u, ngobrolnya kita lanjut nan
engar ucapan
ya tengah berdebat pun l
h belum bangun-bangun ju
cucun
rjalan ke ruang ma
bangun dari duduknya lalu mengekor
nya di m
orkan sepiring penuh makanan lezat yang diambilnya b
Ana kan bisa mengambilnya
itpun, ibu malahan senang sekali karena kamu mau berkunjung kes
mem
rima kasih buk'
begitu menggugah selera makannya, hanya saja karena Ana merasa t
m...e
dehem saat meliha
gin mama layani?" Tanya Rika se
enapa rasanya aku jadi tersisih sekarang"Ja
a lebih perhatian pada calon menantu m
kan sebelah matanya untuk m
sudah kasih tau kalau Ana itu cum
mengapa di hatinya ada perasaan bahagia saat semu
ah tak sabar ingin melihat kalian segera naik ke pelaminan, jadi oma harap setelah Ana lulus sekolah nanti, kali
k..u
uk saat mendengar u
dengan gadis itu pun langsung dibuat panik l
enerimanya dan meneguknya samp
pa-apa?" Tanya
Ana langsung bersemu merah saat
a memang akan mengira kalau kita berdua adalah sepasang kek
uat senyum-senyum tak jelas. Mereka tahu status Ana yang sebenarnya, akan tetapi mereka juga bisa
n mulai mencair, mereka sudah terlalu lelah mengaturkan perjodohan untuk pria itu,
n
s kau setuju bukan
pat ap
elah Ana lul
omanya melainkan justru menatap ke a
perti itu, Aris tiba-tiba malah ingi
leh majikannya itu pun seketika jantungnya
bih dahulu Pamit Ana seraya langsung berdiri dar
ngi kepergian gadis itu sampai akh
n?" Suara Gina kembali terngiang di telingany
i tak memiliki hubungan spesi
ngsung terdiam kembali dan
ggota keluarganya itu, Aris pun langsung memutuskan untuk pamit undur diri kepada semua ke
Ana seraya mencium kedua punggung ta
ain kali kau harus datang k
na pun langsung melangkahkan kakiny
ga tak lupa untuk mengantarkan kepe
melihatnya saja aku sudah tahu kalau dia adalah gadis baik-baik yang tidak gila harta dan kehormatan, dia memang wanita yang tepat untuk menjadi bagian dari keluarga kita, ing
ntanya pada Ana secepatnya, adapun soal Ana, apa yang mama katakan barusan memang benar
aja segera t
sin
menikahi Ana, lagi pula mereka sudah menyaksikan dengan mata kepala
*
Aris melirik ke arah gadis di sampingnya di lihatnya Ana semakin bertamba
Ujar Aris membuka percakapan
tak apa-
ali aku tak akan membawamu menemui mereka lagi, kau pasti tertekan
yesal karena sudah membawa g
mereka ramah tamah pada Ana, walaupun Ana hanya orang luar dan tidak memiliki status sosial seperti k
nar
ya
pikir kau diam karena terteka
mata Ana benar-benar sudah tak dapat diajak kompromi lagi
am kem
t Aris menolehkan wajahnya ke samping, di liha
un kau masih t
seraya ters
an apa yang
gin mendaratkan ciumannya
u
dia juga tak hanya sekedar mendaratkan ciumannya di san
majikannya itu, perlahan-lahan mulai menggerakan tubuhnya
gsung cepat-cepat menjauhkan tubuhnya dan kembali du
na saat melihat mobil yang ditumpang
ngunkanmu, tapi kau sudah terlebi
k memerah saat
pencuri untuk mengambil bahkan aku melakukannya
ncium bibir g
i terheran-heran sendiri, di tambah lagi saat dia me
annya itu diam-diam mencuri kesempatan un
saja bibirnya basah karena ilernya ooh, Ana malu sekali saat membayangkan
u-buru berlarian ke
hadapan pak Aris, aaaa mau ku taruh menelungkupkan bantal ke atas wajahnya