img Sebuah Pengabdian  /  Bab 4 Bersatunya Sepasang Kekasih | 9.76%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Bersatunya Sepasang Kekasih

Jumlah Kata:997    |    Dirilis Pada: 13/04/2024

gu akhirnya telah tiba. Rumah Hamid telah dipenuhi oleh banyak orang. Pesta pernikahan terlihat beg

tak mengingkari janji mereka untuk datang dan ikut memeriahkan pesta pernikahan Hamid dan Zahra. Semua itu membuat hati Mona dan Yasir merasa senang tak terkira. D

u merasa senang sekali. Setelah ini kita tinggal me

i ucapan sang istri dengan berk

eka tidak juga akan membantu menutupi pernika

ngundang tamu dati jauh. Hany

pa ia juga memperhatikan Hamid dan Zahra yang berdiri berdampingan. Mereka nampak sangat serasi. Namun tangan mereka bergetar saat men

atikan Hamid yang masih kaku menerima tamu. Yasir pun ikut tertawa melihat tingkah

a dengan pernikahannya itu. Setelah ia meyakinkan dirinya sendiri untuk menikah, ia telah mendapatkan kesiapan

ini? Apalagi dengan seorang wanita yang sama sekali belum pernah kau kenal. Dan aku dengar dia yang akan menggantikanmu mengurus perusahaan ayahmu? Apa kau

raut wajah yang merah padam, "Hei Marcell! Jaga mulutmu itu! Jangan bicara hal buruk tentang dia! Bagaimanapun j

gitu pula dengan kedua orang tua Hamid dan Zahra yang berdiri di dekat mereka. Bahkan kedua orang tua Hamid yang khawatir bahwa kemarahan Hamid akan menyebabka

Ini kan pesta pernikahanmu sendiri, Hamid. Apa

rbakar kembali menjadi dingin. Dengan perlahan ia menurunkan tanganny

jangan memancing emosi Hamid!Kau kan tahu sendiri kalau Hamid it

u terus yang disalahkan,”

kini telah berakhir. Dengan masih menyimpan rasa marahnya pada Hamid, Marcell menjabat tangan sahabatnya itu dan mengucap

i Hamid. Seorang pria tua berjalan di bagian paling depan. Pria itu berpenampilan l

ai tersebut Setelah tiba di depannya, Hamid langsung mencium tangan pria tersebut

ku. Aku belum siap untuk menikah, Abi. Aku benar-

ini bisa melewatinya. Kau kan anak yang hebat. Ingat, waktu kau bisa melawan penya

i kan

ntara. Masa menghadapi masalah sekecil ini sudah menangis? Ayo hapus air matamu dan tun

atang juga?” ucap Hamid

sta pernikahan adik kesayanganku. Masa aku tidak datang? Kau ten

keluarga Ustadz Latif mengucapkan selamat padanya satu persatu. Orang tua Hami

embali dalam hatinya. Ia merasa bahwa kesedihan yang hadir dalam hati Hamid saat ini adalah kesalahannya. Kesalah

h ingat padaku, kan?” ucap Syarifah, putri bungsu U

harus berjanji padaku bahwa kau akan selalu rajin belajar dan menghafalkan Al-Qur’an.

fah sambil menunjukkan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY