u sebagai calon suami Ment
ya, dipikir dululah, Ran
Sasi yang bilang kalau Mbak harus menikah bia
yang benar, Bun. Buktinya mer
Mentari
m Ranggi bilangnya calon. Calon
" Ranggi seketika melayangkan protes.
ain. Kali ini dari sekumpulan lelaki hidung belang yang sering meminta Mentari menja
ssert-nya dibombardir oleh pesan d
ah? Lelaki mana yang berhas
g apa sampai kamu mem
elan Kentut saat ini juga kalau kamu
at medsosnya untuk sementara waktu, padahal a
ang tamu ke dapur. Anak itu lalu menunjukkan layar ponselnya. "Be
. Tidak sedikit dari mereka terkejut karena 'calon suami' Mentari masih
nakan ajian atau apapun. Tentu saja yang membela Mentari
rup itu? Kita sudah bukan
. Tapi karena Bunda yang jadi
tu sekarang juga,"
rmat tangan di kening. "
ri karena kecantikannya? Tahu begini Mentari ingin jadi
memiliki garis kaukasia dari ayahnya yang pula
g Mentari sedikit cemas. Banyak anak yang naksir dan menyatakan cinta
aman sekarang ngeri-ngeri." Mentari
h." Sasi menunjuk benda yan
yang sedang dia kenakan. Ada sebuah chat da
in kebanjiran orderan," kata Sa
masarkan dessert Mentari ke
ya putrinya sambil mencomot buah strawberry
isi bolu dan cream cheese menjawab, "Ranggi tidak kurang ap
s untuk Om Ranggi? Apa karena Bunda lebih tua?
itu agak susah. Ayah sambung tidak w
Ranggi ba
gi bersedia, bagaimana dengan orang tuanya? Kelu
ngan pikiran masing-masing. Namun, tidak sampai satu detik
u dari luar, "Satu-satunya kakak perempuanku juga meninggal tiga ta
ak membuka pintu dapur. "Sejak
i, bukan berarti kamu bisa menguntit k
tidak sengaja dengar obrolan kalian." Ranggi mengangkat ke
as. "Lantas ada perl
n Mbak Tari," jawabnya, yang membua
uk,
narik salah satu kursi makan, lalu mendudukinya. "Oh, l
adakan, sebaiknya kamu mengurus kafe d
m juga aku bisa mengurusnya," sahut Ranggi jemawa, "Ay
an menikah dengan kam
yai hidupku," tutur Sasi setelah mengam
kan membuatkan tabun
Mentari seraya memasukkan strawbe
omor rekeningnya. Akan ak
alu tersenyum meremehkan. "Berapa, sih
ng milik Sasi yang memang dikhususkan
anggi, kemudian menun
eketika m
ti akan aku tambah lagi se
uang? Apa jangan-jangan i
t besar. Memegang satu juta di tangannya langsung saja
, dong
Ranggi," u
ngai juga aku rela, Mbak. Apa, sih, yang tidak
atau sungai, Om. Ru
ri langsung m
tanda damai menggunakan j
ilikan rumah ini," ucap Ranggi seolah apa yan
t-cepat menukas. Dia lumayan panik
enemui Mentari untuk memberi tahu jika rumah yang