ik saja?" Dastan ber
terkejut. "Mengap
annya yang basah ke arah matanya karena terkejut. Dia menangis, menangis dalam tidurnya! Yah,
a menunduk
Dastan sang
si, seolah mengatakan bahwa ia sendiri
g. "Tidak ada kejahatan di sini," ca
Aku sedang sakit kepala. Mungkin karena aku t
dalam keadaan seperti itu. Selama sebelas tahun mereka belajar bersama, dia belum pernah melihatnya menangis atau bahkan bersedih! Dia mengerti bahwa tidak semuanya transparan tentang putusnya dia dengan mantan pacarnya seperti yang dipikirkan semua
h sayang terhadap teman-teman sekelasnya, rasa hormat dan hangatnya persahabatan yang hadir dalam hubungan mereka tak mampu membuatnya cuek dengan kondisi gadis itu. Dia tidak bis
n pergi ke hotel. Segala sesuatuny
*
agian dari jiwanya tidak pada tempatnya. Tak ada air mata lagi, ia tak berniat menangis lagi, karena sudah sejak lama ia melarang dirinya memanjak
memutuskan bahwa kondisi ini disebabkan oleh mimpinya di tepi pantai, karena ia sudah lama tidak memimpikan hal seperti ini, dan ia belum siap untuk itu. Tapi, pikir gadi
an mengeluarkan dokumennya, memutuskan untuk mempersiapkan bagian negosiasi yang akan d
pekerjaannya. Anya melihat arlojinya deng
itu, dia bangkit dari
begitu dia membukanya.
lebih jauh ke dalam ruangan
amu melalui telepon internal lima belas kali, tetapi
lah," dia menunjuk ke kursi yang berdiri di sisi sofa,
padamu bukan hanya karena khawa
tu sendiri!" Anya tertawa tanpa sada
ak b
bingung, tidak mengerti
n pertandingan sepak bola di TV
natapnya dengan tidak mengerti. "Tapi ap
liki TV di
marmu juga?" di
ah menunjukkan bahwa dia tidak berbohong. "Aku menelepon administrator, mereka mengatakan teknisi hanya akan berada di sana besok. Jadi aku pikir, jika kamu mengizinkan aku masuk selama pertandingan, itu akan sanga
olahraga di sudut jalan," kata Dastan sambil menurunkan ba
Anda," Anya menyetujui sambil mener
bat!" dia ters
uluh menit lagi, bolehkah aku du
," gadis it
mu? Kalau tidak salah, aku
nya besok. Aku memang agak sibuk, aku bahkan t
mikirkan makanan di malam hari. "Aku belum makan siang! Apakah kamu sedang menjalani
akan siang dan bekerja hingga
da itu. "Aku juga belum makan malam," akunya, "
kamar tidur untuk berganti pakaian, karena dia masih mengenakan gaun malam tipis yang dia
leh pelayan yang sama yang melayaninya kemarin. Melihat Anya tidak sendirian di kamar itu, ia tampak meman