aat melihat atasannya it
eraya mempersilahkan tamu kehormata
njung ke rumahnya pun, langsung buru-buru menyuruh anak g
na?" Ta
nnya itu, saat matanya tak kunjung-kunjung
kin sekitar setengah jam'an yan
ris. "Rupanya aku
t tahu pembantunya itu sud
terjadi pada pria itu, saat m
ini di m
itu sudah tiba di hadapan mereka untuk men
ot-repot, karena saya hanya mam
dulu seteguk dua, untuk menghila
pun langsung mengambil minuman yang ada
mang tengah terasa haus, karena c
ahannya itu, Aris pun langsung memutusk
antarkan atasannya itu
k hanya seorang pria yang kaya raya, akan tetapi dia juga memiliki wajah yang sangat tampan idaman
rus bisa mendapatkannya!"U
an membuat pria itu tergil
penuh per
kapan anak istrinya itu pun, hanya
lau bosnya itu sepertinya ada me
**
oko
ali ke rumah
tuk mampir ke toko buku, demi untuk meng
kut ujian. Tapi Ana justru mengisi waktu luan
mengingin
pria, seray
ngin di ambil oleh ga
nya untuk melihat siapa yang sudah mengambilkan buku ya
a,' Jawab
jut, saat melihat siapa pri
engar begitu familia
yang sama,'Ujar Aldo sambil ters
hobby membaca buku?"
pa bisa aku berada di sin
sini dengan
da siapa-siapa yang ber
ndi
na kalau kau pulang denganku sa
h kak!"
rtinya kau masih menghindariku?" Ujar Aldo seraya menata
lah Ujar An
r kembali ucapan pria
tak enak jika harus terus-te
oko buku itu. Setelah mereka sudah berdiri di s
p mas Jawa
ejumlah uang yang disebutkan ole
endiri kok, kakak cukup bayar b
ngar ucapa
tu kau simpan saja, lagi pula tak boleh
elumnya terim
ma kebaikan pria itu. Setelah itu keduanya pun
lam M
seraya melirik sekilas ke arah gadis di sampingnya itu
sila
dendam pada pria yang sudah menghabisiku saat di klub malam waktu itu, tapi setelah aku tahu penyebabnya adalah karena aku yang hampir saja menodaimu, kini aku menjadi sangat bersyukur atas kejadian itu, bahkan
penuh penyesalan saat t
pria itu, sebelum melanjutkan kata-katanya kemba
ubunganmu dengan Haris Mahendra, karena penye
pai harus membuat dirinya sempat koma beberapa hari di rumah sakit, Aldo yakin sekali kalau kedua
ingat bukan
empo
au bilang padaku kalau kau
nnya," Ujar An
lah apa yang sudah dilakukan oleh Aris di klub malam tempo hari seme
sekali lagi untuk memas
anggukan kepalanya untuk m
ng tersenyum lebar karena bahagia kalau gadis itu rupan
enapa gak ber
heranan saat
an di mana biasan
sampai ke depan rumah
Al, di sini aj
hat pria itu tak juga kun
akan marah besar kalau Aris sampai t
usah khawatir" Uja
ng-terangan menunjukan kepada Ari
man rum
embantunya itu pun langsung berdiri dari duduknya lalu mengintip ke kaca jendela
ngan seorang wanita yang di tunggu- tungg
rr
lik mobil itu. Pastilah itu mantan adik iparnya yang memang
na pulang dulu' Pamit Ana seraya langsun
menyela sambil mempercepat la
Ana pada pria itu set
ya" Ujar Aldo memberitahu seraya wajahnya langsung mendek
melotot saat meli
e arah pria itu, Aldo memang sengaja melakukan i
do masih belum menyatakan p
maksud tadinya?" Tanya Ana. Saat mendapa
hat kembali rupanya aku hanya sal
a pun langsung membalikan badannya kembali u
na sudah di buat terkejut saat mendapati majik
n apa yang akan diberikan pria ini padaku kali ini,
gsung gemetaran saat melihat ra
t gemetaran saat melihat majikanny
akukan pria itu, saat ini Ana hanya bisa memejamkan
ak
na mendengar suara tamparan itu Ana pun langsung membuka kedua matanya
muka tebal heh! setelah a
pa pelajaran yang ku berikan padamu tempo
iii
dahulu berludah saat merasakan ada darah yang me
kk
g menepuk pu
ngar ucapa
kalau kau lupa aku hanya membantu mengingatkanmu, bukankah Ana hanya pem
um menyeringai karena berha
hhh
nmu bahwa kaulah yang sudah ikut campur dalam urusanku!"Ujar
an kalian seperti apa, jadi mulai sekarang berhentilah be
engar ucapan
ria remaja itu melainkan langsung
antuku di hadapan pria lain, sampai kapan kita akan begin
ngapa bisa dia mengucapkan kata-kata itu, bukankah hubungan me
suka memberi tahu mereka dengan cara mengirimkan undangan pernikahan ke rumah mereka bukan? tapi apa kau tau aku begitu cemburu padamu arena pria ini s
bibir merah dan seksi milik pembantunya itu. Mata Ana seketika lan
u pun langsung membulatkan kedua matanya karena tak per
ngaku sebagai pembantuku, ingat! lain kali kalau kau ingin membohongi orang lai
s memper
n langsung mendekatkan wajahnya kembali ke
eperti itu? kita kan sudah sering melak
angah dengan semua sikap yang d
alau di sini masih ada orang lain
nton siaran langsung kami? kalau ya, aku tak keberat
gar ucapan
mobilnya. Yang terdengar hanyalah suara pintu mobilny
curkan mobilnya dengan kecepatan ti