ve
ati. Aroma Anna nyaris membuatku gila. Namun, aku telah melangkah t
sudah menemukan mate-nya. Rasanya seperti menenggak sampanye.
yang kurengkuh pada tubuh ramping yang gemetaran di hadapanku. Aku bahkan dapat merasakan ge
kedua paha Anna yang terbuka. Membuatnya takluk pada setiap sensasi yang kucurahkan. Ak
manis dan membanjiri bibirku. Aku ingin memastikan momen penyerahan dirinya terkenang sa
inginkan sesuatu yang kupunya. Aku pria egois. Pos
leransi ketika seseorang berani mengusik sesuatu yang tel
mendaratkan jemariku pada pantatnya. Meremasnya lembut seolah-olah dia diciptakan dari ka
godanya, menjentikkan ujung lidahku di tempat yang tepat, dan membuat kepalanya ters
ngan yang lolos begitu saja dari mulutnya. Aku ingin pengakuan bahwa aku satu-satunya yang membua
anku mematikan. Pesonaku dapat merenggut kewa
of you and I won't be able to eat just one," bisikku sambil
a yang tergerai di atas seprai dan akan terlihat sedikit lebih gelap seperti campuran warna teh kurma
a tegang. Puncaknya menunggu unt
w how I mak
-engah. Kelopak matanya menggeletar s
dari kepalaku, sementara pinggulnya terus bergerak liar. Kesulitan mengontrol posisi diam sebelum
right the
henti hingga dia berteriak dan menyisipkan seluruh jemarinya di rambutku
a untuk mengatur napas, sementara aku berdiri melonggarkan sabuk yang melingkari pingg
ke samping. Tubuhnya seolah-olah mendeklarasikan kerapuhannya.
Dia duduk, lehernya bergerak menelan, mungkin untuk membasahi tenggorokannya
us." Anna mengerjap-ngerjap seperti anak kucing yang g
uat hatiku geli. "It's yours, but
ti." Anna me
ati sebelum kita
alu menjilatnya perlahan. Manis seperti emosinya yang berapi-api. Tanganku kemudian menuruni leh
ampak lebih can
tidak pernah mengizinkannya." Suara Anna terisi denga
egera menda
Saling menyerap, saling mendamba. Merasakan keh
ku yang tegak dan kaku. Aku sekeras tanah di bawah rumput musim pa
ukku." Anna memegang kedua leng
gentle, I
membuatku terpacu. Semua sel dalam tubuhku tahu bahwa janji itu hanya t
at. Merobek. Membiarkannya terbuka. Anna membung
rit saat aku terus mendorong dan meluncur sepenuhnya ke dalam dirinya. Mata h
alikan diri. Aku bergerak dengan brutal dan tanpa henti, merasakan kedu
enyukainya," bujukku sambil menghapus air ma
seiring dengan terampilnya ritme pinggulku memompa dan berayun. "Oh,
rbuka saat aku beralih menatapnya. Mengamati seti
ya, ya, kumohon." Pinggul Anna b
dekat. "Say my name whi
ali. Kontraksinya mengelilingi diriku. Tubuhnya mengejang didera org
menggelegak. Aku tidak mampu menahannya lebih lama. Aku
singkat. Aku memperhatikan wajah Anna lalu berbisik mendekatinya, "Aku perlu darahmu, butter
*