Ketika Aris tidak merasakan kasih sayang yang di berikan oleh Bella kepadanya,dia masih berusaha untuk memahami kesibukan Bella. Apalagi kedua keluarga mereka tidak merestui hubungan mereka,jadinya,mereka harus backstreet dari kedua keluarga mereka yang sama-sama memiliki dendam pribadi yang tidak berkesudahan. Penantian Aris akan perubahan Bella membuat dia merasa kalau dirinya mulai jenuh dengan semua itu, perhatian yang dia dapatkan dari Ana membuat dia merasa,rasabyang seharusnya untuk Bella,mulai dia rasakan berubah kepada Ana.
"Ya pak' Jawab Ana sopan.
Setelah tiba di dekat majikannya itu.
"Duduklah!" Peritah Aris.
Sembari mengisyaratkan tangannya agar gadis itu duduk di sofa yang ada di sampingnya itu.
"Baik pak" Sahut Ana.
Lalu duduk di sofa yang di maksud oleh majikannya itu.
"Ana, mungkin semenjak kedatangan Elios tempo hari, dan juga keluargaku ke sini hari ini aku yakin sekali kalau di benakmu kau pasti terus-terusan bertanya, mengapa bisa mereka selalu mengejek dan mengiramu kekasihku bukan?" Tanya Aris.
Matanya menatap ke arah gadis itu
"liiiiya pak' Sahut Ana membenarkan.
Wajahnya tampak memerah saat mengakui itu.
"Awalnya kami memang tidak akan pernah memberitahu pada siapapun selain orang-orang yang hanya menjadi kepercayaan kami, tapi berhubung kau juga terlibat di dalam masalah ini, jadi aku memutuskan untuk memberitahu kebenarannya padamu" Ujar Aris menjelaskan.
Ana sempat kebingungan dengan maksud pria itu, tapi Ana tetap duduk manis dan mendengarkan dengan baik apa yang akan di katakan oleh pria itu selanjutnya.
Sebelum Aris meneruskan ucapannya,
Aris terlebih dahulu menarik nafasnya lalu membuangnya kembali, karena ini pertama kalinya dia menceritakan hal pribadinya kepada orang lain.
"Aku dan Bella hanya menikah Siri, bahkan di saat awal pernikahan kami sampai saat ini, kedua belah pihak keluarga kami tidak tahu menahu soal itu, mungkin kau sempat tak percaya dengan ucapanku, tapi itulah kernyataannya, aku memang sengaja menceritakan ini padamu, alasannya hanya karena aku ingin agar kedepannya kau tetap tutup mulut dan tidak menanyakan apa-apa kepada semua kerabatku kalau sewaktu-waktu mereka berbuat hal yang sama lagi, aku harap kau dapat memaklumi mereka, kau tak usah melakukan apa-apa, kau hanya cukup diam menanggapi ucapan mereka semua" Pesan Aris.
"Walaupun saat ini status kami memang sudah bukan suami istri lagi, akan tetapi aku tetap tidak mau kalau berita ini sampai tersebar ke khalayak dunia luar, jadi aku harap kau bisa menyimpan rahasia ini rapat-rapat dari orang lain, kau bisa bukan?"Tanya Aris penuh harap.
".iya pak, Ana jamin, Ana akan berusaha semaksimal mungkin untuk tetap menjaga rahasia bapak, jadi bapak tak perlu khawatir tentang ini"' Sahut Ana seraya tersenyum ke arah pria itu.
Jujur saja Ana sempat terkejut saat mengetahui kalau kedua majikannya itu hanya menikah Siri, mengapa bisa keduanya hanya menikah siri, memangnya ada masalah apa dengan keluarga mereka? begitu pikir Ana.
Tapi Ana memilih untuk membungkam mulutnya dari pada harus menanyai soal kehidupan majikannya itu secara mendetail.
"Aku percaya padamu! kalau begitu sekarang kau boleh kembali ke kamarmu, aku hanya ingin memberitahumu soal itu,"
Ujar Aris menjelaskan.
"Baik pak, kalau begitu saya permisi dulu' Jawab Ana sopan. Lalu berdiri dari duduknya meninggalkan ruang tamu.
******
Entah mengapa semenjak Ana mengetahui kalau kedua majikannya itu sudah bercerai rasanya Ana benar-benar sudah menjadi canggung pada majikannya itu, pedahal dulunya Ana tak pernah merasa secanggung ini walaupun di rumah hanya ada mereka berdua.
