ketika. Tubuhnya berdiri kaku dengan posisi membel
alau dipanggil, ya menyahut.
an bergerak menuju meja. Waktu jaraknya hanya tinggal dua meter lagi,
mbar Bram telak. Sepertinya, penghinaan yang dia terima s
g gelak tawa di meja itu, bahkan
emang cab
hanya bilang ya
arier di dunia film panas, tak
ernada mesum ini. Kalau bukan karena pekerja
ernama Bram tak lagi bermandikan dendam. "Maaf Pak, saya
re bukan begitu ceritan
ulai menggigit bibirnya sementara tangannya ya
-mohon, mendadak suara bariton yang dalam itu terdengar. "Sudahla
ng terjadi tak punya hubungan dengannya. Putri malah sempat mengira, ini semua akal-
ugaan ini s
mbalilah bekerja. Dan ingat, lain kali jangan suka menuduh oran
pamit dulu, terima kasih." Putri
ra lajang yang auranya sangat mengintimidasi. Jantungnya ber
orang kaya itu. Mereka bisa membuat hidupmu seperti d
ner kerjanya, Putri balik berkata,
? Mulai hari ini usahakan jangan berurusan dengan
Putri untuk mendebat, dia
nya di toko saja sudah menguras tenaga dan pikiran. Tapi kalau dia tak bekerja
rsisa lantaran harus membiayai pengobatan kanker sang nenek. Kare
Akhirnya dia menyetujui perkataan barten
dia cuma bekerja empat hingga lima jam perhari tergantung banyaknya tamu. Berhu
ing-masing, Putri bergegas pulang. Dia menunggu ojek online yang
luncur tenang melewati Putri yanguduk di belakang sopir meng
ong.
engah fokus membawa mo
cetus lagi seraya mengarahkan tatap
ng gadis, dirinya yang selalu tegas jadi serba ra
stimewa pada Putri, dia diam saja waktu Bram dan Surya sengaja mengerjai gad
n segalanya, Arya memejamkan mata sambil memijat pelipisnya. Kantuk suda
ta pulang
langsung ke ap
hwa Marion kemungkinan besar masih tinggal di sana. Entah kenapa, bay
rik minatnya pada Marion selain perangainya yang
ma bosan.' Arya
nyak pilihan bisa bikin
a pak Rahmat, sopirnya kembali
h orang tuanya yang sudah lama tak dia sambangi. Penyebabnya ten
nggal di rumah utama. Gara-gara pola didikan sang a
pulang ke apartemenmu." Suara lembut seorang wanita lang
gaja berjalan sesenyap mungkin, namun
g ke tempatku," sahut Arya s
m ibunya tak mungkin menelan alasannya mentah-mentah. "Apa Mama mau menginterogasiku jam se
t. Kita sarapan bersama." Nyonya Bharata member
tinggal, sudah pasti dia akan pulang secepat mungkin. Suasana makan bersama anggota kel
ingga ketukan asisten rumah tangga di pintu kam
umpat Ar
harus terjebak dalam basa-basi yang
at dimana ruang makan berada. Kedatangannya yang amat te
. Silakan duduk," katanya dengan seri
uk tenang di sisi adiknya, Andini. Mengambil sepotong
begitu saja. Seraya memandang sang ayah, sulung
aya memindai ekspresi sang ayah. Waktu dilihatnya tuan Bharata tetap melanjutkan suapa
a tidak memakai putri Marion sebagai female lead-nya? Arya, Mama memberim