img TUMBAL PESUGIHAN  /  Bab 3 Bagian 2 : Rombongan Wanita | 21.43%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Bagian 2 : Rombongan Wanita

Jumlah Kata:1845    |    Dirilis Pada: 07/03/2024

dan Sari

anehnya Aisyah meringkuk di tengah rerimbunan pohon bambu itu, seakan

oh, bibirnya yang sumbing sobek terkena duri dan sumbing itu menghilang, membuat bibir Aisyah kemb

am, dan ketika orang-orang mengangkat tubuh Aisyah yang kurus da

ng. Mereka berpandanga

ama. Bukankah kalau berjalan kaki Aisyah selalu kel

-buru membawa Aisyah ke dalam ambulans yang membawanya ke rumah sakit.

al," bisik Tarno, yang waktu itu menunggu

ngawur k

belum ngrokok, ngomo

Tarno yang memang suka berc

rnya aku juga nggak tahu," kata Tarno sambil

an? Tarno, tuh

kirain be

kalau Aisyah itu jadi tumbal dan b

la siapa yang ngomong k

angguk den

h pasti melompat dari tempat yang tinggi, sehingga dia mendapat luka separah itu, bahkan sampai meninggal. Dan tempat melompatnya itu dari mana, kok dia bisa jatuh di tengah rumpun pohon bambu? Apa mungkin dia bisa naik pohon bambu dan menjatuhkan d

, sebagian yang lain berpikir dari mana Tarno bisa berpikir secerdas itu. Bukankah

Pak Supri, sambil mengembuskan asap

nopo, Pak?" tanya Tarno denga

oh. Aku hanya nanya, lo tadi. Kamu bisa tahu infor

memberitahukan nama orang yang meminta Tarno mengatak

. Lalu saya simpulkan sendiri," jawab Tarno sambil tersenyum

rang, No. Kamu sudah pintar

astilah ada hal gaib atau mungkin ada mahluk halu

g Tarno sudah

dak memperhatikan ada beberapa orang wanita yang keluar dari

uk obat ngantuk," kata salah se

akanan dan minuman yang ada di depan mereka. Mereka sangat bersyukur karena ternyata t

eberapa orang mend

eorang tetangga kepada T

(Nggak usah, Bu. Sudah

la dan kacang rebus juga," kata salah seorang di

kan lontong sayur. Nih, piringnya

a beli

r, to, Bu? Semua makanan dan minuman ini, k

aru datang ber

ullah, ben

bapak-bapak yang

dnya a

k pagi. Jadi waktu kami lihat masih ada bapak-bapak di sini, kami berinisiatif untuk m

ungkin makanan dan minuman yang sudah mereka makan tadi, dibawa dari rumah warga, tetapi nalarnya

an ibu-ibu tadi terbukti benar. Tungku dapur di rumah Aisyah bersih dan dingin. Tidak ada terlihat bekas memasak sama sekali, lag

ibu yang membawakan makana

Orangnya

erlihat panik dan m

ta makanan itu apa, Pak? A

*

ebohan dan berita hoax, yang akan merugikan semua pihak. Ratih termasuk ke dalam kelompok dua puluh empat wanita yang hamil bersamaan, dari kota kecil bernama Pajang. Padahal

mil itu, Ratih sudah menangis tanpa henti. Dia takut orang tuanya tahu apa yang terjad

g saja kamu punya pacar dan melakukan suatu hal hingga

ampang bilang seperti itu!" seru sese

a. Kenapa mesti nangis terus? Nangis sekali dua kali boleh, dong, tetapi habis itu udah, gitu, lo

an khusus untuk masalah ini, dia selalu menangis set

*

ahnya, di cek kesehatan tubuhn

petugas kesehatan yang bertugas mengam

il sampel darah dan membawanya ke laborat

ar dari sini, bilang sam

ggak tahu, Mbak," jawab sang bap

tinggali sangat bagus. Rumah modern semacam villa berlantai yang sangat luas, lengkap dengan kolam renang dan halaman yang juga sangat luas, tetapi sayangnya paga

ikan diri saja?" tanya Ika

berpa

hu ini d

bik dan m

nampak mengembuskan napas panjang. Di tahu Gunung Arun

n rindu pada keluargaku rasanya tak tertahan lagi ...." Wati m

eluar dari rumah ini dan pulang ke r

yum dan menghapus air mata

aja yang tidak ikut dengan kita di sini? Sepertinya hanya ibu-ibu yang kerja di da

kan," potong Ika. Wati agak terke

a?" kata Wati de

Dan tiba-tiba saja Allah membalik semua keadaan. Tiba-tiba saja Nala hamil di luar nikah dan buru-buru menikah dengan seorang lelaki en

Mereka merasa bahwa ada ses

n-teriakan histeris dari ruang tengah, tempat mereka menonton t

i. Semua melihat ke arah televisi dan melihat Nala sedang

aneh ini pasti karena Nala. Tetapi ketika Ika hendak berbicara, seor

anya!" teriak wanita bernama Juwita itu. Semua memandang ke ar

uara. Seorang wanita setengah baya yang terlihat sangat anggun, membuka pintu dapur lebar-lebar

h itu terse

a wanita sepuh i

? Biasanya mereka diminta sarapan, makan siang dan makan siang malam begitu saja, tanpa pernah ada

ng maju mendekati

suk?" tanya Rani

ita itu dengan wajah tetap ten

u belakang. Lagipula saya dan teman-teman dari tadi di halaman samping dan halaman belak

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY