img Sebuah Pengabdian  /  Bab 4 Bersatunya Sepasang Kekasih | 5.71%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Bersatunya Sepasang Kekasih

Jumlah Kata:997    |    Dirilis Pada: 14/04/2024

gu akhirnya telah tiba. Rumah Hamid telah dipenuhi oleh banyak orang. Pesta pernikahan terlihat beg

tak mengingkari janji mereka untuk datang dan ikut memeriahkan pesta pernikahan Hamid dan Zahra. Semua itu membuat hati Mona dan Yasir merasa senang tak terkira. D

u merasa senang sekali. Setelah ini kita tinggal me

i ucapan sang istri dengan berk

eka tidak juga akan membantu menutupi pernika

ngundang tamu dati jauh. Hany

pa ia juga memperhatikan Hamid dan Zahra yang berdiri berdampingan. Mereka nampak sangat serasi. Namun tangan mereka bergetar saat men

atikan Hamid yang masih kaku menerima tamu. Yasir pun ikut tertawa melihat tingkah

a dengan pernikahannya itu. Setelah ia meyakinkan dirinya sendiri untuk menikah, ia telah mendapatkan kesiapan

ini? Apalagi dengan seorang wanita yang sama sekali belum pernah kau kenal. Dan aku dengar dia yang akan menggantikanmu mengurus perusahaan ayahmu? Apa kau

raut wajah yang merah padam, "Hei Marcell! Jaga mulutmu itu! Jangan bicara hal buruk tentang dia! Bagaimanapun j

gitu pula dengan kedua orang tua Hamid dan Zahra yang berdiri di dekat mereka. Bahkan kedua orang tua Hamid yang khawatir bahwa kemarahan Hamid akan menyebabka

Ini kan pesta pernikahanmu sendiri, Hamid. Apa

rbakar kembali menjadi dingin. Dengan perlahan ia menurunkan tanganny

jangan memancing emosi Hamid!Kau kan tahu sendiri kalau Hamid it

u terus yang disalahkan,"

kini telah berakhir. Dengan masih menyimpan rasa marahnya pada Hamid, Marcell menjabat tangan sahabatnya itu dan mengucap

i Hamid. Seorang pria tua berjalan di bagian paling depan. Pria itu berpenampilan l

ai tersebut Setelah tiba di depannya, Hamid langsung mencium tangan pria tersebut

ku. Aku belum siap untuk menikah, Abi. Aku benar-

ini bisa melewatinya. Kau kan anak yang hebat. Ingat, waktu kau bisa melawan penya

i kan

ntara. Masa menghadapi masalah sekecil ini sudah menangis? Ayo hapus air matamu dan tun

atang juga?" ucap Hamid

sta pernikahan adik kesayanganku. Masa aku tidak datang? Kau ten

keluarga Ustadz Latif mengucapkan selamat padanya satu persatu. Orang tua Hami

embali dalam hatinya. Ia merasa bahwa kesedihan yang hadir dalam hati Hamid saat ini adalah kesalahannya. Kesalah

h ingat padaku, kan?" ucap Syarifah, putri bungsu U

harus berjanji padaku bahwa kau akan selalu rajin belajar dan menghafalkan Al-Qur'an.

fah sambil menunjukkan

img

Konten

Bab 1 Sang Bintang Harapan Bab 2 Bertemunya Sepasang kekasih Bab 3 Kebimbangan Hamid dan Zahra Bab 4 Bersatunya Sepasang Kekasih Bab 5 Hidup Adalah Sebuah Pengabdian Bab 6 Hari Pertama di Rumah Hamid
Bab 7 Nafkah Pertama Hamid
Bab 8 Sang Penerus Perusahaan
Bab 9 Pengorbanan Hamid
Bab 10 Ujian dan Nikmat
Bab 11 Kabar Suka Menjadi Duka
Bab 12 Hidup Adalah untuk Mengabdi
Bab 13 Pergi Mengejar Cita-Cita
Bab 14 Cahaya Baru dalam Hidup Hamid
Bab 15 Berpisah dengan Ibu dan Ayah
Bab 16 Kerinduan Hamid pada Sang Guru
Bab 17 Siapa Wanita Itu
Bab 18 Masa Muda yang Hilang
Bab 19 Akhiri Saja Hubunganmu dengan Zahra
Bab 20 Hamid Ingin Berdua dengan Zahra
Bab 21 Ceraikan Saja Aku, Hamid!
Bab 22 Keluarga Kecil Bahagia
Bab 23 Kebencian Salamah pada Hamid
Bab 24 Masa Kecil Zahra
Bab 25 Kesabaran Hamid Menghadapi Salamah
Bab 26 Hamid di Dunia Militer
Bab 27 Kembali Bersama Keluarga
Bab 28 Surya Si Cadel
Bab 29 Rasa Rindu yang Terobati
Bab 30 Kekompakkan Hamid dan Surya
Bab 31 Sahabat Kecil Hamid
Bab 32 Antara Hamid dan Syarifah
Bab 33 Pernikahan Syarifah
Bab 34 Melepas Syarifah
Bab 35 Keyakinan Zahra pada Hamid
Bab 36 Mendapat Amanah Baru
Bab 37 Bayangan Hamid
Bab 38 Rencana Salamah dan Fatimah
Bab 39 Redupnya Cahaya Hidup
Bab 40 Rasa Trauma Hamid
Bab 41 Hadiah Terindah
Bab 42 Hasutan dan Bisikan
Bab 43 Pernikahan Wisnu
Bab 44 Kedekatan Hamid dengan Sang Putri
Bab 45 Fitnah Masyarakat bagi Hamid
Bab 46 Bayangan Masa lalu Kelam Hamid
Bab 47 Kesedihan Tanpa Ujung
Bab 48 Hamid, Surya, dan Kartika
Bab 49 Keinginan Besar Surya
Bab 50 Kesedihan yang Mendalam
Bab 51 Curahan Hati Hamid
Bab 52 Luka yang Tak Pernah Sembuh
Bab 53 Hasutan Fatimah yang Tiada Akhirnya
Bab 54 Berpisahnya Zahra dengan Hamid
Bab 55 Bersatunya Kembali Dua Sahabat
Bab 56 Hasutan Salamah pada Ali
Bab 57 Usaha Mendekatkan Ali dengan Surya
Bab 58 Kisah di Balik Senyuman Ali
Bab 59 Keprihatinan Zahra Terhadap Kehidupan Ali
Bab 60 Kisah Persahabatan Indah Ali dan Zahra
Bab 61 Keinginan Zahra untuk Berpisah dengan Hamid
Bab 62 Harapan Baru bagi Zahra
Bab 63 Kabar Buruk bagi Hamid
Bab 64 Usaha Mengembalikan Surga yang Hilang
Bab 65 Pertemuan Pertama Hamid dan Ali
Bab 66 Nasihat Salamah untuk Hamid
Bab 67 Berhasilnya Usaha Hamid
Bab 68 Kembalinya Surga Kecil Hamid
Bab 69 Gambaran Keluarga Hamid yang Sempurnaaa
Bab 70 Akhir Perjuangan Pahit
img
  /  1
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY