali tersenyum. Kemudian menyalakan motor bersama-sama. Karena arah rumah mereka sama, Marcell mengaja

kencang. Melihat Hamid yang bersemangat dengan sepeda motornya yang merah menyala itu, ketiga t

amid! Sudah ayo kita

n ketinggalan dengan Hamid. Marcell berhasil menyusul Hamid. Ketika Marcell menyamai posisinya,

an suara yang keras. Seorang wanita tua keluar dan menemui Hamid setelah mendengar s

g kok malah teriak?"

endapat nilai tertinggi," ja

adanya. Ia pun berkata, "Waah...Bagus sekali, nak. Anak ibu ini memang yang terbaik. Tapi

idak sabar untuk memberitahuk

n memberitahukan tentang rencananya untuk melanjutkan pendidikannya di dunia militer. Sejak setelah sol

amid segera menyambut kepulangan sang ayah. Ia mencium tangan ayahnya sambil menunjuk

nta sang ayahnya itu untuk duduk di samping sang ibu yang telah dahulu beristirahat di atas sofa.

ukan hanya di dalam keluarga,namun juga di lingkungan masyarakat. Hamid adalah anak yang pintar dan cerdas. Ia sering mengikuti berbagai macam perlombaan. Baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar kota. Ia paling sering mengikuti perlombaaan tilawah Qur'an dan dakwah is

uduk di samping kanan sang ibu tengah dibelai rambutnya kemudian berkata, "Ibu, ayah, sekarang aku kan sudah lulus SMA, setelah ini

yah. Ayah pasti menginginkan agar aku melanjutkan memimpin perusahaan ayah. Tapi apa salahku ay

afas sejenak lalau menjawab, "Iya, ayah mengerti. Kau ingin menjadi tentara seperti Sa'ad. Kau bo

ar jawaban dari sang ayah. Ia lalu m

itu, ibu ingin meminta satu hal darimu. Kau mau

wajahnya pada sang ibu dan dengan penuh semangat ia pun berkata, "Iya bu. Aku mau mengabulkan semua

inannya pada Hamid. Demikian pula dengan Yasir. Ia pun kembali mema

ya membuat Hamid merasa sangat heran. Ia lalu memegang tan

ereka. Yasir lalu mengedipkan matanya sebagai isyarat agar Mona s

i itu, sebelum ibu dan ayah menutup mata, ibu dan ayah ingin memiliki cucu. Ibu dan ayah ingin melihat cucu kami sebelum menutup mata, walau itu hanya satu. Jadi, ibu dan ayah minta padamu sebelum pergi ke Akademi Angkatan Darat menik

langsung menghilang. Ia pun berkata, "Apa? Menikah bu? Apa maksud ibu sebenarnya?Aku kan masih sangat mu

asuk Akmil jika ketahuan su

atusmu. Kita akan tutup serapat

semudah

n dengan sangat cepat ke kamarnya. Mona dan Yasir sudah menduganya sejak awal bahwa hal

un Yasir melarangnya. Yasir menyuruhnya untuk membiarkan Hamid menyendiri selama satu malam. Semua itu mereka lakukan agar Hami

img

Konten

Bab 1 Sang Bintang Harapan Bab 2 Bertemunya Sepasang kekasih Bab 3 Kebimbangan Hamid dan Zahra Bab 4 Bersatunya Sepasang Kekasih Bab 5 Hidup Adalah Sebuah Pengabdian Bab 6 Hari Pertama di Rumah Hamid
Bab 7 Nafkah Pertama Hamid
Bab 8 Sang Penerus Perusahaan
Bab 9 Pengorbanan Hamid
Bab 10 Ujian dan Nikmat
Bab 11 Kabar Suka Menjadi Duka
Bab 12 Hidup Adalah untuk Mengabdi
Bab 13 Pergi Mengejar Cita-Cita
Bab 14 Cahaya Baru dalam Hidup Hamid
Bab 15 Berpisah dengan Ibu dan Ayah
Bab 16 Kerinduan Hamid pada Sang Guru
Bab 17 Siapa Wanita Itu
Bab 18 Masa Muda yang Hilang
Bab 19 Akhiri Saja Hubunganmu dengan Zahra
Bab 20 Hamid Ingin Berdua dengan Zahra
Bab 21 Ceraikan Saja Aku, Hamid!
Bab 22 Keluarga Kecil Bahagia
Bab 23 Kebencian Salamah pada Hamid
Bab 24 Masa Kecil Zahra
Bab 25 Kesabaran Hamid Menghadapi Salamah
Bab 26 Hamid di Dunia Militer
Bab 27 Kembali Bersama Keluarga
Bab 28 Surya Si Cadel
Bab 29 Rasa Rindu yang Terobati
Bab 30 Kekompakkan Hamid dan Surya
Bab 31 Sahabat Kecil Hamid
Bab 32 Antara Hamid dan Syarifah
Bab 33 Pernikahan Syarifah
Bab 34 Melepas Syarifah
Bab 35 Keyakinan Zahra pada Hamid
Bab 36 Mendapat Amanah Baru
Bab 37 Bayangan Hamid
Bab 38 Rencana Salamah dan Fatimah
Bab 39 Redupnya Cahaya Hidup
Bab 40 Rasa Trauma Hamid
Bab 41 Hadiah Terindah
Bab 42 Hasutan dan Bisikan
Bab 43 Pernikahan Wisnu
Bab 44 Kedekatan Hamid dengan Sang Putri
Bab 45 Fitnah Masyarakat bagi Hamid
Bab 46 Bayangan Masa lalu Kelam Hamid
Bab 47 Kesedihan Tanpa Ujung
Bab 48 Hamid, Surya, dan Kartika
Bab 49 Keinginan Besar Surya
Bab 50 Kesedihan yang Mendalam
Bab 51 Curahan Hati Hamid
Bab 52 Luka yang Tak Pernah Sembuh
Bab 53 Hasutan Fatimah yang Tiada Akhirnya
Bab 54 Berpisahnya Zahra dengan Hamid
Bab 55 Bersatunya Kembali Dua Sahabat
Bab 56 Hasutan Salamah pada Ali
Bab 57 Usaha Mendekatkan Ali dengan Surya
Bab 58 Kisah di Balik Senyuman Ali
Bab 59 Keprihatinan Zahra Terhadap Kehidupan Ali
Bab 60 Kisah Persahabatan Indah Ali dan Zahra
Bab 61 Keinginan Zahra untuk Berpisah dengan Hamid
Bab 62 Harapan Baru bagi Zahra
Bab 63 Kabar Buruk bagi Hamid
Bab 64 Usaha Mengembalikan Surga yang Hilang
Bab 65 Pertemuan Pertama Hamid dan Ali
Bab 66 Nasihat Salamah untuk Hamid
Bab 67 Berhasilnya Usaha Hamid
Bab 68 Kembalinya Surga Kecil Hamid
Bab 69 Gambaran Keluarga Hamid yang Sempurnaaa
Bab 70 Akhir Perjuangan Pahit
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY