angat keras dan begit
rima kasih sudah meluangkan waktu untu
acu dengan suara dentuman mus
sempat minum dua gelas kecil minuman berakohol. Sesekali, Adhiti menggapai pegangan agar dia t
kakaknya, dia nekat mengemudi mobil. Hanya untuk pergi berpesta merayakan ulang tahunnya yang ke 16 tahun bersama beberapa teman kel
mpat lewat sepuluh pagi. Dia tidak menyadari waktu berjalan sangat cepat karena asik berpesta.
mendengar ceramah dari daddy serta kemarahan yang tidak akan luput dari kakak le
a nekat mengemudi mobil sendirian padahal dia hanya baru belajar 1 kali. Itupun dibantu oleh sopirnya
ng tidak gatal. "Mampu...mamp
lang dalam keadaan mabuk. Hmmmm...habis s
angnya masih terlelap. Sedikit pengaruh alkohol dan bermodalkan kenekatan, Ad
a lampu dari mobil yang melaju di depannya. Cahaya itu menyilaukan mata d
lu
ttt
kkk
dan hening. Hanya cahaya yang cukup terang menusuk retina Adhiti. Adhiti tidak bisa berteriak lagi. Yang dia rasakan adalah rasa p
*
kritis. Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Yang bi
eo ucapan dokter. Dokter IGD yang me
h, nak!"
ya. Tubuh kakunya masih setiap diam, tidak ada pergerakan apapun. Suara m
rena kurang perhatian kepadamu," b
kit. Dia berharap putri kesayangannya seg
an daddy. Setelah k
kat di tubuh putrinya begitu menakuti perasaanya. Bahkan dia sanga
putrinya dengan
Adhiti bangun, sayang!" Lirih
un dari tidur panjangnya. Betapa lega h
bisik Adh
alas tata
ti menabrak
belum menjawab pe
orban dalam kecelakaan i
aguan dalam u
*
kan keras Adhit
ma. Dia seperti dejavu. Keringat ding
kesekeliling kamar. Dia menemuk. Adhiti menatap kepada Theo. Suara tangisan Adhit
Adhiti menabr
g diucapkan putrinya enam tahun lalu
Theo menjawa
g!!" Teriak
a cepat. Bahkan tubuhnya h
y membohongiku? Kenapa semjanya berb
annya ke arah Adhiti. Menenan
dy, nak," uc
an dari keluarga, bahkan orang terdekatku. Kena
dihantui rasa bersalah seumur hidupmu. Kami tida
ah dan anak, dad. Adhiti
ngkan putrinya, dia tahu seka
h Adhiti pelan d
menghampiri pi
g seorang pembunu
gan tangan. Dia ingin teriakan
an ucapan kata it
Theo mencoba ingin memeluknya. Adhi
ndiri," bisik Adhiti m
i, Adhiti hanya ingin menenangkan diri. Dengan r
*
nya. Adhiti menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur. Dia hanya me
edua pipi Adhiti. Keadaan
panggil Sh
" Lirih
kecewa kepada Shania. Karena, dia jug
lan."Jangan seperti ini
song Adhiti. Shani
Ucap Ad
nyikan serapat mungkin apapun dari gu
kan tangannya
ma
" ucap Adh
tas permintaan om
nia!" Teri
snya gua yang marah Adhiti! Gua!!"
evano karena dia menyalahkan gua atas kecelakaan tersebut. Memang benar, gua menyembunyikan masalah kecelakan tersebut dari lu. Selain alasan karena permintaan om Theo. Gua
butuh penje
u, kondisi emosi Adhiti tidak stabil.
a. Sekarang waktunya lu menyalah
i ini. Semua kami lakukan karena kebaikan
ngin menambah masalah. Sek
ucap Shan
addy lu yang paling tersiksa karena ini. Orangtua pasti akan berusaha me
*