"Ana bersiaplah secepatnya! aku akan sekalian mengantarmu ke sekolah terlebih dahulu sebelum ke kantorku hari ini,"
Pesan Aris pada gadis itu sebelum dia meninggalkan meja makan.
"Baik pak' Sahut Ana.
Ana pun langsung cepat-cepat membereskan piring kotor yang ada di atas meja lalu menyucinya.
Setelah menyelesaikan pekerjaan dapurnya barulah Ana bergegas pergi ke kamarnya.
Sesudah penampilannya tertata rapi,
Ana pun langsung buru-buru keluar dari kamarnya.
Di lihatnya majikannya itu sudah menunggu di ruang tamu, saat Aris melihat Ana sudah ada di sana, Aris pun langsung buru-buru keluar rumahnya berjalan ke arah mobilnya yang ada di garasi.
"Masuklah!" Perintah Aris.
Sesudah pintu Mobilnya sengaja ia buka dari dalam, demi mempersilahkan gadis itu agar duduk di sampingnya.
"Apa tak apa-apa kalau Ana duduk bersebelaham dengan bapak?" Batin
Ana. Dia sempat termangu karena pria itu menyuruhnya untuk duduk di depan.
"Tunggu apa lagi? ayo masuk!" Ujar Aris lagi saat melihat gadis itu masih mematung di luar.
"Aah baiklah' Sahut Ana akhirnya. Lalu duduk di samping majikannya itu.
Setelah itu Aris pun langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Cantik sekali gadis ini hari ini, Gumam Aris dalam hati.
Tanpa sadar bibirnya membentuk senyuman tipis saat melihat gadis itu.
Sementara Ana hanya diam mematung di tempatnya, saat ini tubuhnya terasa gemetaran, entah mengapa setelah status majikannya itu sudah menjadi duda rasanya Ana canggung sekali berdekatan dengannya, bahkan duduk bersebelahan seperti ini saja jantungnya langsung deg-deg an seperti sehabis berlari maraton.
Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam membisu, sampai akhirnya mobil Aris sudah terparkir di halaman sekolahnya.
"Saya turun dulu pak' Pamit Ana.
"Terimakasih sudah mengantarkan saya ke sekolah" Lanjutnya lagi seraya ingin bergegas keluar mobil.
"Ana tunggu dulu!"
"Kenapa pak?" Sahut Ana seraya menolehkan wajahnya pada pria itu.
"Ini ambilah! untuk keperluanmu sehari-hari" Ujar Aris seraya memberikan uang ratusan ribu beberapa lembar kepada gadis itu.
"Ah tak apa pak, tak usah' Tolak Ana.
"'Ambil saja! bukankah uangmu kemarin hilang? kalau kau tak punya uang kau akan kelaparan seharian di sekolah, lagi pula bukankah mulai hari ini kau mulai mengikuti Bimbel sehabis pulang sekolah?"
"Tapi pak, Ana tak bisa menerimanya, bapak sudah terlalu banyak membantu Ana."
"Baiklah kalau kau masih keberatan menerima uangku, anggap saja uang ini sebagai pinjamanmu padaku, jadi saat kau gajian nanti aku akan memotongnya, bagaimana?"
Ana pun langsung berpikir kembali, kalau di pikir-pikir apa kata majikannya itu ada benarnya juga, tanpa uang bagaimana dia akan berbelanja, lagi pula Uang tunjangan yang biasa di berikan oleh majikannya itu kemarinnya juga sempat Ana tolak, karena dia masih mempunyai uang sisa yang cukup berkat bonus dari majikannya itu.
"Baiklah, Ujar Ana akhirnya seraya mengambil uang itu dari tangan pria itu.
Setelah Aris melihat gadis itu sudah memasuki gerbang sekolahnya, Aris pun langsung melajukan mobilnya kembali menuju ke Kantornya.
"Hey aku baru saja melihatmu keluar dari sebuah mobil yang sangat mewah, apakah itu mobil majikanmu?" Tegur Sheri saat melihat sahabatnya itu sudah memasuki gerbang sekolah, Sheri pun langsung berlarian menghampirinya.
"Ya, Sahut Ana datar seraya tetap meneruskan perjalanannya ke kelas.
"Wah majikanmu baik sekali, sampai ke sekolah pun kau di antarkan olehnya, aku jadi penasaran ingin bertemu dengan majikanmu itu" Ujar Sheri seraya mengetuk-ngetuk kepalanya sambil membayangkan rupa majikan sahabatnya itu.
"Udah ah! mending kita piket dulu, mumpung lonceng belum berbunyi, Ujar
Ana memperingatkan.
"Ahhh iya aku lupa,' Sahut Sheri seraya langsung mempercepat langkah kakinya untuk menyaingi sahabatnya itu.
******
Sepanjang perjalanan Aris menuju
Kantornya bibirnya terus saja menyunggingkan sebuah senyuman, bahkan mulutnya juga sekali-kali menyenandungkan sebuah lagu.
"Sepertinya hari ini moodku tengah bagus sekali, mungkin gara-gara Rey memberitahuku kalau beberapa hari ini produk perusahaanku mulai merajalela di pasaran yang ada di Indonesia, senang sekali rasanya akhirnya semua kerja kerasku selama ini mulai membuahkan hasil, Batin Aris.
Setibanya di Kantor.
"Pagi pak direktur?"
Sapa satpam kantornya Aris saat melihat direkturnya itu tengah berjalan mendekat ke arahnya ingin memasuki Kantornya.
"Pagi" Sahut Aris seraya tetap terus menerus tersenyum.
"Wah ada apa ini dengan pak direktur? dia barusan saja menyahut sapaanku, bahkan senyuman yang lebar" Gumam satpam itu seraya menatap ke arah direkturnya dengan bibirnya juga ikut meyunggingkan sebuah tatapan tak percaya.
Sesampainya di dalam kantor.
Hal yang sama juga terjadi lagi, setiap semua karyawan Aris yang kebetulan berpas-pas an dengannya itu, juga melakukan hal yang sama persis seperti yang di perbuat oleh satpam itu, bahkan karena saking tidak percayanya mereka dengan penglihatan dan juga pendengarannya, semua karyawan kantornya itu, sampai harus menyakiti salah satu bagian tubuhnya agar mereka bisa terbangun dari mimpi konyolnya itu, tapi di saat mereka melakukan tindakan bodoh itu mereka merasakan kesakitan, akhirnya mereka pun benar-benar yakin kalau semua yang mereka alami saat ini adalah kenyataan, bukan sebuah mimpi tidur belaka.
Sepeninggal Aris.
"Wah apakah Mood pak direktur tengah baik hari ini? bahkan dia juga menjawab sapaan kita, Bisik-bisik para karyawannya.
"Ya, aku sampai tak habis pikir laki-laki berwajah datar dan cuek sepertinya bisa melakukan hal yang sangat langka seperti tadinya' Sahut yang lainnya.
"Hahaahhh apa kalian tak tahu? pak direktur sebentar lagi akan menyebar undangan"Ujar Wisnu menyela para temannya itu.
"Menyebar undangan? memangnya kau tahu dari mana?" Ujar semua karyawati yang ada di situ berbarengan.
Jujur saja mereka sempat merasa patah hati saat mengetahui laki-laki yang diam-diam mereka idam-idam kan itu akan segera menikah.
"Tentu saja aku tahu, kalau kalian tak percaya akan ucapanku tak apa' Sahut
Wisnu acuh seraya langsung pergi menuju ke Toilet untuk memberitahu seseorang.
Sementara para wanita itu hanya saling melemparkan pandangan satu sama lain saat mendengar ucapan ngawurnya Wisnu itu. mereka masih tak percaya dengan kata-kata pria itu, karena mereka tahu sendiri Aris itu orangnya bagaimana.
Tut... panggilan terhubung.
"Hallo." Sahut Rika dari seberang sana.
"lbu ada berita baik hari ini Ujar Wisnu memberitahu penuh antusias.
"*Apa itu?"
"Pak Aris pagi ini bersikap begitu ramah pada semua karyawan kantor, bahkan muka datarnya itu selalu di hiasi dengan senyuman*" Ujar Wisnu bercerita.
"Wah benarkah? ini benar-benar kabar yang sangat membahagiakan, akhirnya
Anak tunggalku satu-satunya itu lembaran hidupnya yang baru akan segera dimulai senang sekali rasanya mendengar kabar bahagia ini darimu' Sahut Rika.
