but turun sejak fajar menyingsing, udara berub
akaman Aisyah. Mereka membantu dalam diam, karena merasa iba dengan Aisyah yang ti
uanya yang biasa membantunya, kini sudah meninggal. Aisyah biasanya membantu Fatimah mengerjakan PR
dari rumah orang tua Fatimah. Fatimah jarang berinteraksi dengan kakaknya yang pertama itu, karena kak
isyah dan Fatimah hendak bwrmain di luar, "aku malu sela
am kamarnya dan berdiam di sana sampai Rubiyah pergi. Aisyah tidak pernah bersedih ataup
ya?" pinta Fatimah memelas. Aisyah selalu m
k bisa bergerak cepat, apalagi berlari cepat," jawab Aisyah dengan senyum yang mengembang dan
*
tuanya dengan mencibir. Dia merasa mala
coba memejamkan matanya, tetapi tidak bisa, dia terlalu berdebar menunggu janji yang dari seseorang yang membuat Aisyah meninggal seperti itu. Rubiyah sama seka
penjual daun pisang itu, ketika itu Aisya
k itu. Seandainya d
tengah baya dengan rambut putih dengan pandangan curiga.
nak itu?" tanya Rubiyah dengan penasaran d
astilah gadis itu ada keluarganya, kan?" tanya wa
is itu bagaimana?" tanya Rubiyah asal. Wanita
nya wanita sepuh itu dengan pandangan ta
u. Mereka tidak mau mengobati bibir dan kaki gadis malang itu, padahal kalau mereka m
Wanita itu nampak sed
ta itu setengah melamu
sambil memandang Rubiyah datar. Rubiyah mengangguk. Wanita itu
n yang sifatnya sedikir rahasia," bisik wanita
pi aku tetap ingin memiliki gadis itu. Kamu tahu
bisik Rubiyah. Wanita itu agak terkejut mendengar kevulgara
, Bu? Eh, maaf dengan bu
an bunga ini di bawah jendela kamar gadis itu. Setelah itu aku yang akan bekerja. Kamu tidak usah khaw
atir nanti Aisyah tidak benar-benar diculik Dayang Sumbi dan di
akukan itu saja?" tanya Rubiyah pelan. D
di kerja sama kita," kata Dayang Sumbi, dia mencari sesuatu ke dalam tas beris
umbi padanya. Rubiyah sama sekali tidak marah dan tersinggung, dia bahkan segera menga
kamar Aisyah dan beberapa hari kemudian Aisyah pergi dari rumah dan ditemukan meninggal di rerimb
mencoba untuk tetap tenang sambil menunggu kedatangan Dayang Sum
h terb
rumahnya siang-siang begini? Nanti suaminya dan warga desa akan mengetahui hubunga
nya Rubiyah mengenali suara itu. Dengan sangat penasaran Rubiyah membuka jendela kamarnya, dan sangat terkejut ketika melihat beberapa o
umenggung dan Dayang Sumbi," kat
mudian ikut berjalan dengan para pria itu, menuju ke suatu arah di selatan desa. Ke rerimbunan pohon bambu itu! Tetapi a
ihat sangat cantik! Karena Aisyah sudah tidak sumbing lagi dan dia setengah b
hirnya Mbak Rubiyah menyusul juga," lanjut
mu denga adiknya yang sudah meninggal. Rubiyah berdiri di
i melihat ekspresi R
takut! Raden Tumeng
*
lah pemakaman Aisyah --gadis yang ditemukan di rerimbunan pohon bambu-- kini sekitar tujuh orang
memang harus ke
*