katakan oleh Rafael, tepat pukul tujuh
dis cantik tanpa buatan manusia itu, berulang kali
ang makan bersama dengan Celine yang m
a yang ia lakukan adalah sesuai dengan yang d
hanya berdiri tegak di sudut ruangan. Melihat
anya. Sontak saja semua orang yang berada di ruangan
i. Merasa canggung dengan keadaan saat ini. Namun mau t
wab Arina yang be
afael tanpa memperdulikan pandangan mata
bagi Arina. Wanita paruh baya itu juga terke
ngong dan tetap be
sama dua kali?" Rafael melirik taja
an ludah kasar. Ia menoleh ke arah N
enyela. Ia takut sang anak malah melakukan kesalahan fatal yang membuat Rafael se
lauk untuk Rafael, namun gerakannya terhenti k
" tanya Rafael sambil menarik
aat ini. Apa lagi di hadapannya juga ada Celine yang langsung
yang langsung menyerahkan ma
Tuan Muda," gumam
gan sedikit gemetar kala men
pa harus gadis dekil ini?" Celine melirik kesal
aku akan telat nanti." Rafael sama sekal
engepalkan kedua tangannya untuk sesaat. Rafael
a gugup, ia dengan cepat mengamb
ehati-hatian. Pria di hadapannya saat ini, sang
amun ia tak mengatakan apa pun, yang terpenting adalah ia bisa meny
yang diperintahkan oleh Rafael, ia langs
biasa ia tempati. Rafael memang selalu menyuruh Zip untuk maka
ru saja Arina menyandarkan punggungnya di tembok sambil menundukkan kepalanya dan b
Rafael menyandarkan punggungnya sambil menaut
kankah kau yang menyuruhku untuk menemui di ru
a ada satu pun yang mengetahuinya. Sejak kehadiran gadis itu, d
denganku," jawab Rafael yang mula
an bersama kita!" seru Celine tak terima. Rasanya begitu jijik pada Arina yang
ni mengeluarkan suaranya. Mereka semua takut me
bersamaku." Lagi dan lagi Celine di anggap
na ikut duduk. Namun ia memilih untuk
dangannya tepat di kursi yang ada di s
, sehingga siapa pun yang duduk, akan
l pada Arina. Bukan hanya Celine saja, teta
ma denganku," ujar Rafael dengan begitu tegas
il membanting sendok dan garpu yang beberapa saat lalu ia pegan
as kertas yang sudah berjalan selama lebih kurang lima tahunan i
ti dia, tak pantas makan bersama dengan majikan!" ucapan Celine tersenyum begitu menusuk, Arina langsung berdiri dari duduknya sa
apa pun. Walaupun wanita itu sudah menghinanya habis-hab
ersebut. Namun sebelum hal itu terjadi, tangan R
dengan kami, kau boleh pergi," uj
berakhir di wajah tampan Rafael. Tak ada yang mengetahu
eketika terkejut dan langsung terbata-ba
an bersama dengan kami? Jadi lebih baik kau
ata-kata. Ia hanya dapat menghela napas begi
" seru Celine yang langsu
gi dari ruangan tersebut, ia sem
ahkan dadanya terlihat kembang-kempis tak karuan kala ia
wajahnya dan bergegas pergi dari tempat
singkat. Pria itu terlihat se
njadikan dirinya musuh bebuyutan. Hal itu tentu saja membuat Ar
ng," batin Arina yang lantas kembali duduk dan terp