Sudah lama Rika tak pernah melihat senyuman anaknya itu, gara-gara pasca pernikahannya dan Bellena tidak mereka restui, bahkan Rika sampai mati-matian mencarikan calon istri untuk anaknya itu, tapi semuanya ditolak secara mentah-mentah oleh pria datar itu.
"Ya, saya hanya ingin memberitahu ibu soal itu, kalau begitu teleponnya akan saya akhiri dulu" Ujar Wisnu meminta izin.
"Ya" Sahut Rika.
Tak lama setelah itu telepon pun sudah berakhir.
.
Kata orang seperti apapun kasih sayang seorang ayah Tiri,tidak akan bisa menyaingi kasih sayang ayah kandung. Tetapi pepatah itu tidak berarti bagiku,karena aku merasa sebaliknya,aku mendapatkan sosok ayah yang sangat sayang padaku ketika ibu memutuskan menikah dengan ayah tiri ku sekarang. Lalu, bagaimana dengan ayah kandung ku? Apakah dia memberikan kasih sayang padaku seperti itu juga?
M-mama? Sedang apa Mama disini?"Tanya Rudi yang tiba-tiba merasakan ada tangan yang ada di bahunya saat ini. "Mama haus," ucap Nina yang sedang asik memainkan tangannya di area punggung menantunya itu. " Jangan begini,ma! Mama jangan lupa kalau aku adalah menantu Mama,suami dari anak kandung Mama sendiri," ucap Rudi yanh berusaha untuk mengingatkan Mama mertuanya itu dan sambil melepaskan tangan Nina dan menjauh dari tempat Nina berada. Melihat reaksi sang Menantunya itu, Nina yang haus akan belaian itu,bertekad untuk mendapatkan Rudi malam itu apapun caranya. Tiba-tiba sebuah ide muncul didalam pikirannya,-
Akhirnya Ana memutuskan untuk menerima semua cinta Aris,karena dia sudah berusaha menghilangkan rasa cintanya pada Aris, namun mereka tetap saja di satukan dengan berbagai cara. Apakah mungkin memang mereka berjodoh?
Keinginan Shirley untuk mendapatkan cinta Charles tidak pernah berhenti,walaupun seperti itu Charles selalu menganggap kalau dirinya hanya mencintai harta Charles. Karena dari awal dia sudah berniat untuk mencintai siapapun yang menjadi suaminya,apakah dia mampu mendapatkan cinta dan membuat luluh hati Charles?
Karir dan juga kekuasaan membuat Bella lupa akan tanggung jawabnya sebagai seorang istri. Dia memang di bebaskan oleh Aris untuk bekerja setelah mereka menikah Namun,setelah di rasa arus kalau dia terlalu jenuh dengan semua yang Bella lakukan padanya,salahkah Aris memilih Ana menjadi pengganti Bella?
Ketika kita merasa kalau seseorang yang sudah bersama dengan kita selama beberapa tahun,adalah orang yang tepat untuk mendampingi kita sampai akhir. Ternyata semua itu tidak semudah yang dibayangkan,ketika dia orang asing yang menjalin hubungan dan berakhir dengan pernikahan, menjadikan dua kepribadian menjadi satu di dalam rumah tangga,di situlah semua akan di uji,dan kegagalan terjadi dan akhirnya perpisahan tidak bisa di tahan lagi.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Li Mei terbangun dan menyadari bahwa dia tidak sedang berada di rumahnya. Di mana ini? Bukankah tadi dia terjatuh dari tangga? Kenapa dia tidak berada di rumah sakit dan malah berada di dalam rumah reyot seperti ini? Dan … siapa pula laki-laki tampan yang tidur di sebelahnya ini? "Kalau kamu sudah tidak tahan dengan pernikahan kita, tunggulah beberapa hari lagi. Aku pasti akan menceraikanmu. Jangan berusaha bunuh diri lagi," ucap Bai Changyi menatapnya dengan muram. Bercerai? Kenapa dia mau bercerai dari suami yang tampan seperti ini? Bai Chanyi menatapnya dengan kebingungan? Bukankah perceraian adalah hal yang paling Li Mei inginkan selama ini? "Aku tidak ingin bercerai, aku hanya ingin menjadi kaya!" Bisakah Li Mei mewujudkan impiannya untuk menjadi seorang pengusaha kaya di era kuno bersama suaminya? IG : @summerrainwriter FB : Summer Rain